10

608 52 26
                                    

Hellooooooowww
Oke jadi krn kemaren gue di bully, gue ganti cast buat istri si Dimas
Ini pertama kali gue post FF dan ternyata reaksi netizen sangat mengejutkan
Tp yaaa... Gue post buat bikin kalian bahagia
Toh cuma other cast

Okeee
Happy reading
Happy weekend everyone
.
.
.
.
Jooyeon mengejar Haesu dari belakang–sungguh hebat! Hari ini ia bangun pagi agar bisa bertemu bersama lelaki itu sebelum orang tua mereka ‘berbincang dikantor wali kelas’ siang ini.

“KEVIN JUNG!” Teriak Jooyeon berlari–mengangkat tangannya sambil terus memanggil lelaki yang berjarak beberapa kaki darinya.
“KEVIN” panggilnya lagi dan meraih–menarik tas punggung lelaki itu membuatnya berhenti berjalan. “Aku ingin bicara sebentar” ucap Jooyeon sambil mengatur nafasnya.

Lelaki itu—Haesu melepaskan tangan Jooyeon dari tasnya dan berjalan menjauh.
“Ya!! Aku sedang bicara denganmu… Idiot” ucap Jooyeon ketus dan kembali mengejar Haesu.
.
.
.
.
.
“Apa kau menyukaiku?” Tanya Haesu menyelidik— ia terpaksa menuruti Jooyeon yang tadi memaksanya berbicara berdua–ini telah jam istirahat.

“MWO? T-tidak! A-aku tidak menyukaimu– ya aku tidak menyukaimu!!” Ucap Jooyeon cepat–namun tergagap.
“Kau yakin? Lalu apa maksud ciuman itu? Apa kau gila?”

“YAA! Kau yang gila! A-aku hanya— aku hanya–” Jooyeon tampak bingung–ia kehilangan alasan–apa mungkin ia mengatakan ‘aku hanya ingin tahu jika ibumu adalah wanita selingkuhan appa ku?’ Kalau sampai ia mengatakan itu–ia tidak yakin akan tetap hidup setelah kalimat itu keluar dari mulutnya.

“Jangan malu, jika kau memang menyukaiku… kita bisa menjadi friend with benefit. sepertinya kau hebat di–

“YAAAA!!! KAU BICARA APA” teriak Jooyeon takut. “Aku hanya ingin bertanya apa ibumu akan datang siang ini? Itu saja– kenapa kau berbicara seperti itu! BYEONTAEEE!”

Haesu mengerutkan keningnya–lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana–ingin berencana meninggalkan Jooyeon— ia tidak tertarik menjawab pertanyaan gadis itu–itu tidak penting dan membuang-buang waktunya saja.

“YA!!!”
“Jangan buang-buang waktu jika hanya ingin menanyakan hal yang tidak penting” ucap Haesu terus berjalan

“YAAAAA! Berhenti Kevin Jung….!”

“Ayahku yang akan datang! Kau puas?” Ucap Haesu memutar badannya–namun pertanyaan yang keluar dari mulut Jooyeon selanjutnya membuat matanya membesar– dan tanpa sadar ia mendorong tubuh gadis itu kedinding–menggenggam bahu gadis itu hingga membuatnya meringis merasakan sakit.
.
.
.
.
.
“Siapa Ayahmu itu? Bukankah kau tidak tahu siapa ayah kandungmu?”
Haesu tidak tahu mengapa ia bisa lepas kontrol— gadis itu hanya bertanya–tetapi mengapa ia berfikir pertanyaan itu sangat menyakitkan. Siapa ayahnya? Dia sendiri tidak ingat namanya, tapi ia tahu– dia tahu siapa ayah kandungnya– jangan samakan dia dengan anak yang sama sekali tidak mengetahui ayah kandungnya–ia tahu–ia tahu dan pernah merasakan adanya ayah kandung–tapi—tapi DIA LUPA– lupa bagaimana rasanya memiliki seorang ayah.

~~~~~~~~~

Donghae keluar dari ruangan meeting– jam telah menunjukkan pukul 12 siang–dan satu jam lagi ia harus berada di sekolah Jooyeon.

“Oh, Mr. Lee… Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Hanna–salah satu sekretaris Donghae.
“Em… Apa kau bisa menghubungi Detektif Park? Katakan aku ingin bertemu dengannya nanti sore”

“Ne.. Saya akan menghubunginya– ada yang lain Mr. Lee?”
Donghae menggeleng dan masuk kedalam ruangan kantornya– untuk duduk sejenak sebelum ia pergi menemui wali kelas Jooyeon.

Summer Storm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang