" Kehidupan akan berulang selama orang yang menjalankannya hanya diam "
"Iya, ada Fatimah?" ucap Chaca.
"Aku boleh nggak nginap di rumah kamu? sehari aja?" tanya Fatimah
"Boleh kok, lama juga nggak apa-apa"
" Aku serius Cha "
"Aku juga serius Fatimah Assyakira"
Chaca Safira Anggraini, sahabat Fatimah sejak ia masuk sekolah menengah atas. Chaca merupakan salah satu anak dari pengusaha terbesar di Indonesia. Ia memiliki sifat baik dan tidak memandang kasta. Chaca selalu ada jika Fatimah sedang dalam kesusahan maupun sebaliknya.
"Assalamualaikum" ucap Fatimah yang sadari tadi sudah berada di depan rumah Chaca yang lumayan besar.
"Waalaikumsalam, Lho Fatimah? Kok kamu cepat banget sih datangnya. Bukannya kamu baru aja tutup teleponnya tadi?"
"Aku dari tadi udah di sini. Cuman aku takut kalau kamu nggak mau aku nginap disini, jadi aku nelpon kamu dulu deh" ucap Fatimah
"Astagfirullah, kamu itu jangan sungkan sama aku. Ya udah ayo masuk dulu" balas Chaca
"Kamu ada masalah apa Fatimah? Kok kamu pergi dari rumah?" lanjut Chaca sambil membawa minuman untuk Fatimah ke ruang tamu.
"Sebenarnya ini tentang Ayahku Cha"
"Kenapa Ayah kamu?"
Fatimah menceritakan semuanya tentang kejadian yang terjadi di rumahnya. Tanpa ia sadari air matanya mengalir sampai ia menangis tersedu sedu. Chaca yang melihatnya pun langsung memeluk sahabatnya itu.
"Sabar ya Fatimah, mungkin ini adalah cobaan dari Allah untuk kamu"
"Iya, Makasih Cha"
"Terus kemarin kamu tidur di mana Fatimah?"
"Pengennya kemarin aku itu mau cari kerja Cha. Karena udah malam habis selesai shalat isya, aku jadi ketiduran di masjid"
"Kenapa nggak ke rumah aku aja Fatimah?"
"Aku takut ngrepotin kamu Cha, Kan di sini juga ada Mama sama Papa kamu"
"Mama sama Papa aku lagi nggak ada di rumah lagi di luar negeri kerja ngurusin perusahaan" ucap Chaca
"Kan aku jadi kesepian Fat, kalau kamu mau tinggal di sini juga nggak apa-apa kok. Malah aku senang lagi" lanjut Chaca
"Makasih ya Cha, kamu selalu ada di saat aku sedang ada masalah" ucap Fatimah
"Iya sama-sama. Ayo aku antarkan kamu ke kamar, pasti kamu capek" balas Chaca
"Kamu udah makan belum Fat?" tanya Chaca
"mm.." balas Fatimah sambil menggelengkan kepalanya
"Kamu ini kenapa nggak bilang Fat? Kalau magh kamu kambuh gimana?"
"Maaf"
"Ayo Fatimah kita makan dulu, kamu harus makan masakan mbok Darmi soalnya enak Fat"
"Ah non Chaca. Jangan gitu atuh non, kan mbok jadi malu sama non Fatimah" ucap mbok Darmi saat Chaca dan Fatimah baru datang. Mbok Darmi sudah mengenal Fatimah karena dulu Fatimah sering ke rumah Chaca.
Mbok Darmi ialah asisten rumah tangga keluarga Chaca. Karena mbok Darmi sudah bekerja sejak Chaca masih kecil maka dari itu Chaca sangat dekat dengan mbok Darmi. Saat kecil Chaca sering di tinggal sendirian di rumah karena Mama dan Papanya Chaca pulang pergi ke luar negeri yang perusahaannya membuka cabang di luar negeri. Mbok Darmi juga menjadi pengasuh Chaca saat masih kecil.
"Mbok Darmi masak apa?" tanya Chaca
"Mbok sedang masak makanan kesukaan non Chaca"
"Masak nasi goreng cumi ya mbok?"
"Iya non"
"Boleh saya bantu mbok?" tanya Fatimah yang sadari tadi diam melihat percakapan mbok Darmi dan Chaca.
"Nggak usah non, ini juga sudah mau selesai. Non Fatimah sama non Chaca duduk saja biar mbok yang masak. Apalagi non Fatimah pasti capek"
"Nggak kok mbok Fatimah nggak capek"
"Nggak usah non, ini sudah jadi nasi gorengnya" ucap mbok Darmi sambil membawa makanan ke meja makan.
"Mbok nanti carikan obat magh ya mbok?" pinta Chaca kepada mbok Darmi
"Siapa non yang sakit magh?"
"Fatimah mbok, dari tadi pagi dia belum makan. Lihati mbok mukanya pucat kan?"
"Iya pucat, non Chaca sama non Fatimah makan aja dulu. Mbok carikan obat maghnya"
"Mbok nggak makan?" tanya Fatimah
"Sudah non, mbok ngambil obat dulu ya "
"Maaf ya mbok, Fatimah ngrepotin mbok"
"Nggak kok non, mbok malah senang kalau non Fatimah di sini jadi non Chaca ada temannya" balas mbok Darmi terus berlalu untuk mencari obat.
Fatimah dan Chaca langsung menghabiskan makanannya. Mbok Darmi yang membawa obat magh langsung memberikan obatnya ke Fatimah.
"Fatimah habis ini kamu istirahat aja ya di kamar. Nanti kalau ada apa-apa kamu langsung ke kamarku aja" ucap Chaca
"Iya, makasih ya Cha"
"Sama-sama"
Terima kasih kepada semua yang setia membaca cerita ini
.
.
.
.
.
.
.
Tuliskan kritik dan saran kalian ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Yang Hilang
RomanceBaca aja dulu ya mungkin tertarik. Seseorang wanita yang kini tidak tau akan kemanakah ia berjalan. Namun ketika ia sedang dalam masalah kini ia mengerti akan sebuah kehidupan. Fatimah itulah namanya yang sekarang saat ini dipikirkan pria yang dudu...