2

1.2K 85 3
                                    

Happy Reading

From : Jessica ♡
Hae, apa kau yang akan menjemput Haesu nanti siang?

From : Donghae ♥
Aku sibuk!

Jessica menghirup nafas dalam– berusaha membuang perasaan berat yang semakin terasa saat ini– bolehkan dia marah karena merasa diperlakukan tidak adil oleh suaminya sendiri? Apa dia terlalu berlebihan pagi tadi hingga Donghae yang sangat baik kepadanya berubah 180 derajat? Apa dia harus minta maaf kepada Donghae? Ya! Dia harus meminta maaf.

From : Jessica ♡
Hae, Mianhaeyo~
.
.
.
.
.
“Appa tidak bisa menjemputku?” Tanya Haesu saat melihat Jessica–ibunya lah yang menjemputnya siang itu, bukan ayahnya seperti biasa.

“Appa sibuk Suie”
“Tapi biasanya sesibuk apapun Appa selalu menjemputku umma”
“Kali ini Appa sangat sibuk, em–kau tidak suka umma menjemputmu?”Ucap Jessica, mengalihkan sedikit pembicaraan mereka.

Haesu menggelengkan kepalanya dan menggandeng tangan Jessica– berjalan menuju taxi yang telah menunggu mereka—Jessica memutuskan untuk memakai taxi kali ini, tidak ingin kejadian tadi pagi terulang.

“Bukan begitu umma, Suie sangat senang– tapi– apa umma dan Appa sedang bertengkar?” Satu pertanyaan saja dari mulut anaknya itu langsung mengagetkan Jessica– apa mereka sedang bertengkar? Jujur Jessica juga tidak tahu–ini kali pertama hal ini terjadi di 5 tahun pernikahan mereka.

“Tidak Lee Haesu, umma dan Appa baik-baik saja”
“Em– aku harap nanti Appa bisa pulang cepat, umma”
“Wae?”
“Aku ingin memperlihatkan nilai menggambarku kepada Appa”
.
.
.
.
.
“Tidurlah– sudah malam Suie”
“A-apa Appa masih l-lama u-umma?” Tanya Haesu dengan suara cegukan– ia baru saja menangis karena menunggu Donghae yang belum juga pulang.

“Em– kau besok pagi saja memberitahu Appa hm?”
“A-aku tidak m-mau umma! I-ini nilai 100 ku yang pertama! Aku mau Appa melihatnya hari ini–aku ingin appa m-memberiku selamat u-umma”

Jessica memeluk Haesu– memeluk anaknya dengan erat–
“umma tahu– tapi ini sudah terlalu malam sayang”

“A-appa jahat! Suie benci A-appa!”
“Lee Haesu, kau tidak boleh bicara seperti itu! Nanti Appa sedih”
“tapi umma–
“Suie ingin Appa sedih?”
“T-tidak umma– m-maafkan Suie”
.
.
.
.
.
Pukul 1 dini hari, Donghae muncul dengan 2 buah kotak besar dan satu kotak beludru persegi panjang– berderet ditangannya– meletakkan tiga kotak itu diatas meja kamar– lalu pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan tidurnya.

Hempasan air hangat ditubuhnya membuat otot-otot yang kaku menjadi lebih rileks– dan Donghae menyukai sensasi itu– itu membuatnya melupakan kepenatan yang stress ia rasakan tadi di kantor.

Setelah mengeringkan rambutnya– Donghae menatap wajahnya melalui pantulan cermin–ia tersenyum– bukan karena wajah tampannya– melainkan karena ‘permainan kecil’ nya pagi tadi.
.
.
.
.
.
“Baby~ kau sudah tidur?” Tanya Donghae kepada Jessica yang telah terlelap–dia memeluk istrinya itu dari belakang, menyandarkan dagunya ke lengkung leher Jessica.

“Jessica~” Tidak ada jawaban– Jessica telah terlelap dalam, sulit untuk membuatnya terjaga hanya dengan bisikan.

“Baby~” bisik Donghae lagi dan memutar tubuh Jessica untuk menghadap dirinya– Donghae mengusap poni yang menutupi dahi Jessica dan mengecupnya dalam. “Jessica honey~ bagunlah” pinta Donghae sambil mengusap pipi Jessica dengan ibu jarinya.

“Emm–” balas Jessica–meracau saat merasakan tidurnya terganggu.
“Jessy~ wake up” ulang Donghae dan mengecup bibir tipis Jessica sekilas— Jessica membuka matanya perlahan–mata merahnya.

Summer Storm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang