Neunte

1K 160 2
                                    


Chapter 9!

Warn; Typo bertebaran bagai ranjau.


















Disebuah mansion besar didalam sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang menyusup masuk dari jendela besar dan lilin yang menyala disudut - sudut ruangan, terbaring seorang namja manis tepat dikasur king size dan disertai 2 sosok yang menatapnya tanpa ekspresi yang berkecamuk dengan pikirannya masing - masing.

"Hyung, kenapa v -hyung belum kembali ?" suara Jungkook memecah keheningan.

" Dia sudah kembali dari tadi hanya saja dia dipanggil ayah." Jungkook mengangguk mengerti.

"Kapan dia bangun ? Aku bosan menunggunya terus." Jungkook menunjuk kearah Yoongi yang masih belum tersadar.

"Jika kau bosan, pergu saja dari sini. Cari mangsa sana!" Jimin membuat nada seolah mengusir Jungkook dari hadapannya.

"Tapi, aku masih ingin menatap wajah manis, imut nan menggemaskan di saat bersamaan ini. Hah, bau feromonnya sangat manis."

"Benar. Jeon, bangunkan saja dia dengan mantra."

"Hyung, kau sangat tidak berperasaan. Jika aku menggunakan mantra untuk membangunkannya, itu tidak akan baik bagi tubuhnya. Aku tak ingin menyakitinya."

"Jangan lupa, jeon. Kau baru saja membuatnya pingsan."

"Itu hal yang berbeda."

"Terserah kau saja. Aku ingin berbicara sekalian melapor pada ayah dulu." jimin melangkah meninggalkan ruangan itu.

Jungkook mendekat kearah Yoongi. Ia duduk ditepi kasur. Memandang wajah teduh yang tak pernah membosankan dilihatnya itu.

Ia mengenggam tangan kiri Yoongi dan mengelus pelan kulit putih bersihnya. Tangannya menuju kearah pipi gempil Yoongi, lalu merambat menuju bibir tipis berwarna cherry itu. Mengelusnya pelan dengan ibimu jarinya.

"Aku tak kan pernah lupa sensasi yang diberikan bibir manis ini." Jungkook memajukan kepalanya, matanya mengarah kepada bibir tipis yang sedikit terbuka.

Cup


Jungkook menempelkan bibirnya pada kedua labium yang sekarang jadi candunya itu. Mengesap dan mengemut bibir bawah Yoongi kemudian bibir atasnya. Cukup lama Jungkook fokus dengan kegiatannya. Setelah dirasanya cukup, ia melepaskan tautannya. Menjauhkan wajahnya untuk dapat melihat seluruh pahatan indah jelmaan dewi kecantikan ini. Ia terkekeh melihat bibir tipis itu membengkak karena kegiatannya barusan.

"Aku harus menghentikan ini sebelum aku tak bisa mengendalikannya. Akan kita lanjutkan setelah kau bangun, manis!" ucapan Jungkook ditutup dengan sebuah kecupan lembut didahi Yoongi. Ia membenarkan selimut yang membalut tubuh Yoongi. Ia beranjak dari duduknya, berjalan sambil tersenyum, menuju pintu keluar kamar.











✒✒✒




"YOONGI !" Sehun terbangun. Nafasnya turu naik tidak beraturan.

"Kau tak apa ?" Baekhyun mendekat kearah sehun memeriksa keadaan tubuhnya.

"Dimana Yoongi? Aku harus mencarinya. Sehun beranjak dari tempat tidur, tapi kepalanya masih terasa pening.

" Tubuhmu masih belum pulih sepenuhnya. Istirahatlah dulu."

"Aku tak peduli."

"Jangan keras kepala. Pulihkan tubuhmu dulu ,Sehun. Chanyeol, Yugyeom dan werewolf lainnya sedang mencari keberadaan Yoongi." suho yang tiba - tiba hadir diantara percakapan mereka.

Sehun duduk kembali di kasurnya.
"Hyung, kau sudah mendapat informasi tentang Dampire Wizard itu?"

"Belum. Jaebum masih mencari tau."








Tbc !!!!

Sesuai janjiku, aku double up. Tapi cuma bisa sedikit. Maaf membuat para readers kecewa.

Aku masih belajar buat ff ini. Maaf banyak typo yang mengganggu, ceritanya yang terkesan klise, atau alurnya yang lambat , membosankan dan bertele - tele. Mohon dimaafkan. Dan maaf juga karena kelamaan update.
Sekali lagi saya selaku author minta maaf sebanyak - banyaknya.🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇

Jika ada masukan, kritikan, komentar , pendapat atau sejenisnya tolong berikan. Karena saya masih harus terus belajar membuat ff yang lebih menarik dan menyegarkan mata para readers.

Sekian terimakasih.

Sampai jumpa di chap selanjutnya.
Bye - bye👋👋👋

Blood Stone ! Maknae line x yoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang