===============
"Heee~ jadi luka dibahumu ini karena tertembak?"
"Tidak, berapa kali harus kukatakan padamu adik bodoh...aku hanya terserempet peluru karena sebelumnya berhasil menghindar."
"Jeongmal? Sayang sekali...aku rasa kalau benar-benar tertembak akan lebih seru, sudah berapa tahun sejak terakhir kali kau tertembak? Aku rindu sekali melihat wajah menderitamu, hyung."
"So...kau jauh-jauh datang dari Finlandia hanya untuk mengatakan itu padaku? Baiklah, sekarang juga kukirim kau kembali ke Helsinki menggunakan paket pengiriman barang kilat."
Bukannya Jinki tak memahami sifat sang adik yang hobi sekali bercanda...hanya saja terkadang Taemin selalu mengeluarkan leluconnya disaat yang tidak tepat. Ia akui jika terkadang merindukan lelucon lucu Taemin yang membuatnya terhibur. Tapi untuk kali ini, rasa sakit dibahunya sunguh tak bisa di tolerir...seakan rasa sakit dari bahunya menjalar hingga kekepala dan membuat tempramentalnya sedikit meningkat. Namun selama berhadapan dengan Taemin, sebisa mungkin Jinki menekan tempramennya itu.
Namja tampan itu kembali mengempiskan kedua mata bulan sabitnya seiring senyum yang mengembang di bibir tebalnya, saat melihat adik kesayangannya itu mendekat dan ikut duduk disampingnya di tepi ranjang. Sepasang lengan kurus Taemin langsung merengkuh tubuh Jinki yang tentu jauh lebih kokoh juga lebar dan merebahkan kepalanya di bahu kanan Jinki.
"Aku bercanda, bercanda...tentu aku sangat merindukanmu, Hyung...kau tak kan percaya betapa paniknya aku saat mendengar kau tertembak, rasanya saat itu juga aku ingin sekali membenturkan kepalaku ke dinding sampai dindingnya hancur..."
"Baka! Sebelum kau berhasil menghancurkan dinding kepalamu dapat dipastikan telah hancur lebih dulu..." balasnya disertai senyum sambil mengusak pelan kepala Taemin yang ditumbuhi rambut blonde selembut sutera itu.
Lee Taemin, adik satu-satunya Lee Jinki...saat ini menuntut ilmu di University of Helsinki yang terletak di ibukota Finlandia, Helsinki. Mengambil fakultas kedokteran jurusan bedah Toraks dan Kardiovaskuler. Usianya empat tahun lebih muda dari sang kakak, namun untuk masalah otak...dapat dipastikan Taemin lebih unggul, hal ini terbukti dari keberhasilannya mendapatkan hak istimewa untuk melanjutkan program S2 tanpa harus menyelesaikan pendidikan S1-nya...karena itu, saat ini Taemin sedang sibuk menyusun Thesis untuk kelulusannya.
Tapi mungkin semua itu hanya kamuflase dari sang kakak, tujuan utamanya mengirim Taemin ke Finlandia adalah...untuk melindungi adik kecilnya itu dari orang-orang yang selalu berusaha mencelakai sang kakak. Tak banyak yang mengetahui fakta kalau sebenarnya Taemin adalah adik tunggal dari Lee Jinki sang pewaris tunggal NewTaems sekaligus satu-satunya pimpinan Black Altair...karena itu Jinki tak ingin Taemin terlibat sedikitpun kedalam segala urusan kriminalnya.
"Hyung, kau mau dengar ceritaku?" ucap Taemin semangat seraya mengangkat kepalanya untuk menatap Jinki dengan antusias, belum sempat Jinki mengiyakan, Taemin telah kembali membuka mulutnya "Tadi aku bertemu dengan malaikat~"
"Malaikat?"
"Hm!" namja imut itu mengangguk lagi-lagi dengan semangat "Saat akan menuju kamarmu, dia memegang strawberry ditangannya...sungguh malaikat yang cantik, bibirnya begitu indah dan memiliki sepasang mata dengan garis yang sempurna...neommu yeppeoyo~"
Tak perlu waktu lama bagi Jinki untuk menyadari siapa yang Taemin bicarakan. Namja tampan itu menahan tawanya karena raut wajah Taemin begitu lucu saat ini, membuat orang buta pun bahkan ingin tertawa.
"Kau mau bertemu lagi dengan malaikat itu?"
"Eh?"

YOU ARE READING
CHECKMATE : POLARIS
FanfictionJINKIBUM / BL / DLDR ! @A.Vienna "Where is the Lonely Love, You said that you Loved me too ~ i'm Missing your tender touch I'm Missing your....... " REPOST!!! NO TAG! NO BASH!