PP17

16.7K 564 1
                                        


Alan pov

Sudah sebulan ini aku merasakan ada perubahan pada sifat aby,apa aku sudah membuat kesalahan,aku rasa tidak. Namun setiap kali,aku mencoba untuk berbicara dengannya,dia selalu menghindar. Bahkan ketika aku pulang bekerja pun,dia selalu saja sudah tidur,dan ketika aku terbangun di pagi hari dia sudah pergi,mulai dari kerumah bunda,mama atau kepanti.

Hoek.....hoek...

Aku terbangun dan langsung menuju ke kamar mandi saat mendengar suara kegaduhan dari kamar mandi karena aku yakin aby ada di dalam.

"By kamu gak papa?"tanya ku saat melihat aby keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya.

Aku berusaha membantunya berjalan,namun di tepisnya.aku hanya membuang nafas kasar,melihat tingkahnya.

"Kamu kenapa sih by?kenapa kamu jauhin aku?"tanyaku sambil mencekal pergelangan tangannya.

"Kak,lepasin"katanya lirih.

"Kenapa,hah...kenapa,,apa ini yang namanya cinta,baru sebulan yang lalu kamu bilang cinta ke aku by,tapi kenapa sifat kamu sekarang jadi kaya gini? Apa aku ada buat salah,kalau ada bilang by,bicarakan jangan kaya gini"kataku dengan suara sedikit keras.

"Lepasin kak,sakit"katanya sambil mencoba melepaskan cekalan tanganku.

Namun bukan alan namaku jika aku melepaskannya begitu saja,karena menurutku sudah cukup aku bersabar menanggapi sikap dinginnya padaku selama ini.

"JAWAB"bentakku spontan.

"Kakak ingin tau iya? Seharusnya aku yang berkata kasar kak,bukan kakak...apa kakak gak merasa bersalah sedikitpun sama aby,aby tau kak kalau kakak itu ada affair sama kak dara,iyakan.....aby udah tau semuanya kak"teriaknya sambil terus menangis.

Apa tadi dia bilang,Affair? Maksudnya apa,cinta pun aku tidak. Apa dia pikir perasaanku kepadanya itu main main.

"Kamu itu ngomong apa sih by?aku bener bener gak ngerti deh,kamu itu kalau gak tau apa apa gak usah aneh aneh deh,aku itu capek sama sikap kamu yang aneh ini,udah satu bulan kamu cuekin aku by?apa gitu cara kamu jadi istri,hah?"ucapku penuh emosi.

"Terus sekarang kakak nyesel,gitu udah nikah sama aby?iya kak?jawab"katanya sedikit melemah.

"Aku gak pernah nyesel nikah sama kamu by,tapi aku kecewa sama kamu bahkan kamu tega ya nuduh aku selingkuh sama dara,aku gak habis fikir sama kamu"kataku sambil tersenyum sinis.

"Ak....."belum siap aby berbicara,tiba tiba aku melihat tubuhnya mulai limbung ke belakang. Dengan cepat aku langsung menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Aby....by...bangun by..."ucapku panik sambil menepuk nepuk pelan pipinya.

Namun dia tak kunjung bangun juga. Dengan cepat aku langsung mengangkat tubuh istriku,dan meletakkannya di atas tempat tidur.

Aku mencari minyak kayu putih di dalam kamar ini,berharap aby menyimpanya di salah satu tempat,tapi nihil aku tidak menemukkannya. Dengan panik aku mencari mbok imah di dapur,untuk meminta minyak kayu putihnya.

"Mbok.....mbok...."teriakku panik.

"Iya tuan...."jawab mbok imak sambil tergopoh gopoh dengan lap di bahunya.

"Mbok ada minyak kayu putih gak,aby pingsan mbok"kataku panik.

"Ada tuan,sebentar ya..mbok ambilin dulu"katanya sambil menuju ke kamarnya.

Aku menunggu mbok imah sambil berjalan bolak balik bagai setrika rusak,aku sangat khawatir pada keadaan aby,bagaimanapun juga itu salah ku,aku yang membuatnya sudah pingsan seperti itu. Namun,kekhawatiranku sedikit berkurang saat melihat mbok imah datang membawa benda kecil yang kucari tadi.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang