Kau, Neraka dan Surga

98 8 4
                                    


Yoongi merasa, bahwa rumah--tempat terakhirnya untuk pulang-- ialah Jimin.

Karena Jimin membuatnya nyaman dan bahagia selama 3 tahun terakhir.

Dan juga membuat Yoongi merasa seperti berdiam di neraka lapisan terbawah.

Panas, menyiksa jiwa raganya 'tuk lebur lalu dibangkitkan lagi.

Yoongi merasa begitu terlaknat namun nikmat selama ia meniti benang hidup dengan Jimin.

Jimin itu, sebenarnya malaikat atau iblis? Atau keduanya?

Yoongi juga kurang tahu.

Yang ia tahu, ia sangat mencintai manusia berparas manis itu.

Yah, walaupun sikapnya selalu membuat Yoongi merasa neraka itu--lebih nyaman untuk ditinggali.

Toh, ia juga sudah tinggal di neraka. Lalu, apa bedanya neraka yang di sampingnya ini dengan neraka yang sesungguhnya?

:::

'Hyungie~'

'Apa lagi, Jim?'

'Aku sudah mengukir nama Yoonji di lenganku, ehe.'

'Huft, tolong jangan ya, Sweetypie. Nanti darahmu habis.'

'Darah mana bisa habis sih, Hyung? Tadi adek bayinya nendang perutku keras banget, sakit. Makanya aku tadi mengalihkan rasa sakit itu ke mahakaryaku ini!'

'Lain kali jangan ya, sayang. Kasihan adek bayi, melihat ibunya kesakitan karena main cutter. Oke?'

'Hyungie tak sayang lagi padaku, hanya sayang ke adek bayi saja, hiks.'

'Eits, Hyung sayang kamu kok, Jim. Cutter-nya beri ke Hyung, ya.'

'Gak! Hyung bikin Jimin sakit. Sesak, Hyung. Hiks. Tak kuat.'

'Hush, Jiminie kuat, kok. Hyungie sayang sama Jimin, sama adek bayi juga. Maaf ya, Hyung belum bisa membuat kamu lebih baik.'

'H-Hyungie sudah membuat Jiminie lebih baik, udah beri adek bayi juga. J-Jiminie janji buat gak mainan cutter lagi, hiks.'

'Jiminie pintar. Sudah mau dengar kata-kata Hyung.'

'Lain kali, boleh pakai silet aja gak, Hyungie?'

'Jim...'

'Ehehe, iya deh, iya. Jiminie pakai gunting aja.'

'Min Jimin! Jangan menggodaku!'

'Kyaa, turunkan Jiminie, Hyung! Dedek bayi bisa sakit!'

'Kamu bandel! Main benda tajam terus! Hyung akan hukum sampai kamu gak jalan besok!'

'Ihihihi, hukuman atau apa sih, Hyung?'

'Diam kamu! Pokoknya anak nakal harus dihukum!'

'Ehehe, oke deh, Hyung. Aku terima hukumannya!'

:::

Sudah tugas Yoongi untuk menyembuhkan pasiennya, Jimin.

Tapi, takdir berkata lain.

Ia jatuh hati kepada seorang masokis dan self-injury.

Yang terkadang membuat Yoongi tak tega melihatnya menyakiti diri secara fisik

Namun, terkadang juga Yoongi berniat 'menghukum' anak itu sampai menjerit senang hingga pagi menjelang.

Mereka hanya dokter dan pasien. Di dalam kamar rawat yang lebih mirip seperti sel penjara.

Tak ada ikatan, semuanya terjadi begitu saja.

Jimin orang yang bebas, dan dengan berat hati Yoongi menyingkirkan harapannya untuk meminang Jimin secepatnya.

Toh, friend with benefit seperti ini tak buruk juga, kan?

:::

Seriusan, aku bikin apa ini? .-.

Coba beritahu aku sudut pandang kalian pas baca ini. Mari kita bertukar pendapat di kolom komentar.

Ini... Jimin masokis, atau Yoongi yang rada sadistik? Atau keduanya? Ih, aku juga heran apa yang aku tulis ini, huhu :'>

Dan lagi, aku sudah berlebihan suka sama mpreg gak sih? Tolong ingatkan aku kalau aku kelewat batas :3

Silahkeun berkomentar.

Tinggalkan jejak berupa komen and vote, itu sangat berarti buat aku :))

Itist, peace out!

29/9/18

Ketika Aku Tanpamu []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang