CHAPTER 1

482 31 0
                                    

Sebelum membaca.

Dengan penuh rasa hormat aku ingin mengatakan.

Aku mohon hargai author yang udah membuat cerita dengan segenap jiwa dan raga, aku cuma mau kalian memberi vote pada ceritaku.

Kalian scroll terus ampe bawah buat baca ceritanya tapi tekan satu tanda bintang aja kayaknya susah banget ya.

Aku cuma mau bilang, hargai sang penulis, bagaimana jika kalian berada di posisi sang penulis, pasti kalian merasa kesal, banyak yang baca tapi votenya kok sedikit.

Di mohon rasa menghargainya, aku sebagai penulis juga banyak berterima kasih karena kalian yang dengan setia mau membaca dan vote ceritaku. Mohon dukungan votenya jangan lupa, dan jangan jadi silent readers. Coment jika ada saran atau kritikan.


SELAMAT MEMBACA

Gadis itu berlari secepat mungkin menghindari kejaran dari para penjahat yang berusaha untuk menangkapanya. Ia berlari di tengah teriknya panas matahari. Sinar matahari seakan sangat membenci gadis itu hingga sinarnya ia pancarkan begitu panas pada si gadis.

Rasa perih begitu terasa di telapak kakinya karena ia tak memakai alas kaki, raut wajahnya begitu cemas dan sesekali berbalik menatap para penjahat yang masih mengejarnya. Ia berlari dengan kekuatan penuh, nafasnya begitu terengah-engah, ia mulai kelelahan tapi ia masih terus berlari dan semakin menambah kecepatan larinya.

Gadis itu berbalik dan menatap para penjahat yang belum lelah untuk mengejarnya. "Aku harus mencari bantuan, tapi dimana, disini hanya ada pepohonan dan tidak ada rumah satupun yang aku lewati sedaritadi",  batin gadis itu sampai matanya menangkap sebuah mobil yang melaju dari kejauhan, mobil itu semakin mendekat. "Tidak ada pilihan lain, ini jalan satu-satunya". Gadis itu berhenti tepat di depan mobil sambil merentangkan tangannya, mobil itu berhenti dengan cepat.

Seseorang yang berada di dalam mobil itu menatap gadis itu kaget. Gadis itu dengan cepat menghampiri kaca mobil dan mengetuknya berkali-kali.

"Ku mohon yang ada di dalam, tolong aku" ujar gadis itu terlihat cemas dan sesekali menatap penjahat yang sudah dekat dengannya.

Pria yang berada di dalam mobil tersebut menatap heran gadis itu karena tidak mengerti apa yang di katakannya. Pria itu mengalihkan tatapannya dari si gadis dan menatap dua orang lelaki seperti penjahat berlari mendekati gadis itu dan mencengkaram lengan si gadis dengan keras. Gadis itu terlihat masih mengetuk kaca mobil dan sesekali terlihat memohon pada Pria yang berada di dalam mobil tersebut.

Pria itu melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil.

"Ada apa ini?" ujar pria itu dingin dan menatap si gadis dengan tatapan datar.

Kedua penjahat itu menatap si pria dengan tatapan terkejut lalu dengan cepat melepaskan cengkaramannya dari lengan si gadis. Kedua penjahat itu menunduk takut menatap Pria tersebut.

"Tidak apa-apa Mr. Richards, ini hanya kesalahan kecil, maaf bila mengganggu perjalanan anda Mr. " ujar salah satu penjahat itu sambil menunduk.

"Mengapa kalian mengejar gadis ini?" ujar pria itu.

"K-kami hanya mengejar keponakan saya yang berusaha lari dari rumah" ujar penjahat yang satunya lagi dengan gugup, takut jika kebohongannya tentang keponakan itu terbongkar.

Gadis itu menatap si pria dengan tatapan memohon yang tersirat jika ia mengatakan " ku mohon jangan percaya". Pria itu menatap si gadis dengan datar kemudian menatap gadis itu dari atas sampai bawah.

Gadis itu terlihat berantakan, rambutnya yang terurai terlihat acak-acakan, tubuhnya yang hanya di lapisi dengan baju berlengan pendek dan celana jeans bewarna biru tua, dan kakinya tidak memakai alas.

"Saya akan membayar keponakanmu ini, berapa yang kalian minta?" ujar pria itu santai tapi masih memberi kesan tegas.

Gadis itu membulatkan matanya terkejut tidak percaya apa yang di katakan pria itu. Kedua penjahat itu secara bersamaan menatap pria itu sama terkejutnya.

"A-apa, Mr. Richards sungguh ingin membayarnya" ujar salah satu penjahat itu.

"Iya" balas pria itu singkat.

"Saya rasa $24.000 sudah cukup" ujar penjahat itu yang kembali menunduk. [ Author note. $24.000 Sekitar Rp.324.360.000,-].

Gadis itu terkejut bukan main, ia menatap si pria dengan wajah terkejutnya namun si pria hanya membalasnya dengan tatapan datar dan dingin.

Pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, sebuah cek dan pulpen kecil kemudian pria itu menulis nominal uang yang di minta oleh penjahat itu kemudian menyerah kan selembaran itu pada salah satu penjahat.

"Sudah cukup, sekarang gadis ini adalah milikku" ujar pria itu dingin.

"Terima kasih Mr. Richards, ini sudah lebih dari cukup, kalau begitu kami berdua permisi" ujar salah satu penjahat kemudian berjalan meninggalkan si pria dan si gadis di ikuti dengan penjahat yang satunya.

Tinggallah pria itu dan si gadis yang tengah menatap kedua penjahat itu dengan perasaan dingin dan lega. Gadis itu kembali menatap pria di hadapannya kemudian tersenyum.

"Aku Eleanor Maxwell, siapa namamu?" ujar gadis itu memperkenalkan namanya pada si pria.

"Aku Sean Richards" ujar pria itu dingin.

"Aku sungguh berterima kasih, kau rela membayar penjahat itu demi menyelamatkanku" ujar Eleanor dengan senyum manisnya sambil menatap Sean yang hanya menatapnya datar.

"Itu tidak gratis nona, kau harus membayarnya" ujar Sean tersenyum miring.

"Ap-apa. Tapi aku tidak mempunyai uang sebanyak itu" ujar Eleanor terkejut.

"Kau tidak akan membayarnya dengan uang" ujar Sean dingin.

"Lalu dengan apa?" ujar Eleanor penasaran.

"Kau akan menjadi budakku" ujar Sean.






JANGAN LUPA VOMENT

MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN

HE'S A JERK BUT I LOVE HIM (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang