(2 Last chapter)

35 13 1
                                    

"Anak anak sementara jadwal saya, diambil alih dosen lain, saya akan ke Makassar mengambil alih kakak kelas kalian untuk praktek di rumah sakit disana" Miya sambil mengemas barangnya

Semua anak anak dikelas sontak teriak senang, secara ibu Miya adalah dosen paling detail, paling banyak maunya, paling apapun pokoknya yang hanya Denzel tidak pernah memprotes itu, Doni seketika mendekatkan kepalanya ke telinga Denzel dan berbisik

"Mentang mentang putus cinta, pelariannya ke Makassar ya?" Doni tertawa.

Yaa sebenarnya itulah singkat cerita nya, singkatkan? Hehehe. Universitas ditinggalkan oleh Miya berbulan berbulan, sementara Denzel dan angkatannya juga pembekalan untuk dinas dirumah sakit. Denzel menyiapkan segalanya, ia membuka lemari pakaiannya dan mengambil buku dinas orientasi waktu kelas satu dulu, untuk dipakai lagi (karena memang harus). Ia membuka laporan orientasi di bangsal elit dan melihat paraf Luna di bukunya

"Yaa, aku ingat ini, saat aku suka banget sama kak Ami, tapi kak Ami langsung geser buku ini ke kamu dan untuk paraf, maaf saat itu aku ga peka. Tapi Luna, aku rindu"

"Halo Denzel?"
"Halo kak, ada apa?"
"Kau kapan dinas dibangsal kami?" Kak Ririn.
"Yaa, mmmm, bulan depan kak"
"Kau berapa hari?"
"Dua minggu"

Sontak Denzel mematikan ponselnya, ia kemudian menghitung tiap jadwal dinasnya di tiap bangsal yang cuma seminggu, ia mendapati bangsal elit 2 minggu. Ia kemudian kefikiran dengan kak Miya yang mengatur jadwal dinasnya.

"Entahlah.." Denzel menghela nafas panjang

Sementara itu

"Entahlah bu, maafkan saya, tapi sudah terlanjurkan? Saya sudah memberi jadwal itu ke rumah sakit"
   
   Miya dan ibu Jane berdebat soal kenapa Denzel Doni Dita dinas 2 minggu di bangsal elit

"Setidaknya Denzel bisa bertemu Luna lagi (disana)" Miya tersenyum.

**
Satu bulan kemudian

"Wuihh udah lama ga ketemu" Lina.
"Ehh Lina, Linda? Kamu dinas sore?" Tanya Dita.
"Iya, ini mau pulang, Denzel? Doni?" Linda
"Kami mau pulang, kami dina pagi besok ke bangsal elit dinas malam" Doni.
"Ga kerasa ya, udah sebulan aja, oh iya si Sri berhenti ngampus loh" Lina.
"Masa sih? Padahal kita kan sudah semester 4" Dita.
"Iya,  makanya. Gatau deh pokoknya, calon suaminya ngelarang" Lina.

Denzel tiba tiba insomnia, dia tidak bisa tidur, dia berhalusinasi tentang besok dibangsal elit, disisi lain dia senang akan ketemu kakak perawat disana, setidaknya senangnya bikin mudah tidur, walaupun tidurnya jam 2 malam. Denzel kemudian bangun jam 11 siang

19:58
"Yaampun Denzel? Kamu mandi?"
"Kali ini aja maaa"
"Cepat eh nak"

Denzel mandi lama, Ikha yang mengantarnya pun bercerita dijalan, Denzel senang akan bertemu Luna disana, Ikha hanya tersenyum tetapi juga heran ketika Denzel berkata ingin berterima kasih kepada kak Miya karena memberinya waktu yang lama di bangsal elit, Ikha kemudian terfikir ternyata Denzel yang sangat menyukai Miya dimasa lalu sudah tidak ada.

Saat itu, adalah moment pertama kalinya Denzel menginjakkan kakinya lagi dirumah sakit dan pertama kalinya berjalan menaiki tanggal 3 lantai malam itu di bangsal elit, dia kemudian mengingat beberapa memori kenangan dibangsal elit sembari menaiki tangga dengan perasaan sesak

"Malam kak" Denzel menyapa.
"Malam Denzel, katanya Doni sakit ya? Hari ini cuma kau dan Dita"

Kak Fina yang bersama Denzel malam itu dikamar ganti perawat, mereka berbincang bincang, tetapi tidak ketika Denzel berbalik ke lemari ganti, disana ada foto mereka saat Luna sebelum berangkat ke Jawa saat itu. sunyi tidak ada pembahasan, mana perawat lain belum datang

Dear DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang