Karena Kamu

193 25 6
                                    

"Jadi, apakah ini sudah menjawab semua pertanyaanmu mengenai aku dan Daniel?" Sungwoon bertanya dan tersenyum pahit kepada Woojin di hadapannya. Woojin tidak tahu harus bagaimana.

Kompetisi dance sudah berakhir. Woojin dan Daniel memenangkan juara 1 di kategori grup dance dan juara 2 untuk kategori individual dance. Juara 1 untuk kategori individual dance adalah Kang Daniel. Meski menjadi pemenang pun Woojin tidak bisa merasa senang. Hanya rasa pahit yang mendalam.

Janji Sungwoon kepada Woojin malam itu jika dia menang kompetisi ini maka Sungwoon akan mengabulkan permintaan Woojin. Woojin mengatakan keinginannya dan saat ini Sungwoon sedang memenuhi janjinya. Hanya satu permintaan sederhana:

Woojin ingin tahu tentang hubungan Daniel Dan Sungwoon.

Malam ini juga, Sungwoon mengajak Woojin ke rumahnya. Sekarang di sinilah mereka berdua terduduk di ruang tamu, Woojin duduk di samping Sungwoon yang menceritakan segalanya dari awal bagaimana Sungwoon bisa sampai di kota ini dan memiliki hubungan dengan Daniel. Tidak ada yang ditutupi oleh Sungwoon dan Woojin mendengarkan dengan baik semuanya.

Sekarang semuanya sudah jelas, hubungan Sungwoon dan Daniel. Dan Woojin tidak tahu apa yang harus dilakukannya selain menatap Sungwoon.

"Hyung, apakah kamu masih mencintai Daniel hyung?" Woojin bertanya meski ini jawabannya akan menyakiti Woojin.

"Bohong kan jika aku berkata tidak." Sungwoon tidak menutupi perasaannya dan Woojin sudah tahu jawabannya. Tidak mungkin jika Sungwoon bisa melupakan Daniel semudah itu. "Ada rasa kesal saat dia menduakanku dengan Seongwu, setidaknya aku ingin tahu mengapa dia tidak mencintaiku lagi." Sungwoon menundukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kenapa hyung tidak bertanya kepadanya?" Woojin bertanya lagi.

"Aku tidak memiliki keberanian itu. Aku takut dengan segala alasan yang akan diberikannya kepadaku." Sungwoon tidak menatap Woojin, hanya menatap meja di ruang tamu ini. Pembicaraan ini sudah tidak enak bagi Sungwoon karena hanya akan membuka luka lama tapi Woojin tidak bisa membiarkannya.

"Sungwoon hyung, kamu melarikan diri?" Woojin bertanya dan pertanyaan ini mengejutkan Sungwoon. Jika semua orang mengatakan bahwa Daniel adalah seorang yang brengsek dan dia tidak berhak mendapatkan Sungwoon tapi Woojin yang satu-satunya mengatakan kebenaran yang selama ini ditutupi oleh rasa nyaman dalam segala alasan. Sungwoon menatap Woojin yang tampak kesakitan dan tersenyum kepadanya.

"Kaulah satu-satunya yang berkata bahwa aku melarikan diri." Sungwoon mengelus pipi Woojin dengan lembut. Melarikan diri itu tidak jadi masalah tapi Woojin berharap Sungwoon menyelesaikan masalahnya dengan Daniel. Woojin mengerti mengapa Sungwoon terlihat begitu ketakutan dan tidak ingin berada terlalu lama dengan Daniel. Ia tidak ingin mendengarkan alasan mengapa Daniel meninggalkannya karena luka atas perselingkuhan itu akan terbuka kembali dan Sungwoon tidak ingin luka itu bertambah dengan alasan yang akan diutarakan Daniel. Melarikan diri lebih mudah daripada harus menghadapi kenyataannya.

Kelembutannya tangannya saat menyentuh pipinya, Woojin bisa larut berjam-jam dalam kasihnya tapi Woojin tahu jika semua ini terasa tidak benar. Ada yang salah. Woojin meraih tangan Sungwoon dan menggenggam tangannya dalam tangan Woojin. Tangannya yang begitu mungil. Dan menciumnya. Ingin rasanya memilkinya tapi tidak seperti ini.

"Hyung..." Woojin menggenggam kedua pundak Sungwoon, mendekatkan mukanya di muka Sungwoon. "Aku menginginkan hyung tapi... tidak seperti ini." Woojin mengerutkan wajahnya. Walaupun bisa saja ia memanfaatkan kesempatan ini untuk memilikinya tapi ini salah.

"Menurutmu aku harus kembali kepada Daniel?" Sungwoon bertanya kebingungan dan mengerutkan wajah, menatap Woojin penuh tanya. Jelas saja Woojin tidak ingin hal itu terjadi tapi bila perasaan Sungwoon kepada Daniel lebih besar, Woojin merelakannya. Ini bukan tentang memiliki tapi tentang jujur kepada perasan diri sendiri.

Kamu & DiaWhere stories live. Discover now