Would You Stay with Me?

120 7 0
                                    

Hope you like it

You should play:
Stay by BlackPink

:::

Jimin sebenarnya tak ingin ditinggalkan, oleh siapapun, sampai kapanpun.

Tapi, takdirnya mungkin memang menjadi pihak yang selalu ditinggalkan.

Ia sudah terlanjur kebal dengan rasa sakit, maka dari itu ditinggal menjadi hal lumrah baginya. Meskipun Jimin tak suka rasa getir yang tertumpuk di sudut benaknya.

Untuk satu hal ini, Jimin benar-benar mempertahankannya. Ini, Jimin selalu genggam dengan erat.

Untuk kali ini saja, ia ingin bahagia, walaupun tak selalu dan selamanya. Biarkan Jimin egois, untuk terakhir kalinya.

Tapi ternyata, ia menggenggam terlalu erat.
Jimin kembali kehilangan sesuatu yang begitu disayanginya.

'Hyungie, kau masih mau bersamaku, di sini, 'kan?'

'Tentu, Jim. Aku selalu di sini. Takkan pergi tanpamu. Takkan tinggal bila tak ada kamu di sana.'

'Meskipun aku terlalu lemah untuk menjaga calon anak kita?'

'Ini takdir Tuhan. Kita tak bisa menyalahkan siapapun.'

'Hyungie.'

'Hm?'

'Mau ikut denganku?'

'Kau mau kemana, Jim?'

'Kalau Hyungie tak mau ikut, tak apa. Biarkan Jiminie sekali saja menjadi pihak yang meninggalkan.'

'Mau kemana, Sayang?'

'Mau ke surga, Hyung. Bertemu dengan Yoonji, Jiyoon dan Sumin yang imut, ehe.'

'Takkan kubiarkan kamu kemana-mana, Jim.'

'Padahal kita bukan siapa-siapa loh, Hyung. Kita hanya friend with benefit yang beruntung, sesimpel itu.'

'Tapi, kehilanganmu bisa mematahkan hatiku. Aku akan tetap di sisimu.'

'Hati takkan patah untuk orang yang tidak saling merasa cinta. Dan kamu boleh tinggal di hati manapun, tapi jangan di hatiku. Cukup tubuhku saja yang Hyung punya. Hatiku ingin bebas, tak ingin terikat apapun, sampai kapanpun.'

Karena aku sudah jengah ditinggalkan untuk kesekian kalinya.

Bila kau meninggalkanku, akan terasa sakit hingga rasanya lebih baik mati saja.

Biarkan aku meninggalkanmu terlebih dahulu, agar kau belajar bagaimana rasanya ditinggalkan.

Yah, setidaknya obat-obatan yang rasanya pahit ini bisa mengantar Jimin menuju surga, tanpa Yoongi. Ia masih sayang Yoongi, biarlah lelaki itu tetap di dunia.

Ia ingin bertemu calon anaknya yang telah pergi dan seakan terlupa.

Yoongi pasti kuat untuk ditinggalkan. Semoga.

Toh, mereka hanya sekedar 'teman' di atas ranjang yang beruntung.

Tapi, Jimin mungkin kurang mendengar apa yang dikatakan Yoongi.


'

Aku selalu di sini. Takkan pergi tanpamu. Takkan tinggal bila tak ada kamu di sana.'

:::

Curhat seorang Itis:

Hewwo, i'm back! Dengan kadar cortisol dan angst yang menyatu selama semingguan ini, mari aku buat kalian baper :'))

Aku... ingin bebas dari rasa yang membelenggu hampir 3 tahun ini.

Yha, karena aku lelah ditinggalkan, simpel :)

Aku harus fokus sama karir, ekonomi keluarga dan pendidikan untukku dan adikku :))

Ayo, dikritik, ditanya, dan  beri saran untuk chapter ini :))

Aku suka banget kalau kalian mengungkapkan perasaan atau opini kalian tentang cerita aku di sini, seriusan. Sangat dipersilahkan untuk bertanya atau nge-angst bersamaku  :))

Kalau berkenan, silahkan vote juga, yaps. '3'

Makasih banyak, manteman :))

Itist, peace out!

28/9/18

Ketika Aku Tanpamu []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang