23. Hatinya mulai beralih.

46 16 1
                                    

Semakin sore hujan tak kunjung berhenti. Ali dari tadi masih menunggu William dan Nadia datang. Hatinya masih bingung apa tujuan Rio kesini. Terlalu nekat untuk datang kesini sambil memohon untuk kembali. Dari kejauhan Nadia melambaikan tangannya ke arah Ali. Dia datang sendirian, ketika Ali nanya dimana William dia gak tau dimana keberadaannya.

"Kalau mereka bertemu apa yang lu lakukan? Menghajarnya sama aja lu membuat Tasya kecewa"

"Apa maksud lu Tasya jadi kecewa? Jadi dia masih berharap sama brengsek itu? Jangan mikir kayak gitu deh. Baguslah gue hajar Tasya senang kalau gue sudah lindungin dia" ujar Ali sambil memandang hujan turun.

Bruukkk

Tiba - tiba ada orang yang melempar buku kearah Ali. William sepertinya kesal mendengar dari kejauhan tentang pembahasan mereka. Dia langsung mencekek Ali, melihat itu dia langsung panik kenapa William melakukan itu.

"Gue tau lu gak senang Rio dan Tasya bertemu, tapi haruskah main kekerasan dalam masalah ini? Kita liat dulu apa tujuannya. Kita kesini mau ngapain? Menolong cewek lu! Bukan untuk merencanakan tindakan kriminal yang gak pantas!" ujar William sambil mengeluarkan seluruh emosinya.

"Kalian kenapa sih! Sudahlah jangan bertengkar gak jelas gini!. William turunin tangan lu dari dia!"

William melakukan apa yang disuruh Nadia itu. Ali hanya terdiam sambil memikirkan yang dibilang William itu. Kalau melakukan kekerasan belum tentu menyelesaikan masalah. Tujuannya masih samar - samar, namun kalau ada bukti dia ingin melakukan hal yang tidak diinginkan Ali gak tinggal diam. Tangannya siap untuk menghancurkan muka brengseknya itu.

William mengajak Nadia pergi ke rumah Tasya. Dia sengaja tidak mengajaknya supaya Ali memikirkan apa yang seharusnya dia akan lakukan. Mendengar hal itu Ali hanya diam. Membiarkan mereka pergi lebih baik dari pada ikut dalam keadaan emosi. Hening yang dirasakannya sekarang. Takut Rio akan merebut hati Tasya kembali. Dia hanya melihat mahasiswa yang pulang dari tadi. Ada yang mengganjal dari pandangan Ali. Dia melihat seorang cewek yang sangat cantik sedang berjalan menuju kearahnya.

"Tumben sendirian aja biasanya lu sama teman - teman lu nikmati hari lu" ujar cewek itu sambil meletakkan payungnya.

"Teman gue lagi pergi, kok lu tau gue sering sama teman - teman gue?"

"Ya tau lah tiap hari gue nampak cuma ya gak kenal makanya gak pernah sapaan. Lu yang bantuin Tasya ke rumah sakit kan?" tanya cewek itu sambil duduk disamping Ali.

"Iya gue yang bantuin dia. Gue pacarnya dia, tapi gue takut karena mantannya datang ke London untuk mencarinya. Gue yakin hatinya pasti memilih mantannya lalu meninggalkan gue seorang diri" Ali mulai mencurahkan hatinya kepada cewek itu.

"Dari pada lu mikirin itu mending lu cari cewek yang cantik dan baik gitu. Nanti lu ditinggalin loh sama pacar lu" cewek itu mulai menggoda Ali dengan kata - kata yang menjatuhkan perasaan Ali.

"Entahlah gue gak mau melakukan hal itu. Nanti gue kena karma, lagi pula mana ada cewek cantik yang mau sama gue selain pacar gue?"

Sebenarnya gue tau apa yang masalah lu hadapi sama Rio, tapi lebih baik gue hancurkan aja hubungan lu dan Tasya. Gue suka sama lu sejak awal gue liat lu di kampus, namun lu malah dekat dengan cewek lain yang bernama Tasya. Sekarang gue akan goda hati lu supaya meninggalkan Tasya demi gue.

"Ada kok nanti lu bakal tau siapa orangnya, kenalin nama gw Nazzla salam kenal ya Ali. Gue dah tau nama lu dari adiknya William".

"Siapa coba? Bercanda lu lagi Nazzla, mustahil ada yang suka sama gue. Pantesan lu tau gue sering sama teman - teman gue" ucap Ali sambil mengacak rambutnya Nazzla.

"Hehe liat aja nanti, besok lu sibuk gak? Kalau gak sih pergi jalan yuk?"

"Sebenarnya sih sibuk tapi okedeh soalnya belum ada refreshing beberapa hari terakhir" ucap Ali sambil bersemangat.

"Besok gue tunggu didepan kampus ya sekalian ada yang ingin gue omongin sama lu"

"Okeeey Nazzla"

***

Sorenya hari ini hanya dinikmati dengan secangkir kopi hangat dikamarnya. Dia masih saja terlintas dipikiran Tasya. Walau hatinya sekarang sudah didatangi oleh oleh Ali, tetap saja yang namanya rindu itu tidak bisa terbantahkan begitu saja. Matanya tertuju pada mobil yang berhenti didepan Apartementnya. Mereka gak asing lagi dimata Tasya. Mereka langsung berlari menuju pintu Apartementnya karena hujan yang masih deras.

"Tasya buka pintunya donk kami kehujanan nih" ucap Nadia sambil memanggil Tasya.

Mendengar itu Tasya langsung turun ke bawah dengan cepat. Ketika membuka pintunya, Nadia langsung masuk dengan cepat lalu menutup pintu itu dengan cepat. Tasya sama William agak heran kenapa pintunya harus ditutup kayak gitu.

"Sengaja gue tutup pintunya dengan cepat, gue takut mereka ada disekitar sini secara diam - diam" ujar Nadia sambil memberikan kode kepada William".

"Gue paham maksud lu gimana, yawdah kami kesini ada yang mau liat kondisi lu"

"Mereka? Maksudnya siapa? Ceritain nanti atau kalian gak pulang malam ini!" ucap Tasya sambil menatap sinis keduanya. Tasya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

"Gablak lu korengan panci, lu ngapain sebut mereka tadi. Kita jelasinnya nanti bukan sekarang waduh nih anak pengen gue apain dah" ujar William sambil kesal melihat ke Nadia.

"Iya sorry gue karena panik dari tadi pas dijalan takut ada yang ikutin kita gitu"

William hanya mengeluh liat kelakuan Nadia. Dari dapur Tasya sudah memanggil untuk makan malam. Ketika makan Tasya masih menatap sinis kearah Nadia. Tatapan sinis itu membuat Nadia tersedak ketika makan. Mulutnya mulai mengeluarkan kata - kata yang mau diomongin.

"Sekarang gue langsung ke intinya saja. Tasya, mantan lu yang bernama Rio sekarang ada di London. William saksi matanya karena dia bertemu dengan Rio dan teman - temannya yang sedang gelisah cari lu"

Tiba - tiba suara petir terdengar dengan keras dari luar.

"Rio... Ada di London untuk mencari gue?" raut wajah Tasya langsung berubah, tatapannya menjadi kosong.

Gak salah lagi ini tempat Tasya tinggal, buruan lu hubungi mereka berdua buat besok ketemu sama dia.

***

Ali dan Nazzla? Ada yang gak beres. Jangan lupa Vommentnya okey.

After Rain in London (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang