Wake Up

4.4K 622 130
                                    

Takoyakina 🌸

Apa hari mu menyenangkan?!

Pasti kau senang bisa bertemu dengan keluarga mu. 😅

Chittaphonleechaiyaxxx 🐰

Yuupz! 😂

Aku sangat senang sekali.

Lain kali kau harus pergi ke Thai.

Pantai di sini sangat indah. 😉

Takoyakina 🌸

Ok!😊

Rekomendasi kan padaku nanti.

Bersenang-senang lah di sana. 😉

Chittaphonleechaiyaxxx 🐰

Tentu saja aku akan bersenang-senang! 😜

Kau juga sesekali harus berjalan-jalan ke tempat baru. 😊

Oh Ibu memanggil aku pergi dulu

Takoyakina 🌸

Baiklah! 😅
Bye!

🍀
🍀
🍀

"Aku punya firasat buruk kali ini. Semoga Mrs.Chittaphon baik-baik saja." Yuta menjatuhkan dirinya di atas kasur.

Tubuh lelahnya penuh lebam karena siang tadi dirinya baku hantam dengan Kakak tingkatnya di kampus.

Ck... Kalo saja tidak ada Mrs.Chittaphon, Yuta lebih memilih beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan.

🍀
🍀
🍀

Ten menuruni tangga dengan cepat saat tadi Ibunya memanggil. Ten melihat ada Ayah dan Ibunya sedang duduk di ruang tengah rumah.

"Ayah ada di rumah? Aku kira Ayah masih di Chiangmai!" seru Ten pada sang Ayah yang dia rindukan sejak dua hari yang lalu Ten tiba di Thai dirinya belum bertemu dangan sang Ayah. Ibunya bilang sanga Ayah sedang ada pekerjaan di luar kota.

"Cepat duduk, Ten. Kami ingin bicara serius." Ayah Ten dengan Tegas memerintah anaknya.

Ten terperanjat kaget kemudian duduk tepat di depan Ayah dan Ibunya.

Sreet!

"Tanda tangani itu!" seru sang Ibu yang meletakkan selembar kertas di atas meja.

Ten mengernyit heran. "Apa ini?"

Ibu Ten memandang tajam Ten. "Jangan banyak tanya. Tanda tangani saja itu sudah cukup," kata sang Ibu.

Ten memandang Ibunya takut-takut. Dari dulu Ibu Ten sangat keras tidak seperti Ayahnya yang lembut.

"Surat Cerai... Kalian akan bercerai?!" seru Ten menatap kedua Orang tuanya.

"Kau mendoakan kami bercerai ! Tidak usah di baca langsung tanda tangan saja," seru sang Ibu galak.

"Young Ho... TUNGGU! APA INI ?! SURAT CERAI ATAS NAMA YOUNGHO?!" Ten tidak bisa menahan keterkejutannya saat membaca kertas yang ada di tangannya itu.

"Ya. Itu surat ceraimu dengan Suamimu. Dia yang mengantarkan kesini," jelas Ayah Ten.

"Tapi... Apa ini, aku tidak mengerti kenapa Youngho meminta bercerai? Rumah tangga kami baik-baik saja, Ayah?!" Mata indah Ten mulai berkaca-kaca.

"Kalau kau tidak percaya hubungi saja dia!" sahut Ibu Ten.

Ten berlari menaiki tangga menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamar rapat. Ten mendial nomer Youngho tidak sabaran. Satu kali, dua kali, tiga kali, lebih dari sepuluh kali Ten mencoba menelepon suaminya itu namun tak di jawab.

Dengan lemas Ten duduk di atas kasur. Surat cerai yang sedari tadi dia genggaman sudah tak berbentuk lagi karena Ten meremasnya.

Ten memejamkan mata berusaha meyakinkan diri sendiri jika semua ini hanya kebohongan mungkin Youngho sedang memberi kejutan dengan berpura-pura mengirim surat cerai padanya mengingat hari ini adalah Anniverasy Pernikahan mereka yang ke enam.

Tringg!

Ponsel Ten berbunyi nyaring sebuah pesan dari Youngho masuk.

[ Maaf tidak bisa menjawab panggilan mu, Ten. Apa kau sudah menerima surat cerai dariku? Maafkan aku, sayang tapi sepertinya pernikahan kita tidak bisa di teruskan. Aku jatuh pada pesona orang lain tapi percayalah aku mencintai mu sampai sekarang. Tanda tangani surat cerai itu lalu kita hidup masing-masing dengan bahagia. Ikuti apa kata ku waktu di bandara kau harus hidup sehat. Barang-barang mu aku titipkan di tempat Doyoung ambilah ke sana. Dan jangan hubungi aku lagi karena hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Jennie. Aku tidak mau hari bahagiaku dan Jennie rusak. Sekali lagi maaf. ] - YoungHo 💕

Demi Tuhan apa ini? Ten menangis meraung setelah membaca pesan Youngho.

Ten masih belum mengerti apa yang terjadi tiba-tiba saja bencana ini datang. Ten sangat mencintai Youngho begitu pun sebaliknya dan pernikahan mereka bahagia tidak ada masalah tapi kenapa Youngho meninggalkan dirinya.

Ten berusaha menjadi Istri yang baik selama ini lalu apa yang kurang dari dirinya bahkan hubungan dengan keluarga Younghopun baik-baik saja.

🍀
🍀
🍀

Ten terduduk di sudut kamarnya yang gelap karena lampu kamar enggan untuk di nyalakan. Ini sudah tiga hari sejak Ten mendapat kabar buruk tentang pernikahannya. Jiwa Ten seperti hilang entah kemana bahkan semangat hiduppun Ten tak punya lagi yang dia kerjakan sekarang hanya menangis dan menangis.

Tringg!
Tringg!
Tringg!

Ponsel Ten terus berbunyi sedari tadi namun Ten sama sekali tidak mau perduli. Di tatapnya kertas kucel yang sudah tidak berbentuk lagi di lantai kamar itu surat cerai untuk dirinya. Dan Ten kembali menangis menyembunyikan wajah dan air matanya di kedua lututnya.


TBC

Typos is Art

🍀🍀🍀 YESTODAY 🍀🍀🍀
2018

YESTODAY ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang