"Kau pergi begitu saja, aku menangis hingga gila"
Setelah kau pergi, benar-benar pergi dari hidupku, aku lelah menangis. Jam tidurku tidak pernah lagi benar, begitu juga dengan hatiku, serta-merta jiwaku. Tidak ada lagi dirimu yang menemaniku ditengah malam walau terlaksana via suara, tak ada lagi. Banyak tanda tanya disetiap pikiranku hidup, mengapa akhirnya begini?, mengapa aku menyukaimu,disaat kau menyakiti ku?, mengapa kau ajak aku tersenyum bersamamu, jika kau tinggalkan aku disaat aku menangisi namamu? . Lelah bagiku, melupakanmu, walaupun aku tak mau, tapi aku tetap harus maju, tapi aku sedikit tak mampu, karna aku mencintaimu seluas angkasa biru."Jangan muncul lagi, di dunia nyata maupun di dunia mimpiku, aku mohon"
Hari demi hariku berlalu begitu saja, aku tetap hidup, ada maupun tidak ada kau disisiku. Ketika hujan turun, kau datang tanpa permisi ke memori otakku, memaksa menikmati semua kenangan yang takkan terulang kembali. Detik-detik nostalgiaku terasa abu-abu, aku mengingat semua hal yang berhubungan dengan aku maupun kamu. Bodohnya aku candu terhadap semua kenangan yang benar-benar menyisakkan sembilu di hatiku. Seminggu setelah kau pergi, aku masih saja memimpikanmu, lagi-lagi benar kata orang, wanita susah untuk mencintai karna tak mudah untuk melupa, aku menyesal jatuh hati padamu."Semuanya terasa sama, siang maupun malam, aku tetap memikirkanmu"
Hambar, itulah rasa di lidahku ketika kau bukanlah teman makan siangku kali ini. Entah berapa lama aku menghabiskan waktu untuk bermake-up demi menutupi mata sembabku ini. Aku sedikit menyesal tidak mendengarkan kata-kata temanku tentang dirimu, tapi inilah akibat dari aku yang terlalu percaya pada dirimu. Rasanya aku tak mau bangun untuk melewati hari-hari tanpa dirimu, semua ini terasa ambigu, sangat-sangat ambigu. Sampai sekarang, melupakanmu adalah hal yang aku tak mampu."Bukankah indah jika kita bisa kembali ke masa-masa kita bahagia berdua?"
Ayolah, telpon aku dahulu, tanyakan kabarku, aku ingin kita seperti dulu lagi. Apakah kau ingat, dulu kita saling memberi kabar tanpa bertanya dahulu, Apakah kau ingat, dulu kita saling khawatir jika salah satu tidak memberi kabar dalam jangka waktu tertentu, Apakah kau ingat, dulu kita bahagia seakan dunia hanya untuk kita berdua? . Memang nikmat, menikmati semua kenangan kita berdua dulu, aku tak bosan-bosannya memain-mainkan dunia khayalku, walaupun aku sadar, ini sangatlah palsu. Ini bukanlah salahku, ini salahmu, karnamu, semua karnamu, aku masih menyukaimu, juga karnamu."Hatiku hancur ketika aku mendengar namamu"
Pagi ini terasa sangat tenang, namun semuanya terasa rusak ketika namamu terdengar ditelingaku, suasana hatiku tak lagi baik seperti dulu, lagi-lagi semua hal tentangmu membuatku sedih, sedih melulu. Saat ini, aku tak bisa berdamai dengan hatiku sendiri, aku tak bisa menerima kenyataan bahwa kau telah pergi meninggalkan aku sendiri disini. Aku mencoba menutup mataku, memalsukan wajahku, hanya untuk terlihat baik-baik saja, namun sejatinya aku sangat berantakan ketika setiap kali mereka menanyakan hubunganku denganmu, ini terasa berat aku sedikit demi sedikit jatuh tenggelam di lautan kesedihan biru. Berapa lama lagi aku harus melewati hari seperti ini, apakah kau sama juga denganku, apakah kau juga terjebak di hari-hari patah hati sepertiku? . Tapi mengapa kau lakukan itu, apakah aku sebegitu membosankan dimatamu?, apakah aku tak ada nilainya dimatamu itu?, aku sekarang tak mengenal lagi dirimu, sungguh."Jangan berjanji padaku, jika semua janjimu hanya kiasan untuk melukaiku dengan cara sedikit lebih indah"
Setelah kita resmi menjadi sepasang kekasih, kau berjanji untuk selalu membuatku tersenyum, namun kau bohong. Setelah seminggu kita berpacaran, kau berjanji akan selalu ada disampingku untuk melawan dunia yang kejam ini, namun kau bohong. Setelah sebulan kita berpacaran, kau berjanji akan selalu mencintaiku, namun kau bohong. Setelah tiga bulan kita berpacaran, kau berjanji akan terus-menerus menyayangiku, dan lagi-lagi kau bohong. Semua janjimu aku percaya, entah aku buta ataupun cinta, itu semua terjadi begitu saja."Denganmu aku tersenyum bahagia, dan denganmu juga aku menangis terluka"
Kita menghabiskan waktu bersama dipenghujung sore menikmati indahnya senja, aku bahagia. Kita bermain cinta disaat asmara kita berdua berapi-api, aku senang hingga lupa dunia. Kita menonton film berdua, kita saling rangkul-merangkul satu sama lain, aku menyukainya. Kau kecup mesra keningku saat peringatan hari jadi kita berdua, aku semakin cinta. Kau akhiri hubungan yang jadi alasan aku tersenyum disetiap harinya, aku kecewa. Aku mendengar namamu ketika kita sudah tak mempunyai hubungan lagi, aku menangis hingga gila."Aku melakukan hal bodoh, ketika kita bersama, dan juga ketika kita berpisah"
Disaat kita bersama, aku lupa dunia karnamu, aku lupa untuk merasa sedih karna diajak bersenang-senang oleh dirimu. Disaat kita bersama, aku menjadikanmu nomor satu dihatiku, dan tak sadar bahwa kau tidak pantas untuk status itu. Disaat kita bersama, aku merindukanmu terus-menerus, walaupun kau merindukan orang entah-siapa . Ketika kita berpisah, aku menyakiti diriku, dengan semua perasaan yang kau tinggalkan bersamaku. Aku ragu, aku ini bukan mencintai dirimu, tapi mencandu dirimu yang mungkin tak mencintaiku. Jika waktu terulang aku ingin kembali, dimana kita tak mengenal satu sama lain, dan diantara kita tak ada perasaan yang lalu-lalang seperti saat kita bersama. Aku ingin tenggelam, mati, hilang, dan tak dikenang, untuk hari ini, maupun hari lainnya, ini aku, dan cuma aku yang terlalu, cinta serta mencintaimu.Bagian 2. Kita bersama, lalu berpisah
Selesai
Terima kasih sudah membaca, jika terdapat kesalahan kata dan huruf harap tinggalkan komentar, sekali lagiTerima Kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Hari Setelah Kau Pergi Girl Ver.
RomanceSebuah rangkaian aksara dari sebuah hati yang terluka. Mencoba melupakan namun sulit untuk merelakan. Perjalanan dari sebuah luka untuk mengenal bahagia.