Now playing
Rizky F ft. Mikha T - Berpisah itu MudahSeorang gadis melangkah dengan terburu memasuki sebuah kafe dengan nuansa klasik-modern. Dia menyibakkan rambutnya ke belakang telinga karena beberapa helaiannya menghalangi pandangan. Tangannya sibuk membenarkan letak sling bag yang menggantung di pundaknya, sedang matanya bergerak liar mencari-cari orang yang menjadi tujuannya kemari.
Saat matanya menemukan seorang pria yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya, bibirnya melengkungkan sebuah senyuman. Kakinya melangkah mendekati meja tersebut, di atasnya sudah tersedia dua es cappuccino.
"Aga," sapa gadis tersebut membuat laki-laki yang sedang menunduk memerhatikan ponselnya mendongak.
"Maaf ya lama, tadi aku ketiduran." ucapnya sambil tersenyum manis, menunjukkan deretan giginya dan kedua lesung pipinya.
"Nggak apa-apa, duduk dulu, Sya!" ucap Aga sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya. Laisya langsung tersenyum dan duduk di samping pangerannya itu.
"Ini minum buat aku, kan?" tanya Laisya dan mendapat anggukan dari Aga. Gadis itu langsung menyeruputnya dengan semangat.
"Sebenernya ada yang mau aku omongin," ucap Aga.
"Iya ngomong aja."
"Aku mau putus."
Laisya yang mendengar hal tersebut sontak tertawa. "Jangan bercanda, Ga! Nyebelin banget." ucap cewek dengan rambut sebahu yang tergerai tanpa aksen apapun. Tangannya dengan luwes memukul lengan cowok di sampingnya.
"Aku serius, Sya!" ucap Aga, matanya menatap intens mata hazel milik perempuan dihadapannya.
"Kenapa?" tanya Laisya lirih. "Ada cewek lain?" lanjutnya.
"Bukan!" Aga menggeleng.
"Terus kenapa?!" geram Laisya. "Bosan sama aku?!"
"Ehmm.. Mung.. mungkin." Aga mulai gelagapan, dia bingung, takut dimaki dan digampar. Sepertinya yang pertama sudah terjadi karena sekarang Aga sedang dimaki-maki.
Laisya membulatkan matanya sempurna, "Jadi ini yang bikin kamu lama balas pesanku, nggak ngangkat telponku, nggak ngajakin keluar waktu liburan ini?!" semprot Laisya tepat sasaran.
"Bisa dibilang gitu."
"Dasar ya!" Laisya geleng-geleng kepala, tangannya memukul lengan cowok dihadapnnya dengan kencang melampiaskan kekesalannya, intonasi suaranya pun meninggi.
Aga yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa meringis dan memejamkan mata beberapa saat. Dia sudah membayangkan apa yang akan terjadi, kira-kira seperti sekarang ini.
Awalnya Ia ragu untuk mengatakan ini, sebenarnya rasa takut yang lebih mendominasi. Butuh sekitar satu minggu untuk memikirkan keputusan yang diambilnya saat ini. Namun, Aga sudah tidak bisa menahan untuk tidak meminta putus. Entahlah, Ia hanya merasa benar-benar bosan dengan Laisya."Maaf ya Laisya," ucap Aga, tangannya kini menggenggam kedua tangan Laisya. "Putus ya?" pintanya lirih.
Dengan kasar Laisya menarik tangannya, "Lo mutusin gue? NGGAK!" kosakata aku-kamu telah berubah menjadi lo-gue
Aga celingukan mendapati dirinya kini menjadi pusat perhatian seisi kafe.
Bagus!! suara kamu memang benar-benar ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A N T A N
Teen FictionMANTAN Satu kata yang mendefinisikan banyak makna. Satu kata yang membuat kita deg-deg an ketika melihatnya, atau hanya Laisya yang merasakannya. Seperti kebanyakan perempuan yang baru putus cinta, Laisya Kei Ashana belum bisa melupakan mantannya...