Chapter 9

71 4 3
                                    

Kini Neysa telah ada di taman belakang sekolah dan ia juga mengedarkan pandangannya mencari orang siapa yang menyuruhnya datang ke sini?

Tetapi yang Neysa liat di taman ini sangat sepi sekali dan tidak ada satu orang pun, termasuk orang yang menyuruhnya ke sini.

Neysa mengidikan bahu tanda tidak perduli lalu saat dia berbalik badan ada tepung serta air sekaligus kecap ikan busuk yang sangat bau itu tiba tiba mengenai seluruh badan Neysa dari atas.

Ia pun mendongak ke atas melihat siapa pelakunya dan ternyata dugaan nya benar bahwa biang kerok nya adalah 3 orang geng badut keliling yaitu Cintya,Feli dan Gaby.

Mereka bertiga terlihat tertawa puas karena rencana mereka berjalan dengan lancar ?

Yang padahal sama saja bahwa mereka malah membawa masalah, sebab sudah membuat Neysa sangat marah.

Untungnya batas kesabarannya masih tersisa jadi ia memilih untuk menarik nafas lalu membuangnya perlahan.

Setelah dirasa sudah mendingan, ia pun berjalan meninggalkan taman ke ruang kepala sekolah.

Kenapa? Karena mumpung ada kedua orang tuanya sekaligus orang tua cintya di sana, jadi mulai sekarang ia akan melakukan aksi nya.

Yang entah apa itu aksinya.

Di sepanjang perjalanan ke arah ruang kepala sekolah di koridor, banyak sekali siswa atau siswi di sana yang melihat dirinya sembari memberi komentar yang sangat amat tidak menyenangkan untuk di dengar. Dengan cepat Neysa mempercepat jalannya.

Sesampainya di ruang kepala sekolah ia mengetuk pintu tiga kali dan di bukalah pintu itu dari dalam.

Ia pun masuk kedalam ruangan itu dengan wajah yang sudah sangat amat datar akibat kesal sekaligus marah.

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut melihat keadaan Neysa yang sudah sangat amat berantakan sekaligus bau.

Dengan cepat mama Neysa berdiri dan menghampirinya.

"Astagfirullah siapa yang melakukan ini padamu? Katakan pada mama sekarang!" Ucap mama Neysa yang ikut kesal akibat melihat anaknya di perlakukan seperti itu oleh siapa pun itu beliau tidak mengetahui itu.

Neysa menatap tajam kedua orang di depan nya.

"Jika saya bilang kalau anak anda yang melakukan nya, anda ingin menjawab apa?" Ucap Neysa kepada kedua orang tua yang notebenya adalah kedua orang tua Cintya.

"Apa? Tidak mungkin anak saya melakukan itu! Memangnya kau siapa sampai menuduh anak saya melakukan itu?" Ucap Papa Cintya membuat Neysa terkekeh sebentar lalu merubah raut wajahnya menjadi datar kembali.

"Maaf bapak Adrian Nusantara yang terhormat, memangnya siapa lagi orang yang dengan berani membully dengan seenak jidatnya ke seluruh adik kelasnya yang katanya cupu dan tidak mempunyai keberanian selain anak anda serta kedua teman nya?" Jelas Neysa.

"Asalkan bapak tau ya, selama ini saya diam sebab saya ingin bersekolah dengan tenang dan damai tanpa ada gangguan apapun yang ternyata anak anda itulah yang sedang mencari masalah dengan saya terlebih dahulu" lanjutnya membuat semua orang terdiam.

"Memangnya kamu tahu siapa anak saya?" Tanya mama Cintya pada Neysa.

"Ohoho tentu saja saya tahu, bahkan sangat tahu sekali. Karena anak anda lah yang selalu membuat sekolah ini penuh dengan keributan serta munculnya berita pembulian yang membuat sekolah ini hampir di cap jelek oleh orang luar sekolah" Balas Neysa membuat kedua orang tua Cintya terdiam.

Tiba tiba pintu ruang kepsek terbuka dan ternyata itu adalah Papanya Neysa bersama Cintya.

Neysa dan Cintya menatap satu sama lain dan langsung di putuskan oleh Cintya yang mengalihkan pandangannya.

"Heh culun mau ngapain lo di ruangan ini? Ihh bau lagi jorok banget sih lo" Pekik Cintya tiba tiba seraya menutup hidungnya.

"Culun? Siapa yang kamu maksud Cintya?" Tanya Papa Neysa membuat Cintya menoleh kearahnya.

"Itu om si culun yang bau di depan kita" ujarnya seraya menunjuk ke arah Neysa.

"Maaf sebelumnya Cintya, orang culun yang kamu maksud adalah anak saya" ucap mama Neysa sambil menatap tajam ke arah Cintya

Cintya yang mendengar itu hanya terkekeh "gak mungkin dong tan kalau itu anak tante, tante kan cantik yakali anaknya jelek terus culun gini. Kan kata tante anak tante itu lagi di luar negeri jadi gak mungkin banget kan tan?"

Kedua orang tua Neysa yang mendengar itu hanya memasang wajah datar nya. Selain itu Kedua orang tua cintya hanya menatap kearahya gelisah.

"Lo salah pilih orang untuk jadi bahan bullyan lo cin" ucap neysa sambil melepaskan kacamata dan melepas kedua ikatan kepangnya sekaligus mengambil tissu basah yang ada di sana.

Setelah itu neysa membersihkan wajahnya dengan tissu basah itu membuat Cintya sekaligus kedua orang tuanya terkejut melihatnya.

Bahkan mata Cintya sudah seperti ingin keluar dari sana.

"So, how are you my ex bestfriend?" Tanya Neysa datar.

••

안녕👋

Sebelumnya maaf kalau ini kesannya ceritanya pendek, karena emang lg gak ada satupun ide yang muncul huhu, ya semoga aja suka deh.🙁

Click👇

Nerdy Girl - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang