Gelap. Itulah keadaan karnaval hari ini, bukan karena cuacanya yang sudah malam tapi karena lampu lampu disana mati seakan disengaja,
Masih dengan posisi yang sama,mengarahkan cahaya dari ponsel mereka ke satu titik dihadapan mereka kini, Mozza, Rubi, Laine, dan Zadda menatap tajam apa yang ada dihadapan mereka
"Kutanya sekali lagi siapa?kau. siapa?," tanya Mozza dengan menekan beberapa kata diakhir pertanyaannya
Makhluk dihadapannya justru malah tertawa kencang seakan suaranya itu bisa mengalahkan suara speaker dirumah gadis bernama Mozza itu
Tawanya terhenti.
Makhluk itu tersenyum miring pada Mozza
"Aku?Maksudmu aku?"
"Aku.. *Calon Arang, kau Mozza bukan?," Tanya sosok yang bernama calon arang tersebut pada mozza dengan suara yang sangat berat
"Mau apa kau?," Tanya Mozza dingin dan menusuk
"Dasar hantu! Apa Tidak bisa sedikit saja membuat kita tenang" ujar Zadda yang merasa kesal dengan sosok berjubah hitam yang melayang dihadapannya itu
Sosok itu hanya memandang zadda datar, tidak terlihat sedikitpun emosi dalam perkataannya, atau bahkan ekspresi wajahnya pun tak terbaca
"Dengar ini baik baik. *Kalian adalah satu diantara banyaknya cahaya yang meredup. Ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Yang satu pulih dan yang satu rusak. Portal yang membiarkan mereka masuk dan keluar. Selamatkan satu dari keduanya." Setelah mengucapkan beberapa kalimat yang membuat kepala mereka pusing sendiri, akhirnya sosok yang bernama calon arang itu pergi bersama asap yang tiba tiba muncul entah darimana
"Aku tidak mengerti? Apa yang dikatakan makhluk itu" Tanya Rubi bingung
"Apalagi aku, dasar hantu!selalu mempersulit hidupku saja!" lanjut Zadda kesal
"Sudahlah tidak usah dipikirkan, lebih baik kita cepat pergi dari sini, katanya ada yang ingin menantangku untuk masuk ke rumah hantu?" Goda laine pada Zadda.
"aku tidak takut, ayo kita pergi" jawab Zadda dengan wajah yang sedikit khawatir.
"Tapi wajah mu sedikit mengkhawatirkan Zadda" ejek Laine, sembari menyembunyikan tawa.
"Ti-tidak, memang nya wajah ku kenapa?" Jawab Zadda sedikit gelagapan lalu menarik tangan Laine sedikit keras
"Aw bisa tidak sih kau itu tidak kasar! Aish!" Laine yang kesal langsung melepaskan genggaman Zadda pada tangannya, dan berlari mendahului teman temannya.
"Wow Laine tunggu!" teriak Zadda
Mozza dan Rubi yang melihat kedua sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala
'Kapan mereka berubah' batin mozza sambil menghela nafas
"Kenapa? " tanya rubi yang melihat tingkah mozza.
"tidak " singkat Mozza
"Yakin?" Jawab Rubi penasaran
"Ya." jawab Mozza sambil merangkul rubi.
"Ayo. Pergi" ajak Mozza setelahnya
***
Mozza POV
Mozza itulah namaku, seorang gadis yang memiliki tubuh jangkung, langsing dan berkulit putih, bermata hazel, hidungku mancung. Sempurna bukan? Tapi aku lahir dengan sesuatu hal yang tidak dimiliki banyak orang.
Apa yang aku miliki? sampai banyak orang bilang bahwa aku ini spesial, ah..tidak, aku tidak memiliki kekuatan layaknya pahlawan super seperti di film film, namun ada hal yang dapat membuat orang kagum pada kekuatan ku itu. Lagi lagi tidak, aku bukanlah seorang idola yang banyak di puji dan dikagumi banyak orang.
.
.
Six sense? indra keenam? apa kalian pernah mendengar hal itu? Kekuatan yang dapat melihat sosok tak kasat mata yang sering dibilang hantu.Mengerikan memang, namun bagiku itu adalah hal yang sangat biasa,seperti hantu bersisik yang memiliki 4 tangan dihadapanku ini.
"Euzzzz Mozza sudah lama tak bertemu bukan?rasanya semakin lama aku semakin ingin membawamu pergi ke alamku, heuh... agar kau habis dimakan oleh arwah kelaparan disana!huahahahaha" ucap hantu itu.
Aku hanya tersenyum padanya, tidak berbicara? Memang itulah aku. Aku jarang berbicara
"Kau bilang ingin membawa mozza?" Tanya seorang gadis bermata safir yang sedang menyenderkan punggungnya pada dinding di ujung ruangan.
"Ya, aku ingin membawa Mozza, lebih bagus lagi, jika aku membawa kalian semua" bisik hantu itu
"kau ingin habis disini?" Jawabku singkat
Dengan santai nya hantu itu menjawab sembari melayang-layang di dalam ruangan itu "Tidak akan bisa"
"Berani juga kau" Ucap ku singkat sambari menaikan sebelah sudut bibirku
"Aku tidak takut kau bunuh! aku sudah kuat, Mozza sekalipun tidak akan bisa membunuhku!" ucap hantu itu angkuh.
"Beraninya! Kau menantang kami seperti itu? akan ku habisi sekarang juga" si gadis bermata safir berdiri tertantang.
Ketika sang gadis safir hendak mengangkat tangannya, untuk menghabisi hantu sialan itu. Sontak aku mencekal tangannya lalu menghempaskannya ke bawah."oh Mozza, jangan berkata kalau kau ingin melindungi hantu sialan itu." ucap Laine
"Tidak"jawabku
Laine menaikan sebelah alisnya seolah bertanya padaku. Aku meliriknya sebentar lalu mengalihkan pandanganku lagi sambil tersenyum miring dan melangkah mendekati hantu dihadapanku tadi
"Aku. Yang akan menghabisinya"
Tbc...
****Note :
(*Calon arang adalah sosok mitologi dari Jawa dan Bali sejak abad ke 12. Namun dibali, calon arang merupakan salah satu tarian sakral umat hindu yang cukup terkenal)

KAMU SEDANG MEMBACA
Mozza
FantasiaSelalu ada yang hilang dalam sebuah pengorbanan bukan? Entah itu kamu ataupun aku.