Brakk..!!
Jangan tanya mengapa Rubi bisa seperti itu, sebab itulah kekuatan mengerikan yang disebut-sebut oleh Mozza jika rubi sedang marah.
Ia dapat melayangkan banyak benda sekaligus,lalu ,membantingkannya ketempat yang ia mau."YAS! tepat pada sasaran Rubi" kedipan mata Zadda sambil memberi 2 jempol kepada Rubi.
"Sangat berguna" batin Laine sambil tersenyum miring
"Masuk" ajak Mozza atau lebih tepatnya ucap Mozza pada yang lain
"Em..aku sepertinya pergi duluan ya" jawab Rubi pada Mozza
"Aku juga, setelah membawa buku-buku aku akan pergi ke kampus" ujar Zadda lalu berlari kecil masuk ke dalam rumah.
"Dan setelah aku ke kamar mandi,aku akan pergi menemui teman ku dikampus" Kata Laine yang masuk ke dalam dan meninggalkan Mozza
"Hm" gumam Mozza dengan santai lalu menyusul mereka masuk ke dalam rumah
Mozza yang merasa tak ada kegiatan lagi akhirny memutuskan pergi menuju kamar untuk menenangkan pikirannya.
Belum sempat Mozza mendudukan pantatnya diatas kasur, suara pintu terbuka kini terdengar lalu setelahnya terlihat Zadda yang sudah rapih dengan tas dan buku buku yang ia bawa ditangannya
"Aku pergi dulu Mozza" Zadda membuka pintu kamar Mozza, lalu menutupnya kembali dengan gerakan yang cepat
"Hm" gumam Mozza lagi di dalam kamar nya
Setelah memastikan suara langkah Zadda yang sudah menjauh dari kamarnya, Mozza lalu membaringkan badannya diatas kasur queen size miliknya, sambil mencari posisi yang nyaman untuk dirinya mengistirahatkan diri
Namun belum juga dia mendapatkan posisi nyamannya itu, suara Laine dari luar pintu yang tertutup itu mengusik nya kembali
"Mozza aku akan pergi sekarang. Aku tak janji, tapi aku akan segera kembali" ucap Laine terburu-buru, yang sedang berkemas saat setelah keluar kamar mandi.
"em pergilah" jawab Mozza sambil melirik sedikit kearah pintu kamar bercat biru muda itu
Semua orang akhirnya pergi, menyisakan Mozza yang kini sedang terlentang diatas kasur sambil memandangi atap atap kamar tidurnya.
Mozza berusaha menenangkan emosi yang ditahannya sedari tadi. Bukan, bukan karena kesal pada teman temannya, melainkan karena Mozza merasa tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan baik.
Ia hampir tidak pernah gagal menangkap hantu hantu yang telah mengganggu dirinya, tetapi perlu diketahui, keadaan baik biasanya tak akan berlangsung secara terus menerus, seperti hal nya kekuatan Mozza yang sekarang ini membuatnya sangat frustasi.
"Apa maunya dia?" Mozza berucap pelan pada dirinya sendiri
Setelah banyak hal masuk memenuhi otak di kepala Mozza, rasa lelah dan kantuk pun datang dengan rasa tak bersalah memaksa Mozza untuk masuk ke dunia mimpi, dengan posisi terlentang sambil memegang boneka berbentuk jangkar berwarna birunya itu. Menggemaskan.
.
.
.Tok...tok....tok...
Terdengar sedikit demi sedikit, ketukan pintu utama rumah,
Mozza yang pendengarannya sangat kuat itu spontan membuka mata tanpa jeda. Kesal.
"Mengganggu" kata Mozza dalam hati.Dengan wajah yang lusuh, Mozza berjalan gontai untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Jika melihat wajahnya, rasanya Mozza sudah tak sabar untuk menghajar orang yang mengusik tidurnya itu.
Dengan muka yang sangat garang ia membuka pintu.Mozza terkejut.
Tidak ada manusia dihadapan Mozza, yang ada hanya angin yang menggoyangkan dedaunan diatas pohon depan rumahnya itu.
Mozza mendelik kesal, berani beraninya ada orang yang mengerjainya ketika dia sedang istirahat.
Mozza yang sedikit kesal itupun berencana untuk menutup pintu dan tidur kembali, namun belum sempat ia menutup pintu bercat putih itu . Sudut mata Mozza melihat benda berbentuk kotak dengan note putih yang menempel diatas kotak tersebut
Disana di tulis "Paket untuk MOZZA BROWN"
Mozza terkejut dengan apa yang ia baca pada note diatas kotak itu. Tanpa berfikir, Mozza langsung meneliti bungkus kardus itu.
"Kapan aku memesan barang?" pikir Mozza keras
Pusing dengan hal aneh yang terus menimpanya beberapa hari terakhir, membuat Mozza hampir gila sekarang.
Mozza pun masuk kedalam rumah dan menyimpan kotak paket itu diatas meja makan, ia terus saja menatap kotak didepannya, seakan bertanya tanya apa yang ada didalam paket itu, dan kenapa ada nama dirinya pada alamat paket itu.
"aku benar benar akan gila" untuk kesekian kalinya Mozza menghela nafas lelah.
"aku buka sajalah" ucap nya pada dirinya sendiri.
Srreek sreek!
Suara khas dari sobekan kertas itu membuat Mozza semakin bersemangat untuk melihat apa yang ada didalamnya
Dan......
Viola!!!
Terdapat sebuah alat ,seperti kacamata VR namun bentuk nya sedikit unik,ada 2 antena disetiap sudut kacamata tersebut. Biasanya alat tersebut digunakan untuk bermain game 3D.
Mozza lebih meneliti isi dari kotak tersebut sampai ia menemukan kaset video game keluaran terbaru yang diimpikan banyak remaja dikota nya ini
Tanpa menaruh banyak curiga, Mozza lantas memasangkan kaset game tersebut dan memakai kacamata VR yang dikirim untuknya tadi
Senyum tipis terukir di sudut bibir Mozza"Cukup menarik" pujinya.
Baru saja Mozza ingin memainkan game tersebut, ia mendapati hal aneh pada bungkus kaset game tersebut
"kenapa gambar cd game ini dipenuhi gambar gedung-gedung?" Tak 1 menit mempertanyakan hal itu. Mozza lanjut bermain tak memperdulikan pertanyaannya.
Pada awal permainan dimulai, Mozza dapat melihat sebuah kota dengan banyak penduduk yang memakai baju besi serta leher yang diikat oleh rantai besi. Mereka tampak begitu tersiksa dengan rantai yang mengalungi lehernya, namun detik berikutnya dia mendapati 2 orang berjas hitam dengan topi diatas kepalanya
"Mungkinkah mereka terorisnya?" tanya Mozza yang akan menembak kearah 2 orang di video game tadi tanpa banyak berfikir
Namun.. Ketika peluru pistol gamenya hampir menyerang 2 orang berjas hitam, secara tiba-tiba layar game tersebut berubah menjadi hitam dan gelap, ia bahkan tidak mengerti dimana letak rusaknya, tapi menit berikutnya layar tersebut berubah menjadi abu-abu dan...
"Aaaaaaaaaaaahhhhh!!"
Tak!
Alat itu jatuh kelantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mozza
FantasySelalu ada yang hilang dalam sebuah pengorbanan bukan? Entah itu kamu ataupun aku.