26. Mimpi Pt. 3

582 34 0
                                    

Suara tawa terdengar nyaring dari bawah pohon jambu air di depan rumah bercat biru. Tidak! Itu bukan suara kuntilanak. Tapi suara 2 Anak kecil yang sedang mentertawakan kisah lucu dari Ayah Si Anak Perempuan, yaitu Maura.

Selesai bercerita, Ayah Maura bangkit dari duduknya, mengusap puncak kepala Maura. “Papa pulang dulu, Kamu main di sini sama Adi, ya!” pamit sang Ayah dibalas anggukan kepala oleh Maura juga senyum manis di bibirnya.

Setelah kepergian sang Ayah. Anak Laki-laki, yang tak lain adalah Adi ikut beranjak dari tempatnya.

“Kamu mau ke mana?” tanya Maura. Dahinya berkerut tipis.

“Aku masuk rumah dulu, mau ambil sesuatu.” jawab Adi.

Maura mengangguk singkat. Adi terdiam sejenak lalu melangkahkan kaki. Namun baru 2 langkah, Adi menghentikan langkahnya. Menoleh ke arah Maura yang sedang menatapnya.

Adi kembali melangkahkan kakinya mendekati Maura, lalu mengusap puncak kepala Maura meniru apa yang dilakukan Ayah Maura.

Maura diam, setelah itu Ia tersenyum manis ke arah Adi yang berdiri di depanya.

Dengan senyum di bibirnya, Adi kembali melangkah masuk ke dalam rumah.

Tangan Maura bergerak memainkan ujung roknya seraya menunggu kembalinya Adi.

“Boo!” teriak Adi disusul gelak tawa setelah melihat Maura terlonjak kaget karena ulahnya.

Adi mendudukan dirinya di samping Maura, lalu menyodorkan salah satu es krim yang dibawanya pada Maura.

"Makasih." ucap Maura riang. Adi hanya membalas dengan senyum lebar.

Berbeda dengan Maura yang langsung melahap es krim tersebut, Adi terlebih dahulu menyingkirkan potongan kacang yang ada di atas es krim.

“Kenapa kamu buang? Kamu nggak suka ya?” tanya Maura.

Adi menganggukan kepala, “Aku nggak suka kacang. Apalagi kacang yang ada di atas es krim. Kacang yang dicampur coklat juga.”

“Kenapa? Padahal kan enak!” Maura kembali melahap es krim di tanganya. Dia terlihat sangat menikmati es krim tersebut.

“Itu karena kamu suka kacang. Kalau kamu nggak suka kayak Aku, pasti kamu bilang nggak enak juga.”

Bibir Maura membulat membentuk huruf O dengan kepala mengangguk samar.

Tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka, kedua bocah itu larut menikmati es krim ditangan masing-masing.

🍀


Maura tersentak bangun dari tidurnya. Badanya terasa kaku. Pantas saja, dia tidur di meja belajar bukan di tempat tidur.

Matanya melirik sekilas jam kecil di sisi kiri meja belajar, di atas tumpukan beberapa buku seraya menguap lebar, pukul 17.11. Hampir magrib.

Helaan nafas terdengar. Maura kembali meletakkan kepalanya di meja belajar. Matanya berkedip dua kali mengingat mimpinya barusan.

Kenapa Ia memimpikan masa kecilnya lagi?

Apa maksud dari semua mimpi itu ?

Kira-kira pertanyaan semacam itu yang kini memenuhi otak Maura sampai suara adzan maghrib berkumandang. Dengan segera, Maura beranjak dari tempatnya untuk mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat magrib. Semoga Allah memberi jawaban atas segala pertanyaan Maura.




*******

Maura jadi religius gitu ya, hehe 😂

Btw, ini part terpendek, Maaf ya..
Sampai jumpa di part selanjutnya 😊

- Mel

MIMPI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang