Chapter 14

222 24 0
                                    

Jangan lupa vomment nya atuhh

Entah kenapa sudah hampir dua hari ini (Nk) mencoba menjauhi Danis meski sebenarnya hatinya tak ingin berjauhan dari lelaki bernama Danis.

Di kelas Danis, Rafi menghampirinya kembali menagih taruhan tersebut bahkan Rafi mengatakan jika Danis tidak berhasil memenangkan hati (Nk) maka Danis harus membayar uang dengan nominal yang sama dengan mobil taruhan.

Danis kemudian memantapkan diri akan menunggu (Nk) diparkiran sepulang sekolah ini.

"Gua pergi dulu ya," pinta Tasya pada dua sahabatnya.

Tanpa mengucapkan pun Tasya sudah tau pasti kedua sahabatnya akan bertanya kemana Tasya akan pergi. Dan jangan lupakan air mineral yang dibawa Tasya membuat pertanyaan bertambah lagi.

Tasya mendengus pelan, "Gua mau ngasih minum ini, udah ah jangan tanya lagi. Malu!" jelasnya.

(Nama kamu) dan Mila hanya terkekeh melihat Tasya yang sepertinya mulai salah tingkah.

Selanjutnya Tasya berlari sekuat mungkin, daripada menjadi lebih salah tingkah dihadapan kedua sahabatnya yang sepertinya akan semakin gencar menggodanya.

(Nk) menyikut Mila. "Si Tasya kesurupan maung mana lagi?"

Mila terkekeh, "Ya, namanya juga lagi jatuh cinta," balasnya santai.

"Jatuh cinta, sama siapa?" (Nk) mengerutkan dahinya.

"Kak Rafi." kata Mila dengan nada santai.

Nah lho?!

(Nk) memalingkan wajahnya, lurus memikirkan sesuatu yang bahkan dia lupa kalo selama ini Tasya itu suka sama Rafi.

"Kok gua baru nyadar ya?" tanya nya entah pada siapa.

Mila menyilangkan kedua tangannya di dada. "Kalo gak salah sejak SMP pas ikut les deh. Kan Tasya satu tempat les pas SMP sama kak Rafi," jelas Mila, yakin.

(Nk) mengangguk paham, kini dia tau dan menyadari saingannya adalah sahabatnya sendiri. Jika pun bersaing, (Nk) akan mundur duluan, enggan untuk bersaing mengingat Tasya sahabatnya sendiri lebih baik dia rela saja, toh diluar sana cowok masih banyak kok.

Bell pulang sekolah berbunyi, sudah seperti lagu kemenangan bari para murid yang ingin segera pulang.

(Nk) rupanya sudah ditunggu seseorang di parkiran oleh Danis yang kini tersenyum padanya membuat wanita lemah seperti (Nk) meleleh seketika.

Danis tersenyum, "Gimana?"

Seakan mengerti dengan pertanyaan Danis yang akan menjurus kemana, (Nk) kemudian tersenyum.

Tangannya tidak mau diam memegangi ujung hijabnya sedari tadi, iya (Nk) lagi salah tingkah.

"Iya," kata (Nk) malu-malu.

"Iya apa?" goda Danis.

(Nk) memutarkan bola matanya, kesal dengan Danis yang seperti ini.

***

Jika kalian tanya kenapa (Nk) dengan mudah menjawab pertanyaan Danis waktu itu padahal kemarin-kemarin sempat menggantung Danis. Ya, karena (Nk) sendiri sekarang sadar bahwa dia enggan bersaing dengan sahabatnya sendiri. Tasya.

Ditambah tadi (Nk) sempat melihat ke akraban keduanya saat Tasya memberikan air mineral pada Rafi dan Rafi yang tangannya terulur mengambil air itu dari tangan Tasya.

Hal itu tak pernah melintas dipikiran (Nk), ah pantas saja Tasya sering beli air mineral tapi gak pernah diminum. Ternyata khusus untuk Rafi.

Dan lagipula, (Nk) juga sama dengan Danis yang sama-sama saling suka, jadi tidak ada paksaan ataupun merasa iba pada Danis yang sudah selama dua hari digantung (Nk).

Bayangkan gaes dua hari, kalo jemuran dua hari digantung gimana? Kering ada basahnya, ah gak enak pokonya XD.

Intinya tepat hari ini (Nk) dan Danis resmi jadian, meski Danis belum tau itu perasaan dia yang sebenernya ataukah hanya karena taruhan saja.

Karena pada awalnya Danis memang ikut taruhan karena ingin meminta maaf pada (Nama kamu), ah bikin pusing aja mas Danis ini.

B E R S A M B U N G

Haii jangan lupa vote dan komen juga boleh.

Maaf kalo ada typo.

Makasih yang masih setia baca.

See you.

Diantara aku & kamu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang