Play video diatas sebagai background music.
____
Sejak mengejar karir sebagai Dokter Kepala, pekerjaan Chanyeol bukan lagi di sekitar ruang operasi dan berurusan dengan peralatan medis. Terutama alat medis akustik klasik yang digunakan untuk mendengar detak jantung dan intestine aliran darah dalam arteri maupun vein atau yang biasa kau sebut dengan, Stetoskop.Kini pria tinggi itu lebih banyak berurusan dengan kertas, dokumen dan duduk di balik meja ruang kerjanya. Jika pun harus, Chanyeol hanya akan menangani pasien dari kelas VVIP saja.
Sejujurnya, Chanyeol rindu rutinitas nya dulu. Melakukan operasi, bertemu pasien dan mendapat ucapan terimakasih dari keluarga yang telah ia selamatkan salah satu anggotanya.
Chanyeol suka.
Sangat suka ketika kerja kerasnya dihargai. Tapi sekali lagi, itu dulu. Meski begitu, Chanyeol tidak pernah melupakan setiap operasi yang ia tangani karena semuanya berkesan.
Pengalaman Chanyeol menangani operasi untuk yang pertama kali dan paling berkesan adalah ketika ia berada dalam masa koas. Saat itu ia bersama kelompoknya, termasuk Wendy yang mana adalah teman satu angkatan Chanyeol, mengoperasi salah seorang penduduk di daerah pedalaman tempat kelompoknya ditugaskan.
Karena sulitnya akses keluar dari daerah tersebut, kelompok koas itu memutuskan untuk tidak membawa sang pasien ke Rumah Sakit di kota yang jaraknya sangat jauh.
Pasien itu adalah seorang petani tua yang menderita pendarahan di bagian kepala setelah terjun bebas dari tebing setinggi 12 meter karena terpeleset saat sedang mengurus tanamannya.
Ketika itu Dokter Robert, satu-satunya Konsulen yang ada, sedang melakukan tugas Rumah Sakit di tempat lain dan tidak bisa kembali dalam beberapa waktu.
Meski Chanyeol dan kelompoknya telah mengatakan bahwa pasien tersebut mengalami pendarahan serius dan harus segera di operasi, tapi Dokter Robert tetap tidak bisa kembali.
Saat yang lain tidak berani menyentuh dan menangani tubuh yang sedang sekarat itu, Chanyeol maju. Ia menganalisis lebih dulu luka sang petani; tanpa CT scan dan menemukan bahwa kemungkinan besar kepala pasiennya mengalami pendarahan dalam.
Seorang diri, Chanyeol mengenakan pakaian lengkap dan sarung tangan steril. Ia mempersiapkan peralatan operasinya dibantu oleh dua orang perawat wanita yang kebetulan memang bertugas tetap di klinik sederhana di daerah tersebut. Saat operasi itu baru berjalan beberapa menit, Wendy masuk dengan pakaian steril lengkapnya, membantu Chanyeol tanpa bicara.
Malam itu Chanyeol bertindak sebagai Dokter Utama dan Wendy sebagai Dokter Pendamping.
Karena keterbatasan peralatan medis, Chanyeol dan Wendy melakukan operasi dengan metode konvensional, dimana Dokter Bedah harus melakukan pembedahan terbuka pada bagian yang telah dilakukan anastesi lokal. Ketika itu, tangan Chanyeol bergetar hebat, kakinya lemas saat pisau bedah nya telah membelah kepala bagian belakang sang pasien. Untuk sesaat Chanyeol bingung apa yang harus dilakukan setelah kulit kepala itu terbuka, ia gugup. Sangat.
Tapi setelah memejamkan mata, Chanyeol mengambil satu tindakan yang entahlah, benar atau tidak; membelah tengkorak untuk membuka akses menuju otak.
Sejujurnya Chanyeol takut. Otak adalah organ vital dimana ia adalah kontrol utama seluruh fungsi tubuh. Jika satu saja langkah yang diambil salah, maka fungsi otak akan terhenti dan dengan kata lain kau telah membunuh seseorang.
Tapi ajaibnya Chanyeol dan Wendy berhasil menyelesaikan operasi yang berjalan hampir 3 jam tersebut. Wendy menyelesaikan jahitan pada kepala pasien itu sebab Chanyeol sudah tidak sanggup lagi berdiri karena terlalu lemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU ✔
FanficIf you're struggling like I am Can't we make things a little easier? - jangan lupa tinggalkan vote dan comment! -