F.u.t.u.re

14 5 0
                                    

Udara dingin mulai terasa di kota Kirather, pertanda bahwa pada bulan ini sudah mulai memasuki musim dingin. Stok dan Acher masih sibuk seperti biasa, mereka masih saja larut dengan pekerjaan dihologram kerja mereka masing masing.

Terdengar suara pintu dibuka dengan sengaja. Seseorang mulai memasuki ruangan dan berhenti tepat dibelakang Stok dan Acher "Tuan memanggil ku?" tanya sosok dibelakang mereka itu

Acher dan Stok spontan menghentikan pekerjaan mereka, namun tidak berbalik menghadap sosok yang mengajaknya berbicara tersebut "Ya.. Kami memanggilmu’ jawab Stok mewakili

"Apa ada sesuatu yang serius?" Tanya sosok yang masih saja dipunggungi oleh Stok dan Acher itu, seakan sedang mempersiapkan perkataan apa yang harus mereka keluarkan.

Acher lalu berbalik menghadap sosok itu, sedangkan Stok malah kembali sibuk dengan pekerjaan yang ia kerjakan dari tadi

"Apa tugas yang kami berikan sudah selesai" ucap Acher menggantung "Calon Arang?" lanjut Acher pada sosok yang bernama Calon Arang tersebut

Calon Arang tidak menjawab, namun ia terus menatap Acher dengan pandangan yang lurus tanpa emosi. Setelah beberapa detik berlalu, Calon arang akhirnya memecah keheningan

"Tuan tidak usah bertanya pada hal yang sebenarnya tuan sudah tahu. Maaf tuan apa ada pekerjaan baru untukku? " Tanya Calon Arang

"Hah.. Kau sungguh menakjubkan, tak salah aku membebaskan dirimu dari penjara pemerintahan itu" kata Stok sambil berbalik dan menunda pekerjaannya

"Dan ya.. Kami ada tugas baru untukmu" lanjut Stok dengan seringai yang terpatri jelas diwajahnya

Flashback off

"jadi!? Arwah yang membuat kami pusing dengan tebakannya itu adalah suruhan kalian berdua!?" teriak Zadda pada Stok

Ketika Acher hendak menjawab, Stok lebih dulu menimpali "secara teknis memang kami yang menyuruh dia untuk menemui kalian, tapi kami tidak pernah menyuruhnya untuk memberi kalian sebuah teka teki" jawab Stok tegas

"Jadi arwah ini berinisiatif sendi-" belum sempat perkataan Laine selesai, Stok lebih dulu memotong perkataannya itu

"Ah dan ya, dia ini bukan arwah. Kami, maksudku adalah aku dan Acher, menemukan nya didalam penjara bawah tanah. Kami membebaskan nya berharap ia tahu sesuatu, tapi setelah diselidiki, memori calon arang ini kosong, sepertinya pihak pemerintah sudah menghapus ingatannya untuk berjaga jaga" jelas Stok pada mereka

"Maaf nona nona, saya tidak bermaksud untuk membuat kalian pusing waktu itu" ujar Calon arang dengan Formal

"Kau yang akan memandu latihanku?" tanya Mozza pada Calon arang

"Iya nona" jawabnya

Mozza yang mendengar jawaban dari Calon arang hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan tanda mengerti.

Suasana pun kembali menjadi hening. Zadda benci keheningan. Zadda yang sedang mencari cari topik itupun kebingungan 'ah sial! Aku kehabisan topik pembicaraan' batin Zadda

Namun ketika Zadda hendak membuka mulutnya, Rubi lebih dulu mengeluarkan suara sambil celingukan ke arah pintu masuk ruang latihan "Ah.. Anu-em..kalian bilang kami juga akan mendapat seorang pelatih kan?" Tanya Rubi sopan

"Ah iya, Stok dimana mereka?" tanya Acher

"Mereka akan sedikit terlambat, lebih baik kita tunjukkan tempat tidur nona nona cantik ini" goda Stok pada keempat wanita dihadapannya

"Aku tahu bahwa aku cantik, sudahlah ayo Rubi" kata Zadda sambil merangkul pundak Rubi dan berjalan mendahului mereka

Stok hanya menggelengkan kepalanya "apa dia memang selalu memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi seperti itu?" kata Stok sambil menghela nafas lelah

MozzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang