Sai x Ino - Akemashite Omedetou Gozaimashu

232 14 2
                                    

"Selamat Tahun Baru"

Pairing : SaixIno

Disclaimer by Masashi Kishimoto

Author : Yoshidaai18

****

Sore itu Ino baru menutup tokonya. Karena hari ini akhir tahun pengunjung selalu ramai datang membeli bunga. Ino melihat seisi toko, sudah rapi. Ia segera kembali ke dalam rumah untuk bersiap siap. Hari ini ia memiliki janji dengan Sai. Sai yang mengajaknya keluar, ia juga tak tau mereka akan jalan kemana.

"Ibu!" Panggil Ino

"Iya ? Ada apa Ino ?" Tanya ibunya

"Aku sudah menutup toko. Sudah kubereskan juga." ucap Ino

"Baiklah. Terima kasih. Kau memang anak yang rajin." ucap ibu Ino

"Hehehe. Aku siap-siap dulu ya, bu. Hari ini Sai mengajakku keluar." ucap Ino

"Ah baiklah baiklah. Apa dia akan datang menjemputmu ?"

"Sai bilang dia akan datang." ucap Ino

"Baiklah." balas ibunya

Setelah mendapat izin dari ibunya, Ino langsung menuju kamarnya untuk bersiap. Sekitar 30 menit Ino sudah selesai dengan mengenakan pakaian santai. Wajahnya tidak ia beri make up, hanya menggunakan bedak tipis.

Tok tok tok!

"Ino, apa kau sudah selesai ? Sai sudah menunggumu dibawah." panggil Ibu Ino

"Aku sudah selesai, bu." sahut Ino dan segera keluar dari kamarnya

"Cepatlah. Sai sudah menunggumu."

"Iya iya."

Begitu sampai di ruang tamu Ino sudah melihat Sai yang sedang duduk disana sambil mengobrol dengan ayahnya

"Sai." panggil Ino

"Sudah selesai ?" tanya Sai

"Iya."

Ino mengalihkan pandangan ke ayahnya yang juga sedang menatapnya

"Ayah, aku keluar dengan Sai." ucap Ino

"Ya, hati-hati dijalan ya." ucap Inoichi

"Baik paman/baik ayah." ucap Ino dan Sai bersamaan

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya Sai dan Ino segera berangkat. Selama di perjalanan Ino sesekali menatap Sai yang sedang fokus dengan jalannya.

"Sai-kun." panggil Ino

"Ya ada apa ?" tanya Sai mengalihkan perhatiannya

"Aish, daritadi kau diam saja." ucap Ino

"Gomen Ino-chan." balas Sai dengan senyuman khasnya

"Kita mau ke pantai ?" tanya Ino

"Darimana kau tau ?" tanya Sai balik

"Ini jalan menuju pantai Sai-kun." ucap Ino gemas dengan pertanyaan Sai yang begitu polos

Mendengar itu Sai hanya tersenyum. Ia menggenggam tangan Ino dengan senyuman yang belum lepas dari wajahnya. Ino yang awalnya kaget ketika tangannya digenggam hanya tersenyum dan kemudian balas menggenggam tangan Sai

Skip

Pantai tidak begitu ramai ketika Ino dan Sai sampai disana. Mereka sampai di pantai ketika matahari sudah terbenam. Sebenarnya mereka bisa cepat sampai kalau saja Sai tidak membawa Ino berputar putar. Mereka membeli beberapa makanan karena Sai bilang ia sudah lapar, lalu bertemu beberapa teman mereka di jalan sehingga masih mengobrol, kemudian Sai kembali membawa Ino berputar-putar. Selalu saja ada alasan yang Sai buat sehingga mereka baru sampai pantai pukul delapan malam.

Sejak sampai pantai Sai belum membuka percakapan sama sekali. Ino yang memiliki sifat cerewet tentu saja tidak betah dengan suasana ini.

