Play video diatas sebagai background music.
____Karena sudah memasuki musim dingin, banyak orang lebih memilih berada dalam rumah dan mengurangi aktifitas luar ruang. Terlebih beberapa stasiun televisi menginformasikan suhu hari ini mencapai titik terendah, minus 10 derajat Celcius.
Irene dan Yeri merapatkan diri, saling memeluk, memberi kehangatan satu sama lain sembari duduk di atas alas tipis yang mereka sebut sebagai kasur.
Kain yang Irene sampirkan di bahu Yeri tidak cukup untuk membuat gadis kecil itu merasa hangat, bibir tipis nya bergetar menahan dingin yang begitu menusuk. Saat ini sudah sangat gelap dan gadis tidak tahu pukul berapa sekarang.
"Kakak, aku lapar." Lirih suara itu terdengar begitu menyayat.
Irene diam, tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkan rasa lapar yang menyapa adiknya, karena ia pun merasakan hal yang sama.
"Kakak, aku lapar." Gumam Yeri, lagi, sambil memeluk Irene dengan mata terpejam.
Sang kakak memberi sebotol air dan memaksa adiknya itu untuk membuka mata. "Minumlah air ini,"
"Yeri tidak mau air! Yeri mau nasi! Yeri lapar!"
"Aku sudah tidak punya uang lagi, jangan berteriak seperti itu. Apa kau pikir dengan berteriak lapar mu akan hilang?" Nada Irene terdengar lebih tinggi karena merasa kesal pada adiknya itu. Ia menghembuskan napas kasar hingga kepulan asap keluar dari mulutnya. "Ini, minumlah air ini. Besok pagi aku akan mencari uang dan kita akan makan roti isi daging."
Yeri menghempas botol air dari tangan Irene hingga botol itu terlempar cukup jauh. "Tidak mau! Setiap hari kau selalu menjanjikan hal ini dan itu! Aku tidak mau dibohongi terus! Kau seharusnya bekerja, memberiku tempat tinggal dan makanan untuk di makan, bukan air dan makanan sisa!"
"Apa kau bilang?"
"Aku membenci mu!"
Kepala Yeri meneleng ke samping dan pipinya memanas. Irene menamparnya Dengan. Sangat. Kuat.
Yeri memandang kakaknya dengan tidak percaya, dadanya naik turun, napasnya tidak beraturan dan air matanya reflek berjatuhan."Y- Yeri.."
"Aku membencimu! Aku benci kau kakak!!"
Yeri berlari sangat cepat dan Irene baru menyadarinya ketika gadis kecil itu sudah sangat jauh.
"Yeri!"
"Yeri, tunggu!" Irene berlari mengejar adiknya, ia kesulitan bernapas karena udara yang sangat dingin.
Si gadis kecil menyebrang jalan dengan pandangan buram karena airmata nya terus jatuh, ia tidak memperhatikan sekitar dan terus saja berlari. Malam itu memang sepi tapi siapa sangka mercedes hitam melaju sangat kencang hingga teriakan nyaring terdengar jelas.
"Yeri!!"
Irene berlari dan berusaha mendorong tubuh adiknya kuat.
Irene merasakan tubuhnya terhantam. Tapi sesuatu yang aneh mendera, telinganya berdenging dan gadis itu tidak merasakan keberadaan kaki kirinya.
Kepala Irene terus berputar, pandangangan nya kian buram tapi ia menyadari bahwa Yeri berusaha bangkit dari posisinya yang tertelungkup di tengah jalan, gadis itu berdiri, ingin menghampiri tapi cahaya putih datang dan menghalangi pandangan Irene.
Dengan kesadaran yang hampir hilang, ia melihat kepala Yeri sudah tidak berbentuk lagi, disana, beberapa meter darinya.
Lalu semuanya gelap.
####
Kris sedang duduk di ruangannya sambil memainkan game di ponsel sebelum seorang perawat masuk. "Dokter Wu, anda diminta oleh Dokter Wendy datang ke unit gawat darurat,"

KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU ✔
ФанфикIf you're struggling like I am Can't we make things a little easier? - jangan lupa tinggalkan vote dan comment! -