Lama update karena sempat kehilangan ide maap 🙇
🎆🎆🎆
Reem lagi lagi mendengus kesal seperti biasa, karena lagi lagi dirinya hanya di jadikan nyamuk oleh kedua sahabat nya - sidd dan lala.
Dengan sesekali reem menendang bebatuan krikil yang berada di bawah alas kaki karena bosan sendiri apa yang harus ia lakukan sekarang.
Saat kini mereka sedang duduk bertika di sebuah bangku yang tampatnya berada di taman belakang sekolah yang luasa nya seperti lapangan sepak bola tapi yang ini di penuhi oleh rerumputan lembut yang nyaman jika di buat tiduran.
Reem menopang dagunya dengan tangan seraya mengamati seluruh area taman tersebut.
Tetapi tiba tiba pandanganya terkunci pada sesosok laki laki yang sedang mengenakan Aerophone di sertai buku yang berada di tanganya yang di yakini adalah novel.
Itu damar!
Girang reem sembari membinarkan matanya menatap obyek yang ia liat yang mana itu adalah damar.
Reem melirik ke arah samping di mana sidd sekarang tengah mengelitiki pinggang lala di sertai tawanya yang renyah membuat hati reem sakit saja.
Gue ke tempat damar aja ah! Daripada di sini...gak ada gunanya.
Putus reem yang langsung bangkit ke tempat dan berjalan menuju ke arah damar berada.
Tapi baru saja selangkah, tiba tiba ada seseorang yang mencengkal tanganya membuat pergerakan reem berhenti seketika.
"Mau kemana?" Tanya sidd dengan nada tak suka.
Reem menoleh menatap sidd jengah.
"Ke damar, bosen di sini""Kenapa mau ke damar? Kalau di sini sudah ada kita kita yang bisa di ajak bersenang senang"
Bersenang senang apanya? Dari tadi gue di kacangin mulu.
"Gue ada urusan sama damar, lepasin, gue mau ke sana" tunjuk reem ke arah damar berada.
"Gak boleh" jawab sidd dengan tampang datar nya.
"Ihh.....gue ada kepentingan sidd!" Rengek reem.
"Gak boleh yah gak boleh, sekarang duduk diam dan ikutan kita bercanda" pintah nya seraya menarik tubuh reem agar duduk kembali di samping nya.
Reem mendesah kesal di saat sidd main memerintah dirinya seenak jidat nya.
Emang dia siapa?
Sidd dan lala kembali bercanda dan lagi lagi reem hanya bisa menjadi penonton setianya.
"Kamu tau reem, dulu sidd tuh cengeng apa apa langsung nangis, jika udah nangis pasti manggil manggil nama gue, terus mau nya tuh di peluk terus sama gue sampe dia kecapean dan akhir nya tidur deh"
Dah tau dan gak nanyak!
"Gak reem! Lala boong. Dia tuh yang cengeng, terus kalau liat gue pasti langsung lari dan cium pipi gue bertubi tubi pakek air liur nya nempel semua lagi di pipi gue"
Oh, yang nanyak sapa?
"Sidd!" Rengek lala
"Apa!" Tantang sidd
Lala yang tak trima pun akhirnya mengelitiki pinggang sidd membuat kedua nya tergelak selain reem tentusaja.
Pandangan reem kembali melihat ke arah damar berada.
Ia perlahan beranjak dari tempat duduk nya dan berlari terbirit birit menuju ke arah damar sebelum sidd menyadarinya.
"Hai" sapa reem kepada damar kerika sudah di samping cowo itu
Hening
Tak ada balasan sama sekali yang membuat reem mengarahkan pandanganya ke arah benda yang sedang menyumpal kedua telinga milik damar.
Reem yang sedang kesal pun langsung mengambil benda penutup telinga itu yang membuat damar hampir mengumpat kalau tidak cowok itu buru buru mendapa kearah reem berada.
"Apa yang lo lakukan Breng---- Reem?"
"Apa! Mau mengumpatiku!" Galak nya seraya mendelik menatap tajam damar
"Sejak kapan lo di sini?" Heranya dengan salah satu alis nya yang sudah terangkat
"Sejak tadi! Tapi gara gara benda penutup telingi ini, kau tak bida mendengar sapaan ku tadi"
"Oh, begitu" paham damar seraya mengangguk anggukan kepalanya.
"Lo lagi baca apa?"
"Novel tentang percintaan"
Reem mengerutkan dahinya, setahunya, anak laki laki itu paling ogah ogahan jika membaca novel ber genre romantis
"Lo, suka novel romantis? Sulit di percaya"
"Buktinya memang iya kan" ucap damar sembari menunjukan cover dan judul novel tersebut kepada reem.
"Iya iya, percaya deh, ikutan nonton dong"
"Sini" ajak damar, reem bergerak mendekat ke arah damar dan mereka pun membaca dalam satu buku yang sama dan saling menanggapinya dengan seksama.
"La, kok gue gak ngerasain ada orang yang duduk di sebelah kiri gue yah?"
"Emang gak ada kali sidd"
Sidd segera menoleh ke samping, benar saja, reem tidak ada di samping nya lagi.
Kemana dia?
Sidd mengedarkan pandanganya ke setiap area sampai pandangan nya tersebut jatuh kepada satu titik yaitu ke arah reem berada dengan kini gadis itu sedang menyandarkan kepala nya pada bahu laki laki yang dia ketahui adalah damar.
Udah gue larang ketemu sama damar, masih saja tetep ketemuan!
Di saat sidd akan melangkahkan kakinya ke arah reem berada.
Buri buru lala menahan nya
"Lo mau kemana?"
"Jemput reem, bagaimana dia bisa bersama dengan orang lain, ketika kita sedang berkumpul bersama sama di sini?"
"Biarkan saja, biar dia deket sama damar agar mereka bisa pacaran, gue kasian sama reem dari dulu sampai sekarang gak pernah pacaran"
"Gak bisa! Dia gak bisa pacaran sama damar!" Tegas sidd membuat lala bingung
"Kenapa gak boleh?"
"Yak---karena belum tentu damar baik la, gue gak mau dia bernasip sama kek lo kemaren"
Lala berfikir, benara juga apa kata sidd.
"Bener sih...tapi gue liat liat damar beda dari yang lain sidd, dia terlihat setia dan juga mencintai reem juga terlihat dari tatapan ketulusan milik nya""Lo cuma liat dari tampangnya doang la, lo gak tau dalemanya seperti apa"
"Gue yakin kok, damar bukan laki laki seperti yang lo fikirkan" yakinya
"Ahhh serah!" Jengah sidd lalu pergi dari taman begitu saja.
"Woy! Malah di tinggal lagi!" Triak lala yang langsung menjajarkan langkah nya dengan langkah lebar milik sidd
Kenapa? Kenapa gue merasakan sakit bila melihat reem berdekatan dengan lelaki lain?
TBC
VOTE NYA!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart (Siddreem)
RomanceJudul awal (Friends Become Love) Sakit, itu jika mencintai orang tapi orang yang kita cintai itu mencintai orang lain. 📌Dont Copy and Paste 🚫 📌Typo Bertebaran ✔