Happy Reading
.
.
.
.
.
“YAAAAAAAAAAA!!!!!” Teriak Jessica saat salah seorang lelaki menarik tangannya dengan paksa–sedikit kasar-membuat ia tertarik kebelakang diantara gerombolan-gerombolan orang yang sedang mengantri di stand minuman soda di taman hiburan.“YAAAAA LEPASKAN” tambahnya berusaha melepaskan genggaman erat tangan lelaki itu dipergelangan tangannya.
“Sudahlah! Kita pulang! Aku tidak ingin mengikuti semua keinginanmu, kekanak-kanakan!”
“YAAA!! NEO MICHEOSEO? LEPASKAAAN YAAAA”
“Bisakah kau di—- ya! Siapa kau?” Tanya lelaki itu terkejut saat berbalik dan mendapati dirinya menarik Jessica keluar dari gerombolan tadi–ditangan Jessica yang lain terdapat minuman soda yang tinggal separuh–jelas minuman itu tertumpah karena noda merah jambu yang bertebaran di kaos putih tanpa lengan yang Jessica pakai saat ini.
“SIAPA AKU? YA! KAU YANG MENARIK TANGANKU TIBA-TIBA” ucap Jessica berteriak–menghempaskan tangan lelaki itu hingga terlepas dari pergelangan tangannya.
Jessica melempar minumannya ketanah lalu menatap lelaki itu dengan kedua tangan dipinggang rampingnya.
“AKU YANG HARUS BERTANYA! SIAPA KAU?”
Lelaki itu memandang minuman Jessica yang tergeletak ditanah–jelas wanita itu sudah sangat kesal atas perlakuannya tadi–ketidak sengajaannya. Mata lelaki itu menatap sendal jepit biru muda milik Jessica–naik kebetis-paha-celana pendek yang memiliki warna serupa dengan sendal jepitnya-naik ke atas hingga ia menatap wajah–mata Jessica yang juga menatapnya dengan sinis.
“YAAA!! BYEONTAEEEE!” Teriak Jessica lagi dan langsung melayangkan tamparan yang cukup keras kepipi lelaki itu.
“YAAAAA!”
“KAU BRENGYYIASDFFHKLLGHKLCK HHHHKKKOrang-orang disekitar taman hiburan itu memutar wajah mereka kearah keributan yang mereka buat dengan penasaran. Semua orang berbisik-bisik sambil menujuk mereka berdua, hingga membuat lelaki itu malu dan menarik Jessica mendekat, lalu meletakkan tangannya dimulut Jessica–mendekap mulut Jessica yang mulai berteriak mengumpat–memang pipinya merasa pedih karena tamparan Jessica, namun saat ini itu tidaklah penting, yang penting untuknya saat ini harga diri. Ya– harga diri.
Mata Jessica menatap lelaki itu geram– lelaki yang menutup mulutnya dan menucapkan permohonan maaf kepada pengunjung lain atas keributan kecil mereka dan mengatakan bahwa ‘kekasihnya’ sedang merajuk–
“Ysssaakkk” ucap Jessica tidak jelas.
“Maafkan kami” ucap lelaki itu tersenyum dan membungkukkan sedikit badannya–dan memaksa kepala Jessica ikut menunduk.
.
Setelah para pengunjung tersebut tidak lagi memandangi mereka berdua, lelaki itu melepaskan tangannya dari mulut Jessica. Dan—*BUGG*
Jessica menendang lelaki itu tepat di selangkangannya– membuat wajah lelaki itu merah menahan sakit dan mengumpat pelan–memegang bagian yang Jessica tendang.
“Rasakan itu! Byeontae!” Ucap Jessica pelan dan memutar tubuhnya menjauh dari lelaki itu. Namun baru selangkah, tangannya ditahan oleh lelaki itu.
“Donghae Oppa! Aku susah payah menc— ya? Siapa wanita itu?” Ucap suara wanita yang tiba-tiba muncul, dan berdiri didepan Jessica, matanya memandang Jessica penuh kebencian– lalu memandang lelaki yang memegang tangan Jessica
//////
Donghae dan Jessica telah sampai di Busan– mereka memilih penerbangan pagi agar bisa cepat sampai–hanya membutuhkan satu jam perjalanan. Haesu dan Jooyeon masih tampak mengantuk dipangkuan orangtua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Storm
RomanceAku bertemu denganmu di awal usia 20-ku, haruskah aku berpisah denganmu di akhir usia 20-ku? - Jessica Jung