===========================================================================
'Piipp~ piipp~'
Alarm jam weker digital itu begitu menusuk telinga, dengan cepat menarik kesadarannya untuk segera berkumpul dan membuka mata. Sambil mengusap kedua matanya, Kibum menyikap selimut putih yang menutupi tubuhnya, bangkit dan duduk ditepi ranjang...diam sejenak untuk menjernihkan pikiran sebelum mengetuk bagian atas jam weker bentuk perseginya agar benda pengingat waktu itu berhenti berbunyi.
'Tok! Tok! Tok!'
"Kibummie! Kau sudah bangun?!"
Melirik jam weker yang terletak diatas lemari berlaci samping ranjang...pukul setengah delapan pagi, tak menyangka bisa terlewat enam puluh menit dari waktu biasa ia terbangun. Menguap singkat sebelum mengangkat kedua tangan untuk meregangkan otot tubuhnya yang kaku...rasanya ketukan pintu Minho tadi membuat kepalanya sedikit pening, dengan malas bangkit meninggalkan ranjang untuk membuka pintu.
"Ohayou, tidurmu nyenyak?"
Kibum tersenyum dengan mata yang masih sayu, ini adalah kali pertama ia merasa senang luar biasa melihat paras tampan Minho saat bangun tidur, padahal biasanya tidak ada yang khusus...mungkinkan ini efek rindu? Yah, mungkin~
"Ohayou...tidurku tidak pernah lebih pulas dari ini."
Melangkah setelah menutup pintu kamar, menuju kamar mandi yang terletak didekat dapur diikuti oleh Minho. Kibum telah sangat terbiasa dengan kebiasaan Minho sejak kecil yang selalu mengekorinya kemana pun ia pergi, baik didalam maupun diluar rumah ketika dongsaeng-nya itu merasa rindu. Tapi untunglah sekarang Minho tak lagi memaksa untuk tidur bersama setelah sekian lama mereka tak bertemu.
"Ini handuknya."
"Ouh~ Terima kasih..."
Bahkan dengan setia dongsaeng tampan nya itu menungguinya didepan kamar mandi saat sedang membasuh muka dan sikat gigi, sambil membawakan handuk pink kecil yang biasa Kibum gunakan untuk mengeringkan wajahnya.
"Sampai kapan kau akan mengekoriku terus? Janjimu akan berhenti seperti ini saat kelas tiga smp dan sekarang kau bahkan sudah bekerja?
"Memang kenapa kalau seperti ini? Apa tidak boleh?" memainkan kakinya yang panjang dengan posisi bersandar pada dinding kosong disebelah kulkas sementara sang hyung sibuk mencari-cari sesuatu yang segar untuk ia minum didalam sana "Aku hanya...hanya takut kalau kau pergi lagi, Kibummie~"
Kibum terkekeh setelah meneguk air mineral yang baru saja diambilnya dari dalam kulkas, menyeka sisa air dimulutnya dengan kerah kaus hitam yang dikenakannya sambil menatap Minho yang terlihat merengut kesal. Ini bukan hal baru...tiap kali ia bertanya, Minho selalu saja mengatakan alasan yang sama...takut kalau dirinya pergi lagi~
"Baka!"
"Sialan kau~"
Merutuk kesal sambil meletakan kembali botol air mineral yang baru saja dilemparkan Kibum padanya kedalam kulkas, mengambil sekotak besar susu coklat lalu melangkah cepat menyusul Kibum yang sudah lebih dahulu menuju meja makan, meja persegi yang hanya terdiri dari dua kursi.
"Kepala polisi Seo ingin bertemu dan bicara dengamu, apa kau siap jika hari ini? Kalau kau masih lelah...aku akan memohon libur sehari lagi untukmu~"
"Tidak perlu...aku cukup seharian bermalas-malasan kemarin." Menuangkan sup miso kepiting kedalam mangkuk Minho sementara namja tampan itu menuangkan susu coklatnya kedalam gelas miliknya dan Kibum "Aku akan memenuhi panggilan itu hari ini..."

YOU ARE READING
CHECKMATE : POLARIS
FanfictionJINKIBUM / BL / DLDR ! @A.Vienna "Where is the Lonely Love, You said that you Loved me too ~ i'm Missing your tender touch I'm Missing your....... " REPOST!!! NO TAG! NO BASH!