Chapter 8

353 32 5
                                    

Kota Ambarawa sudah mulai kelihatan, kami pun mempercepat laju kami agar sampai disana dengan cepat, yah tidak bisa cepat juga sih!!.

"Heii..heii cit..cit.. tunggu kami sialan cit..cit.. ,ayo cepatlah yang mulia, kalau begini terus kita akan ketinggalan"

"Huuhaaa, cit..cit.. kamprett!! Hei Scarlet bisakah kau bawa kami, setidaknya biarkan kami berada dipunggungmu atau dimanalah"

"Isssss enak saja! Ogah. Lagipula aku benci hewan pengerat -_- "

"Ohh come on cit..cit.., ayolah kami kelelahan disini dan butuh banyak tenaga untuk ku dapat mengimbangi jalan kalian"

"Hah? Itu sih masalahmu"

"Hei karma cit..cit.., apa tidak ada cara mengembalikan atau mengubah kita kembali?"

"Maafkan aku yang mulia cit..cit.., aku tidak tau soal itu"

"Apaah? Jadi kita akan seperti ini selamanya? cit..cit.. "

"Hahahaha wujud itu sangat cocok buat kalian"

"Tidak selamanya juga cit..cit.., setiap sihir channeling seperti ini pasti mempunyai batas waktunya. Jadi kita hanya bisa menunggu batas waktu itu habis"

Yang benar saja, bukan hanya bau dan bentuk kami yang berubah, melainkan semuanya berubah terutama sihir dan kekuatan kami mengikuti wujud yang kami tirukan. Aku dan karma tidak dapat menggunakan sihir kami, aku sudah berapa kali mencoba untuk menggunakan skill <shapeshifter> lagi tapi itu tidak berhasil, ya karna memang sihir dalam wujud tikus ini tidak bisa menggunakan sihir sama sekali, beruntung kami masih bisa berbicara ya setidaknya itulah yang kami banggakan saat ini.

"Jadi kita hanya bisa pasrah akan ini yah! cit..cit.."

"Begitulah yang mulia cit..cit.."

Grrrrrr...grrrrrr......

"Suara apaan tuh?"

Aku melihat kebelakang karna mendengar suara geraman yang lumayan kencang dibelakang kami. Dan yang benar saja, seekor anjing berkepala dua tepat berada dibelakang kami sambil mengeluarkan air liurnya. Ya aku bisa simpulkan yang dia pikirkan adalah kami tampak sedap untuk di makan!.

Eeeeeeeeeee anjing hiiiih 😭 , tidak tidak, ini sih monster namanya dilihat dari kepalanya yang ada 2 dan bertanduk pula. Sebaiknya aku kabur.

"Yang muliahh, cepat kabur. Ngapain anda diam disitu dari tadi cit..cit.." ucap karma yang sudah jauh meninggalkanku sendirian dibelakang.

Kamprettt.. aku ditinggal syiapp..

"Hiiiihh 😭 "

Aku dan karma pun langsung lari menjauh dari anjing berkepala 2 tersebut, tapi itu tidaklah mudah bagi kami karna kaki kami yang kecil dan butuh upaya agar dapat berlari kencang apalagi dengan dikejar anjing berkepala dua itu.

Hiiiih 😭 ,kenapa gini amat yak. Dan kemana perginya para elf itu? Kenapa belum juga kelihatan. Apa jangan-jangan mereka beneran ninggalin kami.

"Ini gawat yang mulia, kalau begini terus kita akan mati cit..cit.. , aku akan menahannya sebisaku agar yang mulia dapat kabur dan meminta pertolongan para elf itu"

Karmapun langsung berhenti dan berbalik arah untuk menghadapi monster anjing itu dengan keempat kakinya yang kecil, dia pun langsung menuju ke arah monster anjing itu dan langsung menyerangnya.

Forced To Become a DemonLordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang