Sai x Ino - Possesive

671 56 21
                                    

INO P.O.V

Telepon genggamku berdering keras pagi itu sampai membangunkanku dari tidur nyenyak. Dengan rasa malas yang masih membuncah, aku meraih ponsel biru itu di atas nakas. Aku mendengus kesal saat melihat siapa yang meneleponku di pagi buta ini.

"Halo?"

"Bangun pemalas"

"Ini hari sabtu. Untuk apa bangun sepagi ini. Kau terlalu rajin, Sai."

"Nona Yamanaka, apa kau lupa kita ada janji hari ini?"

"Janji? Janji apa?"

"Astaga, aku tidak menyangka kau melupakannya. Bukankah kita sudah membuat rencana kencan jam delapan? Kau benar-benar lupa soal itu?"

Aku melirik pada kalender di dalam kamarku. Sial, aku benar-benar lupa.

"Aku akan bersiap-siap sekarang!" aku berucap dengan sedikit berteriak karena panik dan kaget

Ini bahkan sudah hampir setengah delapan. Ah benar-benar, kenapa aku bisa melupakan janji kencan kami.

Aku segera menuju kamar mandi setelah mematikan teleponnya. Ritual mandi pagi ini aku selesaikan dengan cepat. Rambutku yang basah aku biarkan tergerai. Setelah memastikan penampilanku sudah terlihat baik, aku turun ke lantai bawah.

Author P.O.V

"Ayah?" panggil Ino

"Oh? Kau sudah bangun tuan putri?" Inoichi memalingkan wajahnya dari televisi untuk menatap putri satu-satunya.

"Sudah ayah. Hari ini aku akan keluar jalan-jalan dengan Sai," ucap Ino

"Baiklah. Selamat menikmati waktu bersama pacar kesayanganmu itu," jawab Inoichi

Ino menggelengkan kepalanya mendengar respon ayahnya. Inoichi terkekeh.

Suara klakson mobil terdengar dari luar rumah. Ino langsung bergegas keluar diikuti Inoichi di belakangnya.

"Selamat pagi Paman," sapa Sai

"Selamat pagi, Sai. Kemana kalian akan jalan-jalan?" tanya Inoichi

"Entahlah? Kurasa Ino punya banyak saran tempat yang bagus," jawab Sai

"Pergi dan bersenang-senanglah. Tapi jangan pulang terlalu larut malam, ya."

Ino dan Sai mengangguk paham, setelahnya mereka pamit pergi.

"Dasar anak jaman sekarang."

****

Sai melajukan mobilnya membelah jalanan. Ino melirik pada pemuda yang terlihat fokus mengemudi itu lalu membuka suara.

"Apa kau tidak marah padaku?" tanya Ino

Sai terkekeh pelan lalu menggeleng

"Tidak, aku bukan orang yang seperti itu, kau tahu."

Ino menarik nafas lega. Sejujurnya ia sedikit takut jika Sai benar-benar marah dan mendiaminya perkara melupakan janji mereka.

"Mau pergi ke taman?" tanya Sai

Ino mengangguk semangat sebagai jawaban. Setelah mendapat persetujuan, Sai segera melajukan mobilnya menuju taman.

Perjalanan yang tidak memakan banyak waktu, Sai memberhentikan mobilnya begitu mereka sampai. Ia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Ino.

Suasana taman begitu ramai dengan pengunjung lain. Pagi yang cerah itu terasa semakin panas karena banyaknya kerumunan manusia yang memilih untuk menghabiskan waktu di taman, tak terkecuali dengan Sai dan Ino.

Yamanaka Ino🌷 [Revisi Besar-besaran]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang