Takoyakina🌸
Kau tidak menjawab pesan ku Mrs.Chittaphon !😲
Apa kau baik saja?!
Takoyakina🌸
Balas pesan ku.
Aku mohon!
Kau membuat ku khawatir!
Takoyakina🌸
Apa aku harus menyusulmu ke Thai sekarang juga !!
Aku benar-benar khawatir.
Takoyakina🌸
Apa terjadi sesuatu antara kau dan Suami mu?!
Jadi ini sudah di mulai?!
Sesuatu yang aku takutkan terjadi juga.
Takoyakina🌸
Aku tahu kau cinta dia.
Tapi Suami mu tidak mencintai mu lagi.
Lupakan dia kau terlalu berharga untuk menderita.
Takoyakina🌸
Setidaknya kau harus makan dan tidur dengan baik.😥
Jangan sampai sakit.😢
🍀
🍀
🍀"Sudah di mulai ternyata. Aku tahu jika pada akhirnya Suami dari Mrs.Chittaphon akan meninggalkan dia." Yuta memandang ponselnya datar. Moodnya langsung buruk saat beberapa hari belakangan karena Mrs.Chittaphon orang yang menjadi alasannya hidup tiba-tiba saja berhenti membalas pesannya.
Yuta tidak menyalahkan Mrs.Chittaphon karena Yuta tahu masalah sebesar apa yang tengah dia hadapi.
Yuta berjalan ke pojok kamar sempitnya berjongkok mengambil sesuatu dari dalam ransel yang dia taruh di atas lantai. Yuta mengambil amplop putih tebal yang berisi uang yang dia kumpulkan dari bekerja di restoran dan pengantar susu. Diraihnya kembali ponsel kemudian mendijit beberapa nomer di sana.
"Mosi-mosi !" Terdengar suara perempuan di seberang sana.
"Aku yuta. Bisa bicara sebentar!"
"Maaf salah sambung..."
"JANGAN TUTUP ! DENGARKAN SAJA." Yuta menghembuskan nafasnya berat.
"Aku mau mengirimkan semua uangku untuk Ayah dan Ibu. Kirimkan nomor Bank yang bisa aku gunakan. Aku... Sudah tidak membutuhkan uang ini lagi."
Pip
Yuta jatuh ke lantai kayu begitu saja setelah panggilan itu berakhir. Tubuh pemuda itu lemas seperti Jelly, matanya menerawang kosong ke arah luar jendela kamarnya. Dengan jelas langit mendung dengan awan hitam tebal di sana.
Hati Yuta mencelos sedih mengingat betapa buruk kehidupan dirinya.
"Aku merindukanmu...Ayah...Ibu."
🍀
🍀
🍀Ibu Ten berdiri di depan pintu kamar Anaknya. "Ten keluar lah. Ibu mau bicara sebentar!" teriak sang Ibu namun tak ada jawab dari Ten.
"Ya! Ten kau dengar Ibu tidak?! Mau sampai kapan kau akan menangisi Lelaki berengsek itu?! Dia sudah bahagia dengan orang lain sekarang sedangkan kau di sini masih seperti orang tidak berguna yang menangisi seonggok sampah. Berhentilah bertindak bodoh, Ten!"
Ibu Ten menggedor-gedor pintu kamar Anaknya brutal. Habis sudah kesabaran Ibu Ten menghadapi sikap bodoh Ten.
"Ibu pergilah! Jangan mengganggu ku lagi! Ibu tidak tahu apa yang aku rasakan!" Teriak Ten dari balik pintu.
"Aku memang tidak bisa merasakan apa yang kau rasakan karena Ibu tidak sebodoh dirimu."
"Ibu... aku tidak ingin berdebat dengan mu sekarang."
"Baiklah, Ibu akan bicara dengan mu dari sini saja. Dengar Ten! Laki-laki itu datang ke sini bersama seorang wanita satu bulan yang lalu. Dia meminta kami menyerahkan surat cerai untukmu karena dia tidak akan tega memberikan padamu sendiri. Dia bilang akan menikahi wanita itu karena Orang Tuanya terus menanyakan Anak padanya.
Ten mereka dari keluarga kaya raya mereka butuh penerus untuk keluarga mereka jadi wajar jika laki-laki yang kau cintai itu memilih meninggalkan mu demi seorang wanita yang bisa memberinya Anak.
Kau harus ingat kau itu laki-laki mana mungkin bisa memberinya keturunan," kata sang Ibu panjang lebar.
Ibu Ten tahu jika Ten di dalam sana jelas mendengar perkataannya.
"Inilah salah satu alasan kenapa Kami menolak pernikahan kalian karena kita berbeda. Ten, kita orang biasa sedangkan mereka keluar kaya raya, Ibu tahu jika suatu hari nanti hal ini akan terjadi. Cinta kalian tidak bisa mengalahkan status sosial seseorang." Ibu Ten mendengar jelas suara Ten yang meraung menangis.
Sebenarnya hati Ibu Ten juga ikut sedih karena bagaimana pun Ten adalah anaknya sendiri. Orang Tua mana yang tidak kasihan melihat buah hatinya di sakiti. Tapi mau apa lagi ini bukan kuasa dirinya.
🍀
🍀
🍀Ten berhenti menangis dari beberapa menit yang lalu. Perkataan Ibunya terus berputar di kepala Ten. Mungkin benar yang di katakan sang Ibu jika Ten mencintai Youngho maka dia harus merelakan bersama orang lain karena nyatanya Ten tidak bisa menjadi Istri yang sempurna untuk Youngho.
Ten melirik ponselnya yang berkedip-kedip. Di raihnya ponsel malang tersebut kemudian melihat banyak panggilan dan pesan yang masuk ada dari Doyoung, Taeil, juga banyak dari Mr.Na.
Ten tersenyum kecut melihat isi pesan mereka. Doyoung dan Taeil menanyakan keberadaan dirinya yang hilang tanpa jejak. Oh! Ten lupa memberi tahu sahabatnya jika dia berkunjung ke rumah orang tuanya dan Mr.Na terus menanyakan keadaan dirinya orang itu terlihat frustrasi ingin tahu kabar Ten. Mungkint membalas sekali pesan Mr.Na akan membuat Pemuda tersebut sedikit tenang.
TBC
Saya bukan pecinta roman yang lebai tapi lebih suka cerita yang rada sad/rada ngaco ending nya ☺ so jika nanti ending cerita ini tidak sesuai dengan harapan 'maafkeun Juseeeo' 😅
Typos is Art.
🍀🍀🍀 YESTODAY 🍀🍀🍀
2018