"Sai-kun" panggil Ino

"Ya ?" jawab Sai

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu ? Daritadi kau diam." tanya Ino

"Ah tidak. Tidak ada." jawab Sai sambil tersenyum

"Kau yakin ? Kalau ada sesuatu kau bisa cerita padaku." ucap Ino

Sai hanya tersenyum dan menggenggam tangan Ino. Ino hanya bisa menarik napas pasrah. Pemuda disampingnya ini tidak mau bercerita apa-apa.

Skip~

Waktu sudah menunjukkan pukul 23. 55 dan selama itu hanya Ino yang terus membuka percakapan. Sai hanya menanggapinya dan sesekali tersenyum. Sai juga mengajaknya berjalan jalan di sekitar pantai agar Ino tidak merasa bosan. Tangannya belum ia lepaskan membuat Ino bingung dengannya. Sai memang sedikit pendiam walaupun mereka sudah berpacaran, tapi Sai selalu bercerita padanya ketika ada hal yang mengganggu pikirannya. Melihat Sai yang seperti ini membuat Ino sedikit khawatir

"Ino-chan." panggil Sai

Mendengar Sai yang lebih dulu memanggilnya membuat Ino sedikit terkejut

"Ada apa ?" tanya Ino

"Gomen." ucap Sai

"Untuk apa ?" tanya Ino

Raut wajah Ino jelas menunjukkan kalau ia bingung dengan ucapan Sai.

"Aku tidak bersamamu saat hari natal. Bahkan tidak mengucapkan selamat natal untukmu. Banyak yang memintaku untuk melukis karena itu aku tidak sempat. Maafkan aku." ucap Sai sambil menunduk

"Daijobu. Aku tau kau sibuk dengan pekerjaanmu. Aku bisa mengerti itu Sai-kun." ucap Ino yang sudah berdiri didepan Sai

"Aku benar-benar minta maaf." ucap Sai

Angin berhembus membuat rambut Sai sedikit berantakan. Ino hanya tersenyum dan mulai merapikan kembali rambut Sai

"Apa itu yang mengganggu pikiranmu ?" tanya Ino masih sambil merapikan rambut Sai

Sai hanya mengangguk

"Sai-kun dengarkan aku. Kau tidak perlu merasa bersalah begitu. Aku bisa mengerti dengan kesibukanmu. Kau itu seorang pelukis, wajar saja kau sibuk. Tidak apa-apa." ucap Ino yang kini tangannya beralih pada pipi Sai, mengangkat wajah Sai agar pemuda itu menatapnya

Ino menampilkan senyumannya pada Sai, berharap pemuda itu mengerti bahwa ia tidak apa-apa

Melihat Ino yang tersenyum padanya, mau tidak mau membuat Sai ikut tersenyum. Sai pernah bilang bahwa senyum Ino itu menular karena ketika Ino tersenyum, Sai tidak bisa menahan mulutnya agar tidak ikut tersenyum

"Sai-kun, selamat natal dan tahun baru!" ucap Ino dan berhambur memeluk Sai bersamaan dengan kembang api yang sudah ditembakkan ke langit. Tanda bahwa mereka sudah memasuki tahun baru

Sai balas memeluk Ino

"Ayolah Ino-chan. Apakah harus kau yang duluan mengucapkan itu ? Aku sudah berencana untuk mengucapkannya duluan." ucap Sai

Mendengar itu Ino hanya tertawa

"Selamat natal dan tahun baru Ino-chan!" Ucap Sai mempererat pelukannya

"Suki da yo, Sai-kun" ucap Ino sambil melepas pelukannya dan menatap Sai

"Suki mo, mendokusai." balas Sai

-End

Akemashite Omedetou Gozaimashu minna-san!!! 🎉🎆🎇

Di tahun baru semoga yang diimpikan tercapai ya!

Maaf kalo ceritanya kurang bagus, lagi gada ide gess wkwkwk. btw ini pas Ai abis nulis langsung di up :") padahal rencananya mau di up pas jam 12 tapi takut lupa kek kemarin" :")

Oke. Janlup tinggalkan jejak 😊
Sampai jumpa di tahun 2020-!

-Ai ❤

Yamanaka Ino🌷 [Revisi Besar-besaran]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang