Chapter 16

232 20 0
                                    

Pagi-pagi sekali Danis menjemput (Nama kamu) ke rumahnya untuk berangkat sekolah bersama.

Danis mengetuk pintu rumah, sopan. "Permisi assalamualaikum!"

Beruntungnya gadis ini sudah bangun dan sudah berdandan rapi, siap ke sekolah.

Danis dan mama (Nk) rupanya sedang mengobrol sambil sarapan, (Nk) pun datang kemudian ikut nimbrung sarapan dan duduk dihadapan Danis.

Setelah selesai sarapan Danis dan (Nk) menyalami mamanya (Nama kamu).

"Eh kata tante Fitri katanya kalian pacaran, ya?" tanya mama (Nk).

"Ahelah tante," batin (Nk).

Danis dan (Nk) sama-sama menggaruk kepalanya, sedikit malu.

(Nk) cemberut, "Iish mama apasi udah ah aku berangkat dulu ya."

Mama (Nk) terkekeh dan mengangguk.

Danis pun menyalakan motor sport nya dan (Nk) seperti biasa agak kesusahan karena motor yang tinggi itu.

Motor Danis melesat ke jalanan menuju sekolah beruntunglah mereka tidak terlambat.

(Nk) turun dari motor. "Yaudah aku ke kelas duluan ya," kata (Nk) dengan senyum manis yang membuat Danis diabetes.g

"Gak mau bareng?"

(Nk) nyengir, "Boleh hehe."

Tangan Danis terulur setelah dirinya turun dari motor. "Yaudah sini!"

(Nk) mengangkat kedua alisnya, tidak mengerti.

Danis meraih tangan kiri (Nk) untuk digenggam dan tangan kanannya masih sempat mencubit pipi (Nk) yang kini blushing.

Keduanya berjalan di koridor dengan tangan yang masih saling pegangan, suasana sekolah masih terlihat sepi. Ya lumayan lah bucinan dulu mumpung masih pagi.g

Danis sih ngebut-ngebut modus ke sekolahnya jadi masih pagi banget.

Danis mengantar (Nk) hingga ke depan kelasnya, "Belajar yang bener jangan mikirin aku terus ya."

"Yeuu apaan si," (Nk) memukul lengan Danis yang tengah tertawa.

"Udah ah sana," tambahnya dengan mendorong Danis agar segera ke kelasnya.

***

Saat jam istirahat Danis ditelepon seseorang untuk menemuinya di taman belakang sekolah.

"Ada apa?" tanya Danis pada seseorang yang berdiri membelakanginya.

Dia pun membalikan badannya, "Tinggal 6 hari lagi Nis lu harus inget!"

Ya, pria yang ditemui nya itu Rafi.

Danis mendengus, "Fii gue harus jujur sama lu."

"Tentang?"

"Gue mulai suka-- gak gue mulai sayang sama (Nk) dan gue minta kita akhiri taruhan ini," kata Danis mulai lemas.

Rahang Rafi mulai mengeras, "Gak, gak bisa taruhannya udah berjalan dan waktu lu tinggal 6 hari lagi buat putusin (Nk)."

Penjelasan Rafi membuat Danis mengepalkan tangannya. "Fi gue mohon, kalo perlu gue ganti mobil kemaren fi,"

Percuma, permohonan Danis diabaikan begitu saja oleh Rafi yang kini melengos pergi meninggalkan Danis yang tengah mengacak-acak rambutnya frustasi.

Diantara aku & kamu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang