4.Sebuah cerita

710 37 8
                                    

"keikhlasan itu tidak tampak dan tidak perlu ditampak-tampakkan. tetapi Allah akan menampakkan hasil dari keikhlasan itu."

KH.Hasyim Muzadi

--oo--

"Astagfirullah."ucapku kaget saat seseorang memelukku dari belakang dan dapat kurasakan bibir lembut seseorang tadi mendarat begitu saja dipipiku. Saat ini aku sedang menata sarapan yang sudah ku buat diatas meja untungnya tadi aku tidak menjatuhkan gelas yang ku pegang karena pelukan serta bibir lembut itu mengangetkanku.

"pagi bidadari surgaku."ucap seseorang tadi setelah aku membalikkan badan untuk berhadapan dengannya yang langsung dihadiahkan senyum sejuta pesona milik suamiku ini.

"pagi mas, apa hobimu itu tidak bisa dihilangkan?" tanyaku dengan nada sedikit kesal.

"apa?"tanyanya balik dengan nada polosnya.

"bisa punya pengakit jantung aku mas lama-lama kamu kagetin terus.hobi kamu ko aneh mas ngagetin istri ko jadi hobi sih."ucapku sedikit memanyunkan bibirku yang dibalas kekehan olehnya.

"kenapa ini bibirnya manyung-manyung? Minta dicium?"ucap mas Izz dengan tatapan jahilnya.

"ihhh,apa'an sih mas."

"ngga boleh lo Ay manyun-manyun gitu didepan suami, Dosa. mending senyum biar malaikat-malaikat dilanyit mendoakan istri mas yang cantik ini."ucap mas Izz.

Aku yang mendapatkan teguran dari suamiku seketika memasang wajah bersalah.seakan sadar jika perbuatanku tadi itu salah. "maaf mas, Aiza khilaf."

"iya aku maafin tapi senyum dulu dong."ucap mas Izz yang ku balas senyuman

"masya'allah cantiknya istriku ini, persis seperti bidadari surga. bahkan bidadari surgapun akan kalah dengan kecantikan istriku ini. " Ucapan mas Izz dengan mencubit pipiku.

Aku yang mendapatkan pujian darinya hanya dapat tersenyum malu dan dapat kupastikan pipiku ini sudah memerah. "ngga usah gombal mas, kaya kamu pernah ketemu bidadari surga aja sampe bilang bidadari surga itu kalah cantiknya sama aku, menurut aku bidadari surga itu pasti jauh lebih cantik dari aku."

"secantik-cantiknya bidadari surga Allah, bagi aku kamu jauh lebih cantik Ay. Bahkan jika Allah menawarkan aku 1000 bidadari untuk menemani aku disurga nanti, aku akan menolaknya karena bagi aku cukup satu orang yang menemani aku disurga nanti hanya satu yaitu kamu, istriku,ibu dari anak-anakku dan bidadariku dunia maupun akhirat. Lagi pula mana mungkin Ay istri sholeha dan ibu yang baik sepertimu akan kalah cantiknya dengan bidadari surga. pasti Allah akan membuatmu jauh lebih cantik lagi jika kamu disurga nanti, itu ganjaran yang pas untuk kamu karena sudah jadi istri sholeha dan ibu yang baik buat aku dan anak-anak kita."ucap mas Izz dengan tatapan lembut dan tangan yang mengelus lembut kepalaku yang tertutup hijab.

Aku yang terharu mendengar setiap kata-katanya menghambur memeluknya."terima kasih,terima kasih karena sudah memilihku menjadi istrimu, menjadi ibu anak-anakmu, dan terima kasih sudah menjadikanku perempuan yang paling beruntung karena memiliki suami yang sholeh sepertimu."ucapku masih dalam pelukannya dan dibalas kecupan dikepalaku.

"Ay?"panggilan mas Izz yang membuatku melepaskan pelukannya dan melihat kearahnya.

"iya?"balasku.

"aku punya sesuatu buat kamu."ucap mas Izz dengan tanggan yang sibuk mengambil sesuatu entah apa didalam kantong celananya.

"ini."ucapnya dengan menyerahkan gelang emas kombinasi mutiara dan tipe rantai berwarna putih itu kepadaku.

"mas,ini?"tanyaku binggung.

Dear Mas IzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang