CHAPTER 12

251 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

SEAN RICHARDS POV

Aku memasuki sebuah club malam ternama dikota ini, club ini adalah club milik ayahku, ketika masuk aku disapa oleh penjaga club ini.

"Selamat malam Mr. Richards" sapanya ramah.

"Malam Chris" balasku dan tersenyum tipis sambil berjalan masuk kedalam club untuk mencari seseorang.

Ketika masuk, suara dentuman musik yang sangat keras dan lampu kerlap-kerlip menyambutku dengan meriah, aku mengarahkan kepalaku untuk mencari seseorang yang aku cari, ketika menemukannya aku berjalan kearahnya kemudian duduk disampingnnya.

"Hai Sean tumben kau kesini" ujarnya.

"Hai Jake, aku hanya ingin menenangkan diri" balasku lalu bersandar pada sofa yang aku duduki.

"Apa yang terjadi?, kau terlihat sangat banyak pikiran" ujar Jake.

"Memang akhir-akhir ini aku sedang banyak pikiran" ujarku.

"Apa yang kau pikirkan?" ujarnya.

"Ini masih aku rahasiakan darimu jadi jangan terlalu penasaran" ujarku dan meliriknya singkat.

"Ok ok aku mengalah" ujarnya.

Aku menatap sekitarku untuk mencari mangsa malam ini, aku mengarahkan pandanganku pada wanita yang menari ditengah lautan manusia yang juga ikut menari.

Aku menghampirinya dan ikut menari kecil disampingnya. Wanita itu menatapku sambil tersenyum nakal dan mendekat kearahku lalu mengalungkan lengannya pada leherku.

"Kau membutuhkanku" ujarnya dan tersenyum menggoda.

Aku membalasnya dengan menyeringai kecil lalu memeluk pinggangnya erat dan makin mendekatkan tubuhku padanya.

"Tidak disini" ujarku dan meremas bokongnya pelan hingga membuat dia mendesah nikmat.

"Kau sudah membuatku basah hanya dengan kau meremas bokongku" ujarnya pelan makin merapatkan tubuhnya padaku.

Aku menyeringai kecil lalu menuntunnya untuk jalan kesalah satu kamar yang ada di club ini. Setelah menemukan kamarnya aku mengajaknya masuk lalu mengunci pintunya, gadis yang tidak aku ketahui namanya itu langsung menyambarku dengan ciuman panasnya, aku membalasnya dengan ciuman liar lalu menuntunnya ke tempat tidur tanpa melepaskan ciuman panas kami.

Aku dengan sigap membuka dress yang membalut tubuhnya lalu mengecup perutnya yang polos lalu naik kelehernya mengecupnya dan menghisapnya. Dia mendesah pelan dan memegang lenganku dan meremasnya sedikit, aku sudah merasakan sesuatu yang sangat sesak didalam celanaku.

ELEANOR MAXWELL POV

"Kau siap untuk malam ini Ele" ujar Nick yang duduk disampingku.

"Kapan aku tidak siap Nick, aku selalu siap jika menyangkut balapan" ujarku sambil tersenyum.

Nicholas Ricardo, dia adalah sahabatku sejak aku berumur 16 tahun dia lebih tua satu tahun diatasku, dia yang pernah menolongku dari kejaran preman yang berusaha untuk menculikku. Sejak saat itu aku mengenalnya dan juga mengenal dunia balap, dia pria yang baik dan juga dia berperan sebagai kakak bagiku.

"Oh iya kau belum menceritakan mengapa kau kemarkas ini setelah sekian lama" ujarnya dan menatapku.

"Aku hanya ingin menenangkan diri, aku di keluarkan dari pekerjaanku dan aku mempunyai banyak hutang" ujarku lemas, memikirkannya saja sudah membuat kepalaku pusing.

"Hutang?" ujarnya bingung.

"Iya aku punya hutang pada pria yang menolongku dari penjahat yang ingin melecehkanku, dia membayar penjahat itu, aku pikir dia ikhlas menolongku tapi dia malah menyuruhku untuk membayar semua uang yang dia berikan pada penjahat itu" ujarku.

"Memangnya berapa hutangmu pada pria itu?"

"$24.000" balasku lemas.

"Jika kau bisa menang balap, kau bisa membayarnya, orang yang mengadakan balapan ini akan memberikan uang kepada pemenang balapan malam ini" ujarnya.

"Memang berapa yang akan dia berikan" ujarku.

"$24.000" ujarnya.

"Ok aku akan berusaha untuk memenangkan balapan itu" ujarku dengan penuh semangat.

"Ya sudah kalau begitu kita berangkat, satu jam lagi balapan akan dimulai, kau harus melihat motormu dulu siapa tau ada yang harus di perbaiki" ujarnya.

"Baiklah kalau begitu aku siap-siap dulu" ujarku lalu berjalan kekamar yang aku tempati untuk sementara dimarkas ini.

Aku mengganti pakaianku dengan pakaian yang aku bawah dari rumah.

Aku mengganti pakaianku dengan pakaian yang aku bawah dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja dia nggak make tas ya)

Setelah mengganti pakaian, aku mengambil sepatu hitamku yang sengaja aku simpan dimarkas ini sebagai cadangan. Setelah selesai aku berjalan keluar dan menenumukan Nick bersama seorang pria seumuran dengan Nick mungkin.

"Nick aku sudah siap" ujarku dan berdiri disamping Nick kemudian menatap pria yang bersama Nick.

"Hai Ele" sapa pria itu.

"Hai Brad, bagaimana kabarmu" ujarku.

"Aku baik, kau?" ujarnya.

"Kurang baik" ujarku pelan.

"Kurang baik?" ujar Brad bingung.

"Tidak apa-apa, oh iya bagaimana dengan motorku apa ada yang harus diperbaiki" ujarku pada Brad.

Brad Ricardo, dia adalah saudara kembar dari Nick, kembar tak identik, sifatnya juga bertolak belakang, tapi ada satu yang aku tau persamaan diantara mereka yaitu warna matanya yang bewarna biru.

"Tidak ada yang harus diperbaiki, aku sudah mengganti mesinnya dengan yang baru jadi kau bisa memakai motornya ikut balapan malam ini" ujarnya.

"Ya sudah kalau begitu ayo berangkat, oh iya Ele apa kau mau memakai motormu sendiri atau mau ikut denganku naik mobil" ujar Nick.

"Aku naik motor saja" ujarku.

"Ayo berangkat sebentar lagi balapan akan dimulai" ujar Brad kemudian berjalan keluar di ikuti Nick dan aku yang paling belakang.








TERIMA KASIH UDAH MAU BACA CERITAKU

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT

MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN:)

HE'S A JERK BUT I LOVE HIM (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang