Chapter 18

223 23 0
                                    

Saya tidak tahu cerita ini masih ada yang berkenan baca atau tidak.

*****

"Putusin (NK) di lapangan sekolah, bukan di cafe, atau bahkan lewat telepon."

"..."

"Atau nggak…"

"RAFI!! GAK USAH ANEH-ANEH."

Tut…

***

Minggu sore ini, Danis dan (Nk) tengah duduk santai di coffee shop biasa. Keduanya sibuk dengan dunianya masing-masing, Danis sibuk bermain medsos, ya…maklumlah selebgram. Sedangkan (Nama kamu) sibuk dengan Hago game yang menjadi candunya beberapa hari ini.

25 menit…

30 menit…

1 jam…

Keduanya masih sibuk diposisi yang sama dengan bermain benda persegi itu, tanpa memulai perbincangan.

Tiba-tiba dari kejauhan, seorang gadis berwajah cantik, putih, tinggi, dan berhijab abu-abu menghampiri meja Danis dan (Nk).

"Tuh 'kan beneran kamu," ucap si gadis tadi menunjuk pada Danis.

Danis yang melihatnya kemudian tersenyum lebar, bahkan (Nk) sendiri belum pernah melihat senyum Danis yang semanis ini.

"Duduk." pinta Danis.

Gadis itu mengangguk, dan duduk di tengah Danis dan (Nk). Sudah bisa ditebak, tatapan (Nk) sejak kedatangan gadis itu, mengintrupsi Danis untuk menjelaskan "Siapa dia?" pada Danis.

"Eh kamu apa kabar?" Tanya si gadis tadi.

Danis tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya. "Baik-baik kok, kamu sendiri gimana?"

Gadis tadi mengangguk dan berkata, "Alhamdulillah, aku juga baik."

(Nama kamu) yang sedari tadi merasa suhu tubuhnya mulai panas pun mengubah-ubah posisi duduknya. Tidak tenang.

"Ekhemm!" dehem (Nk).

Danis menoleh, tidak, keduanya menoleh. Danis bahkan lupa bahwa pacarnya yang ada dihadapannya ini,  sedari tadi diabaikan.

"Eh iya, (Nk) kenalin ini mantan pacar aku, Diniyaan," kata Danis mengenalkan gadis tadi pada (Nk) yang ternyata berstatus mantan pacar.

"Dan--Dini, ini (Nk)." lanjutnya.

Kedua gadis itu sama-sama berjabatan tangan mereka dengan tersenyum. Entah, bisa saja dibalik senyum manis (Nk) terdapat rasa cemburu yang tidak bisa dia tunjukkan.

"Btw, kamu sengaja ke sini? Rumah kamu 'kan jauh."

"Gak sengaja sih, tadi kebetulan lewat aja, abis pulang dari rumah temen."

Danis hanya membalas dengan membulatkan bibirnya membentuk huruf o.

Mereka berdua mengobrol, Danis sempat beberapa kali menyinggung Dini yang kini masih belum menemukan pengganti Danis, setelah hampir delapan bulan mereka resmi putus.

Diantara aku & kamu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang