Wisuda, Dialah Denzel (Last Chapter)

34 16 0
                                    

6 bulan berlalu

Singkat saja pada kisah ini, setengah tahun berlalu Denzel kembali dinas dirumah sakit, beda nya dirumah sakit yang berbeda. Disana dia mulai dihadapkan kasus kasus untuk penelitian RPS dikampusnya. Ini semakin berat, namun ia tahu ini adalah momen terakhirnya memberi jasanya di rumah sakit

"Wah botak?" Denzel tertawa.

"Botak botak, ga lihat aja dirimu rambutmu juga kek gitu" Albert "Kok kalian botak? Rumah sakit ini ngelarang ya?" Dita

"Enggak aja, aku stress ngurus askep, KTI, kasus dan lain lain" Albert "Sedikit sama, daripada botak tengah? Biar kepala ringan aja" Denzel "Udah lama kita ga ngumpul gini" Doni

"Lagian, kapan? Ketemu yaa kita sering tapi gapernah cerita lagi, dan teman kita juga sisa 48 orang, dan ya.. aku senang Denzel bertahan" Lina. "Apaan sih" Denzel

"Apa sih tanggapan lo? Ko kenapa bertahan?" Dita.

"Yaaaa, soalnya ga ada yang ngelamar saya kayak teman teman kita" Denzel Semua tertawa..

"Kita besok ketemu dikampus ya?" Doni

"Kantin aja, kalian kan kangen ngumpul" Ana

Mereka semua pulang dengan ceria, meskipun sebenarnya dihati Dita sangat sedih mereka tersisa sangat sedikit, kemerosotan mahasiswa perawat, ditambah semua sudah sangat sibuk dan akan berpisah

Keesokan harinya, Denzel terlihat lebih awal datang ke kampus disusul Miya dibelakangnya naik motor. Yaa Denzel auto ubah jalan, dia menuju ke WC, sayangnya Miya juga ke WC saat itu untuk memperbaiki rambutnya

"Heeeeh, ini WC wanita, sanaa" Miya

"Tolonglah kak, aku mau pipis" Denzel

"WC sebelah kenapa?"

"Sebelah terkunci" Denzel

"Sana sana" Miya

Denzel masuk kedalam WC sedangkan Miya menata rambutnya, Miya tiba tiba mengingat dimana saat Denzel menjadi mahasiswa baru dan pertama kali bertemu mereka di WC wanita dimana Denzel mengira ternyata WC terpisah..

"kalau aku BAB tadi, kakak belum selesai kira kira nata rambut?" Denzel "Masuk dikelas"

Miya khawatir, mereka berdua di WC dan Denzel menatapnya terus. Jadi Miya bergegas untuk keluar, Denzel mengejarnya dibelakang

"Kakak ada waktu?"

Mendengar itu, Miya bebralik kepada Denzel

"Aku, entahlah beberapa bulan lagi disini, aku butuh waktunya kak Miya diluar skripsi, penelitian dan sebagainya"

"Maksdunya diluar kampus?" Miya.

"Tidak, yaaa maksudnya aku mau"

"Yaaa aku selalu kosong, kecuali ada mau presentasi, ada apa?"

"Kak Miya?" Ali

"Ali?"

"Ini aku bawa bunga, coklat dan sarapan buat kaka. Hari ini aku mau presentasi penelitian aku" Ali

"Kenapa berlebihan Ali, saya senang loh kamu akhirnya sampai ditahap akhir perkuliahan, aku senang kamu berubah ingat ga sih kamu dulu malas ngampus"

"Iya kak, ini semua juga karena kak Miya suka kasih saya nasihat sebagai dosen yang baik" "Baiklah, nanti pukul 10 ya, soalnya ada Bella dan Wati kemarin udah janjian sama saya jam 8 nanti"

Miya berbalik mencari Denzel, tanpa sadar ternyata Denzel meninggalkan mereka baru saja, Miya bisa melihatnya berjalan

"Denzel? Lo kan ngejomblo, udah lama. Kamu ga minat gitu punya pacar" Wati "Lah lo suka?" Albert

Dear DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang