5. Aku sembuh, akhirnya

105 2 1
                                    

"Aku akhirnya mulai sadar, menangisimu tentu tidak akan habisnya, itu dulu. Sekarang melupakanmu, Aku sudah mampu"

Sudah pagi, Matahari datang menyambut hari, pertanda manusia akan kembali, keaktivitasnya sehari-hari. Begitu banyaknya yang sudah terjadi belakangan ini, hingga aku terlalu sibuk memikirkan apa yang tidak perlu aku pikirkan. Tidak ada yang perlu kukesalkan, apalagi kusesalkan. Karena terkadang kita harus 'membiarkan', agar tidak menjadi beban di pikiran. Banyak yang tugas yang akan dikerjakan, dan kusadar, aku lebih baik dari sebelumnya, maksudku, lebih baik dari hari-hari setelah kau pergi. Tersenyum, bukan hal yang mudah dulu, namun sekarang tidak lagi. 


"Aku tersenyum untuk dunia, dunia cerah yang menungguku. Tanpamu, aku bisa"

Jalan kota di pagi hari. Pejalan kaki yang buru-buru pergi ke kantor hari ini. Aku yang tersenyum dibawah sinar Matahari pagi. Semua terasa sangat nyaman hari ini. Aku tidak harus membahas kamu, yang telah pergi. Aku tidak lagi sedih ketika mendengar namamu. Karena aku berjuang atas nama kedewasaan. Semua terasa ringan, make up tipisku. Senyum manisku. Rambut rapiku. Kelas pagi ini, terasa berbeda, kurasa karena aku sambut semua hal dengan senyumku, kurasa. Jika ada orang yang berkata bahwa wanita mengedepankan perasaan daripada logika, aku setuju akan hal itu. Di hari-hari sebelumnya aku jelas tidak sama. Di hari-hari sebelumnya, senyumku bahkan tidak terlihat oleh mata. Di hari-hari sebelumnya, menangis adalah hobiku yang fana. Di hari-hari nanti, tersenyum tanpamu, Aku bisa, jelas. Aku bisa.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bukannya aku berlagak sudah lupa. Tapi aku sadar harus berbuat apa. Aku tetap melangkah, kemana saja. Sendiri juga tidak apa. Semua akan indah pada masanya"

Pinggiran kota, kala itu senja. Aku bertamasya bersama diriku. Hanya Aku. Ini terasa menyenangkan. Angin yang menyusuri sawah. Aroma padi dan rumput yang berbeda namun tercium sama. Jikalau berdua, apa aku sempat merasakan semua ini? . Aku sekarang tahu, semua itu ada hikmahnya. Dengan suasana seperti ini, sesekali aku masih mencarimu, tapi tentu tidak separah dulu. Aku hanya ingin memastikan kau sehat dan baik-baik saja. Jika kau bertanya tentang Aku. Aku sudah kembali seperti sedia kala. Aku sudah merdeka dari pedih yang menjajah lama. Masaku denganmu sudah berlalu. Tidak akan kulupakan, namun tidak akan terlalu kukenang. Karena masa indah kita berdua seperti senja yang sedang aku saksikan saat ini. Indah. Membuatku terpana. Namun tentu kupaham, keindahan ini akan berganti dengan senja diesok hari. Sama seperti denganmu, 'nanti' pasti akan ada orang yang 'mengganti' dirimu.

 Sama seperti denganmu, 'nanti' pasti akan ada orang yang 'mengganti' dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika hari ini hujan, kubiarkan kopi yang menghangatkan ragaku, bukan kenangan kita yang dulu"

Aku bingung. Disetiap hujan, sosial media pasti menjadi gudang orang-orang menyampaikan rindu tanpa tujuan. Bukankah itu berlebihan? . Iya, aku sadar aku dulu juga seperti itu. Tapi sekarang hujan mempunyai rasa tersendiri bagi diriku. Disetiap derasnya hujan, aku dapat mengoreksi kesalahan yang pernah aku lakukan, agar di masa depan, aku jadi lebih baik dari sebelumnya. Walau 'sedikit' terjebak di ruang nostalgia, tapi bagiku sudah tidak masalah. Aku tidak akan menangis seperti esok akan mati. Aku harus menguatkan hati, karena Aku indah dan tidak satupun dapat menyakiti. Berdua atau sendiri, aku akan tetap berdiri. Disetiap seduh yang kuberikan pada kopi ini, mewakilkan setiap doaku. Harapanku. Impianku. Masih banyak hal yang belum aku lakukan. Tapi suara hujan menyuruhku agar tetap diam, dan menikmati. Hari-hari sembuh dari patah hati.

 Hari-hari sembuh dari patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mencoba untuk kuat. Kuat untuk menghadapi masa lalu serta masa depan"

Ketika menyusun barang - barang dikamar. Terlihat sebuah buku biru tua. Berisikan foto - foto kita, puisimu, dan harapanku. Tidak dapat kupungkiri dulu aku bahagia denganmu. Sudah berkali - kali aku berkata hal ini, dan benar - benar tidak dapat kupungkiri. Tapi yang dulu biarlah yang dulu. Menangis maupun teriak, masa lalu tidak akan berubah. Sebuah catatan pertama dalam sebuah buku. Kita hanya akan terus berlanjut, hingga pindah ke buku yang baru, yang dimana nama kita tidak lagi bersatu. Sangat lucu dimana banyak orang menangiskan masa lalu sepertiku dulu. Membuang - buang waktu percuma tidak ada yang ingin peduli tahu. Setelah keluar dari zona ambigu itu. Aku sembuh. Aku belajar dari masa lalu, untuk memperbaiki masa depan. Yang tidak ada kamu ketika datang saat itu.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pesan untuk hatiku; tolong bahagia selalu"

Kita semua tahu. Aku telah sembuh. Memakan waktu, namun kurasa memang seperti itu. Kita sudah tidak bersama. Keadaan itu dapat kuterima. Keadaan itu, dapat kuikhlaskan dan juga kurelakan. Aku akan terus indah, sampai kutemukan dia, yang menjadi penggantimu. Kali ini aku akan mencari yang tepat. Hanya karna satu hal. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi. Pesan untuk hatiku; tolong bahagia selalu. JIkalau sedih, kembali ceria akan terasa lama, kurasa. Caraku melihat dunia berbeda, jika dulu aku terpuruk dalam kesalahan, sekarang keluar dari zona itu walaupun secara perlahan. Terpuruk dalam kesedihan jelas buruk untuk semua orang. Mulai sekarang aku tidak ingin menghabiskan waktu dengan cara konyol seperti dulu; menangisimu disetiap malam Sabtu. Dan akhirnya, Aku sembuh.

 Dan akhirnya, Aku sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagian 5. Aku sembuh, akhirnya

SelesaiTerima kasih sudah membaca, jika terdapat kesalahan kata dan huruf harap tinggalkan komentar, sekali lagiTerima Kasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

10 Hari Setelah Kau Pergi Girl Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang