Chapter 1 : The Beningging (awal mula)

1.6K 86 74
                                    

Hidup ini tidak adil, tak akan pernah adil dan tak akan bisa adil. Kenapa? Karna memang keadilan itu tidak ada sama sekali. aku sudah merasakan semua keburukan di dunia ini, segala kebencian, keputusasaan, keterpurukan, kekecewaan dimasa kehidupanku. Anggapan itu berawal dari aku yang terlahir dengan keluarga yang sangat sederhana dimana segala kebutuhan yang serba kekurangan, jangankan bisa memakan makanan yang enak, aku saja tidak tau apa yang kumakan setiap harinya itu sehat atau tidak. Disepajang hari-hariku hanya bisa selalu melihat semua anak anak seumuranku bermain dengan senangnya tanpa harus memikirkan apa yang mereka bisa makan nanti sedangkan aku tidak, aku tidak punya waktu untuk bersenang senang seperti halnya mereka, pekerjaan selalu menungguku di setiap harinya karna disetiap waktu senggang aku hanya bisa memikirkan apakah hari ini aku bisa makan atau tidak.

Kedua orang tua ku telah bercerai pada saat usiaku sangat belia, saat ini aku tinggal dengan ibuku dan kedua adik kembar perempuanku yang masih berumur 5 tahun jadi mau tidak mau di usiaku yang menginjak umur 7 tahun sekarang ini, aku harus membantu ibuku yang hanyalah seorang tukang pijat keliling, karna itu sebisa mungkin aku harus mengurangin beban yang di tinggalkan oleh ayahku saat ini. Aku selalu mengeluh tentang kenapa kami harus menjadi seperti ini, aku juga ingin merasakan sekolah dan bermain layaknya anak-anak seumuranku dan berakhir selalu menyalahkan ayahku yang meninggalkan ibuku begitu saja tapi ibuku lah yang menjadi satu satunya sinar harapanku disemua keluhanku.

Aku selalu ingat tentang semua nasihat-nasihat nya, ibuku pernah berkata.

"nak, janganlah sesekali engkau mengeluh tentang apa yang kita rasakan saat ini, hadapilah dan jalanilah dengan ikhlas. Masih banyak diluar sana yang berharap bisa seperti kita, syukurilah apa yang kita miliki saat ini."

Itu adalah salah satu dari sekian banyak dari yang ku ingat tentang nasihatnya sampai saat dimana ibuku membawa pulang seorang pria bajingan kerumah, saai itu ibuku dan bajingan itu pulang dengan keadaan mabuk berat pada tengah malam. Aku tidak tau apa yang mereka lakukan diluar sana tapi aku sebagai anaknya pasti akan sangat khawatir dengan ibuku dan dilihat dari kedua adikku juga yang selalu menangis.

"dimana ibu." Tanya salah satu adik kecil ku.

"dimana ibu kak?".

Karna ibuku tidak pernah pulang sangat malam seperti itu.

"Ibu dari mana saja?, kenapa ibu membawa pulang pria ini kerumah bu?, kenapa ibu mabuk-mabukan begini," tanya ku dengan khawatir.

Saat itu kondisinya benar-benar sangatlah kacau dimana tiba-tiba ibuku lepas kendali dan menanparku dengan keras sambil berkata

"haaaah. Kau pikir kau siapa bisa mengatur kehidupanku? Karna kau lah aku begini, karna kehadiranmulah aku menjadi seperti ini. Egghh.. karna kaulah hidupku hancur dan karna kaulah ayahmu sampai meninggalkan kita semua. Aku sangat sangat membenciiimu, sangat membencimu hahaha.." jawab ibuku yang saat itu dalam kondisi mabuk.

Aku tidak percaya kata kata itu dilontarkan oleh sosok yang menjadi sinar harapanku dan saat itu juga aku tidak mau mempercayainya dan beranggapan ini semua pasti hanya mimpi, melihat kejadian itu kedua adik perempuanku mendatangiku dan menangis bersamaku, mereka mencoba melindungi ku saat ibuku mulai memukuliku lagi dengan keras, melihat kejadian itu si pria yang dibawa ibuku mengambil sebatang balok besar yang berada di samping pintu masuk rumahku lalu dia mulai mengayunkan itu dengan keras kearahku, spontan melihat itu aku pun mengambil langkah mundur dengan cepat dan aku berhasil menghindarinya tapi tidak dengan kedua adik ku yang saat itu berada di sampingku, mereka terkena hantaman langsung dikepala mereka dengan keras, Darah pun mulai mengalir di tanah dengan cepat nya, aku hanya bisa melihat kejadian itu dengan tatapan kaku yang amat sangat menyakitkan untuk menyaksikan adik-adik ku terbaring tidak bernyawa di lantai.

Forced To Become a DemonLordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang