Alasan6

36 11 0
                                    

ke eosokan harinya afif ataupun rio merasa lega karna mereka saling sharing tentang orientasi sexual mereka yg bisa dibilang sudah belok, afif menceritakan semua ke rio apa yg dirasakan nya kepada aktri, begitu pun rio, bercerita semuanya kepada afif tentang dirinya yg suka kepada dandi,
:
:
:

"hai sayang" sapa aktri pada afif saat mereka turun dari motor mereka masing masing , afif yg merasa risih dengan keberadaan aktri disampingnya langsung lari menuju ke kelasnya, namun berhasil ditahan oleh tangan aktri, sontak afif berbalik dan tubuhnya bertubrukan dngn tubuh aktri, dan hampir saja berciuman,

"lepas" paksa afif, sedari tadi aktri  masih memegang erat tangan afif, namun aktri justru malah makin mengeratkan pegangannya, sangat erat, seperti tidak mau kehilangan

"gue bilang lepas, tuli" tanpa afif sadari kata itu keluar dari mulutnya, jauh didlm lubuk hati afif yg paling dalam dia menyesal mengucapkan kata seperti itu,
"fif, terserah lo mau panggil gue dengan sebutan apa, yg jelas gue gk akan pernah marah, karna gue sayang sama elo" setelah berbicara seperti itu aktri langsung menarik afif tanpa melepaskan pagutan tangannya, supaya afif ikut dengan nya.

saat setengah jalan tiba tiba ada yg menabrak mereka dengan sengaja
"eh ada homo, sama homo pho" ucap wanita itu, sambil menunjuk aktri lalu menunjuk afif, ternyata wanita itu adlh clara

"siapa yg lo bilang pho? inget jangan pernah ganggu pacar gue" teriak aktri kepada clara dan menekan kata 'pacar' agar clara plus afif tau jika aktri sangat menyayangi afif
"wah wah wah, secepet ini lo berubah, pake pelet apa sih si afif sampe sampe lo tergila gila sama dia" ucap clara sambil menyeringai licik

"jangan asal ngomong lo, dasar cewek gk tau diri, jangan pernah rendahin orang yg gue sayang didepan muka gue sendiri, ngerti" balas aktri, emosinya sudah meluap luap, dan tidak bisa ditahan lagi, aktri tidak terima jika sosok orang yg dia sayang direndahin kaya tadi, jika saja clara itu seorang pria, pasti aktri sudah menghajarnya habis habisan, clarapun pergi dari hadapan afif dan aktri

tanpa diketahui siapa pun wajah afif merona dan hatinyapun menghangat karna perkataan aktri, baru kali ini afif diperlakukan seperti ini, disayangi dan juga dibela

#aku juga mau digituin,,,, hehehehe
lanjut......

"sayang kamu jangan dengerin omongan dia," ucap aktri
"gue bilang lepasin gue," afif berhasil melepaskan tangannya dari genggaman aktri
"jangan pernah ganggu hidup gue, ngerti" bentak afif sambil menunjuk nunjuk aktri
"tapi gue cin-"

"gue gk cinta sama lo, dan itu gk akn pernah terjadi, sampai kapanpun" tanpa menunggu ucapan aktri selesai, afif sudah memotongnya, dan membentak aktri, aktri berhasil meneteskan air matanya dengan perkataan yg afif lontarkan,

"hahaha, lo bodoh fif, lo fikir gue gk tau perasaan lo, hahaha" entah kenapa  aktri merasa jika afif juga memiliki perasaan yg sama, dugaan aktri memang 100% betul, namun aktri tidak akn percaya jika tidak bisa membuktikanny sendiri
"dasar gay" ucap afif meninggalkan aktri,

deg kata itu sangat menghantam hati aktri, tanpa sadar aktripun meneteskan lagi air matanya, bahkan sangat banyak

aktri hanya bisa menatap nanar kearah afif yg pergi dari hadapnnya

tanpa aktri ketahui sebelum afif pergi dia sempat menghentikan langkahnya dan menoleh kearah aktri
"maaf" ucap afif lirih saat melihat aktri menangis, afif sadar dia memang menyukai aktri bahkan mungkin mencintai aktri, namun afif tidak ingin melanjutkan perasaan yg terlarang tersebut, afif hanya ingin menjauhi aktri, agar perasaannya tidak semakin bertambah

:
:
:
"muka lo kenapa kusut gitu?" tanya dandi
yah aktri sudah berada di kelasnya,
namun yg ditanya masih belum menjawab
"aktri, lo kenapa sih, lo sakit" dandi meraba raba setiap inchi bagian tubuh aktri
"hikksss hikkkkssss hiiikkkks" aktri menangis kencang dihadapan  dandi

"gue sakitt, gue sakittt, gue sakittt" rengek aktri sambil berhamburan memeluk tubuh dandi"tapi sakitnya tuuhh disini" lanjut aktri sambil menepuk² dadanya

"alahhh, cemen banget lo jadi cowok, cuma dibentak dikit udah nangis, lo harus perjuangin dia tri, sampai titik darah penghabisan" balas dandi, aktri langsung melepaskan pelukannya, sebenarnya  dandi melihat drama yg dilakukan afif dan aktri saat diparkiran tadi

"maksud lo apa?" tanya aktri sobingung
"lo terus buktiin ke si afif, kalo elo emang sayang sama dia, gue yakin lama lama si afif bakal sadar kok kalo elo emang bener bener tulus sayang sama dia, gue yakin" ucap dandi mantap

"lo bener,,, mulai sekarang gue harus buktiin ke afif kalo gue emang sayang sama dia, eh tapi kan tiap hari juga gue udh buktiin" ucap aktri bingung

"maksud gue tuhh, lo harus buktiin yg lebihhh, gimana yakhh jelasinnya, gue jadi bingung sendiri. pokoknya lo pasti ngeerti deh apa yg gue maksud" jelas dandi yg bingung dengan ucapannya sendiri, merekapun melanjutkan perdebatan sampai menemukan jawabannya,
:
:

kepada saudara afif tanuwijaya ditunggu diruang khusus pertemuan, karna ada orangtuanya datang,

terdengar suara panggilan dari speaker, nama yg dipanggil langsung pergi keruang pertemuan, afif sudah yakin jika yg datng adalah ayahnya, kira kira hal penting apa yg akan dibicarakan ayahnya itu, pasti sangat penting, sampai ayahnya datang langsung kesekolah nya,

cekrek
terdengar suara pintu yg dibuka, afif sudah berada diruangan tersebut bersama ayahnya yg sedang menatap tajam kearahnya

"kamu tau apa kesalahan kamu?" ucap galib(ayah afif) dengan dingin
afif hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya,
"jelasin semua ini" bentak galib sambil menyodorkan hpnya yg terdapat poto afif yg sedang dicium oleh seorang laki²,  siapa lagi jika bukan aktri

namun dalam poto itu hanya wajah afif yg terlihat, wajah aktri tidak terlihat, hanya punggungnya saja yg terlihat

"kamu berani kaya gini dibelakang papah, afif papah gk pernah terima, dan gk akan pernah terima, kalo kamu jadi gay" amarah galib sudah memuncak

pplllakkk

satu tamparan berhasil melayang dengan mulus di pipi afif, pipi afif resmi menjadi bendera indonesia
(merah+putih) tamparan tersebut membekas dengan warna merah, tanpa sengaja afif meneteskan air matanya,

afif tidak menyangka jika poto itu akan sampai ke tangan ayahnya,
"afif bisa jelasin semuanya, itu cuma salah faham, waktu itu afif nolongin dia yg pingsan dijalan, terus pas dia sadar dia malah ngajak becanda sama afif, dan tanpa diduga dia malah nyium afif"

"satu minggu lagi kamu akan papah kirim ke New Zeland, kamu terusin sekolah disana" ucap final galib
"tap-"
"gak ada penolakan, atau kamu papah coret sebagai keluarga tanuwijaya" setelah mengucapkan hal tersebut galib bergegas pergi meninggalkan afif yg menangis sendirian diruangan tersebut

to be continued



ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang