Prolog

388 47 3
                                    

Hujan yang turun dari langit tidak membuat 2 murid SMA ini resah, mereka terus menikmati suasana dingin di sebuah cafe.

"Tasya, lu jadi kuliah di London?" tanya Salsa sembari menikmati jus mangga yang dia pesan tadi.

Tasya mengangguk. "Jadi Sal, tapi gue belum kasih tau ke Rio soal itu."

"Kok lu gak kasih tau ke Rio sih? Kan Rio itu pacar lu Sya,  lu mau dia kecewa nanti?" Salsa menaikkan sebelah alisnya, merasa sedikit kesal.

"Bukan gitu juga sih, tapi gue gak mau dia sedih sebelum UNBK dimulai waktu itu Sal!" Tasya berujar lirih, hingga tak menyadari tetesan air sudah mengucur turun dari sudut matanya.

_Apa yang harus gue lakuin supaya Tasya ga sedih lagi ya?_ batin Salsa merasa remuk ketika melihat sahabatnya sedih karena memikirkan kekasihnya.

Salsa hanya bisa memberikan pelukan untuk Tasya dan membiarkan Tasya untuk menangis di pundaknya.

"Sekarang mending kita pulang Sya, besok adalah hari penting kita! Soal Rio besok saja kita bahas ya!" ajak Salsa menarik lengan Tasya untuk segera pulang.

"Iya Sal... Makasih," Tasya menghapus air matanya pelan. "Biar gue yang kasih tau ke Rio besok!"

"Oke! Tuh, jemputan gue udah datang. Pulang kuy!!"

Tasya mengikuti langkah Salsa keluar dari cafe. "Iyaa Sal."

Semakin malam Tasya hanya memikirkan apa yang harus dia katakan kepada Rio besok. Tasya meneteskan air mata ketika melihat foto mereka berdua, merasa sangat berat untuk pergi.

Drrrttt... Drrrttt...

Tasya menengok ke arah benda pipih yang berada di sebelahnya. Sebuah ponsel pintar itu bergetar dan berkedip-kedip, menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

Tasya membuka ponselnya, seketika mempercepat gerakan setelah melihat nama Rio tercantum di kotak pesan masuk.

_P_

_Sayaaang...

_Besok aku jemput jam 6.30 yaa_

Tasya tersenyum miris. Kemudian mengetikkan balasan.

Iya Rio, jangan sampai telat ya :)

_Oke bos....

Tasya menengadahkan kepalanya menatap langit-langit. Gadis itu menggigit bibirnya menahan tangis. Entah bagaimana caranya memulai pembicaraan itu besok.

"Gue pasti bisa jelasin baik-baik ke Rio!" ujar Tasya sembari menghapus tetesan air mata yang terus keluar dari matanya.

***

To be continued

After Rain in London (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang