Pengantin pengganti

PP 18

Apapun itu jangan di sembunyikan,aku takut aku salah faham.
-Aby-

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang ada di kamarku. Aku bingung,pasalnya tadi aku sedang bertengkar dengan kak Alan,kenapa sekarang aku sudah di atas tempat tidur.

"Kamu udah bangun by"tanya kak alan dengan tersenyum.

Namun aku tak ada niatan untuk menjawabnya,aku hanya bangun dan duduk bersanda pada dasboard ranjangku.

"By,makan dulu ya"katanya lagi.

Aku masih belum menjawab,aku malah meraih ponselnya yang ada di atas nakas dan mencari pesan kak dara.

"Jelaskan"kataku sambil melempar ponselnya ke arahnya.

"Hufff....."ku dengar suara buangan nafas kasar kak Alan.

"Ini,pesan dari Dara,aku sudah menemukan keberadaannya jauh sebelum hubungan kita membaik,aku akan jujur bahwa aku juga pernah menemuinya tapi hanya sekali tak lebih,"katanya kemudian ku cegat dengan ucapanku.

"Lantas kenapa kakak gak kasih tau aby,kenapa kakak kemaren bohong,benerkan dugaan aby,kalau kakak itu ada Affair sama kak dara"tandasku.

"Makannya dengarkan aku dulu,alasanku tak memberitahumu dan berbohong itu karena dara gak mau kamu tau keberadaannya,kalau masalah aku ada affair apa enggak,ya jelas enggak lah, aku pergi kesana aja sama ayah kok"jelas kak alan padaku,jujur saja aku sedikit malu sudah menuduhnya yang tidak tidak.

"Tapi kenapa kak dara,gak mau aku tau kak,kan aku adeknya,hiks...hiks..."kataku melemah dengan sedikit isakan.

"Mungkin dia punya alasan tersendiri,suatu saat nanti dia bakal pulang kok,itu janji dara"kata kak alan sambil memelukku.

Aku terus menangis dalam pelukan kak alan,jujur saja aku sangat merindukan ini,aku menyesal sudah menjauhinya selama satu bulan terakhir ini.

"Kak,maafin aby ya karena udah nuduh kakak yang enggak enggak"kataku menyesal.

"Iya,gak papa,aku juga minta maaf ya karena udah bentak bentak kamu tadi,terus udah bohongin kamu"kata kak alan sembari menangkup wajahku dengan kedua telapak tangannya.

"Iya kak,aby mau kakak jangan pernah ulangin lagi ya,kataku sambil tersenyum.

Kak alan mengangguk lantas membawaku lagi kedalam pelukannya.

"By,makasih ya....."ucap kak alan tulus sambil mencium puncak kepalaku.

"Untuk?"tanyaku bingung.

"Karena sudah mau mengandung benih ku di rahimmu"jelas kak alan.

"Mak....maksud kakak aby hamil?"tanyaku tak percaya.

"Iya sayang,apa kamu marah"tanya kak alan ragu ragu.

Secepatnya aku menggeleng,aku sangat bahagia mendengarnya,apa aku tidak bermimpi? Betapa beruntungnya Aku bahwa aku akan menjadi seorang ibu.

"Enggak kak,aby betul betul sangat bahagia,kakak gak bohongi aby kan?"tanyaku semangat sambil menatap mata kak alan,berusaha mencari kebohongan di dalamnya.

"Mana mungkin aku berbohong by,kandunganmu baru dua minggu,kata Ardan kamu jangan banyak stres dan harus rajin minum vitamin,biar bisa bertenanga,aku takut banget waktu kamu pingsan tadi"kata kak alan panjang di tambah lebar. Nah loh rumus apaan ya?

"Makan dulu ya"bujuk kak alan.

Aku mengangguk semangat,dan kak alan mulai menyuapiku bubur,namun ketika baru beberapa sendok yang masuk ke mulutku tiba tiba perutku terasa sangat mual.aku langsung berlari menuju wastafel yang ada di kamar mandi ku dan memuntahkan sesuatu dari dalam sana maksudnya dari dalam perut ku ya.