Special Chapter

380 29 1
                                    

Cahaya matahari masuk menembus lubang-lubang angin, memberi cahaya lebih pada sebuah kelas yang terlihat begitu sibuk. Suara langkah kaki yang bergerak mondar-mandir dan sahut-menyahut penghuninya menjadi musik yang memenuhi indra pendengar setiap orang yang lewat.

Ino berdiri di depan pintu menatap seisi kelas yang sudah terlihat begitu cantik dengan hiasan-hiasan. Ia tersenyum puas, merasa bangga atas kerja keras mereka.

Satu tepukan di pundak Ino membuatnya tertarik kembali pada kesadarannya setelah beberapa menit tenggelam dalam kekaguman akan dekorasi kelasnya.

"Shikamaru?" ucap Ino saat mendapati pelaku yang sudah membuyarkan lamunan kekagumannya

"Kupikir semuanya sudah beres. Haruskah aku memanggil Asuma-sensei sekarang?" tanya Shikamaru

Ino kembali melihat seisi kelasnya sebelum akhirnya mengangguk.

"Ya, kurasa semuanya sudah siap."

Shikamaru hanya mengangguk sebagai jawaban dan berlalu meninggalkan kelas.

Hari ini memang adalah hari yang spesial, itulah kenapa mereka semua begitu bersemangat merepotkan diri menyiapkan ini dan itu. Sarutobi Asuma-yang menjabat sebagai wali kelas mereka-bertemu dengan ulang tahunnya hari ini. Dan karena itu, sesuai kesepakatan bersama, mereka ingin memberi kejutan pada Asuma.

****

Pesan singkat yang Shikamaru kirim ke grup menjadi sinyal bahwa ia dan Asuma sedang menuju kelas. Semua murid berdiri di tempat mereka sambil menatap ke arah pintu.

Suara gagang pintu yang di putar membuat suasana kelas terasa sedikit tegang. Shikamaru menampakkan dirinya setelah pintu terbuka, ia masuk ke dalam kelas dengan diikuti Asuma di belakangnya.

Begitu Asuma menginjakkan kaki masuk ke kelas, seluruh penghuni kelas serentak membunyikan terompet dan melempar confeti.

"Asuma-sensei, otanjoubi omedetou!"

Dengan senyum lebar, mereka memberikan ucapan untuk guru mereka. Asuma mematung di tempat, masih berusaha mencerna apa yang terjadi.

"Oh, kurasa kita membuatnya kehilangan kesadaran untuk beberapa detik," ucap Naruto membuat seisi kelas tertawa.

Sebuah senyum tipis terlihat di wajah Asuma setelah ia menyadari apa yang dilakukan murid-muridnya. Ia memandangi seisi kelas yang sudah dihiasi dengan pita dan balon, papan tulis yang telah di ukir tulisan selamat ulang tahun untuknya.

"Aku kehabisan kata-kata saat ini," ucap Asuma akhirnya

Mereka kembali tertawa dengan begitu keras. Suara tepuk tangan diiringi nyanyian selamat ulang tahun terdengar mengisi ruangan kelas. Mereka bertepuk tangan riuh penuh semangat dan bernyanyi untuk Asuma.

Asuma hanya bisa berdiri di tempatnya membiarkan mereka melakukan apa yang sudah mereka persiapkan untuknya. Lagipula sebenarnya, dia benar-benar tidak tahu harus apa sekarang selain tersenyum pada mereka.

Dengan sebuah kue dan lilin yang menyala, Chouji menghampiri Asuma. Diikuti murid yang lain bergegas mengerumuni Asuma, ingin mengabadikan momen yang menurut mereka berharga ini.

"Ayo buat harapan dan tiup lilinnya, sensei!" seru Kiba sambil mengangkat kamera ponselnya.

Asuma menutup mata sejenak untuk membuat harapan, lalu dengan satu tarikan nafas, semua api yang menyala di atas kue sudah dipadamkan.

Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar. Asuma menatap mereka satu persatu dengan penuh haru. Ia menampilkan senyum lebar untuk menunjukkan betapa bahagianya ia sekarang.

"Apa lagi yang harus aku katakan selain terima kasih?"

Kebahagiaan jelas terpancar di wajah mereka, rencana yang mereka buat berjalan dengan lancar. Mereka mengabadikan banyak moment di jam istirahat yang hanya sebentar ini. Dan tidak lupa juga memotret Asuma dengan kue ulang tahun dengan belatar ukiran indah di papan tulis.

Begitulah cara mereka merayakan satu sama lain. Merayakan dengan begitu meriah, selama masih ada kesempatan.
.

.

.

Sementara itu, di tempat lain,

"Ibu, kue untuk ayah sudah Mirai simpan di dalam kulkas."

"Baiklah kalau begitu. Kita tinggal menunggu kepulangan ayah dan setelahnya kita berikan kejutan ini padanya,' ucap Kurenai bersemangat.

Sepertinya hari ini akan ada banyak kejutan untuk Asuma.

-END

Haloo!
Maaf untuk cerita kali ini pendek karena otak Ai yang sudah gak punya ide apa-apa lagi karena lama gak nulis.

Maaf untuk reader yang udah request, Ai minta maaf karena ceritanya belum dibuat karena Ai lagi uts.
Kalau sudah selesai uts, Ai usahakan langsung buat dan di up ya.

Bonus pic buat ulang tahun Asuma-sensei, nih.

Bonus pic buat ulang tahun Asuma-sensei, nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ai Yoshida

Yamanaka Ino🌷 [Revisi Besar-besaran]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang