08

420 40 0
                                    

Play video diatas sebagai background music.
____

Ella bertanya-tanya mengapa Chanyeol datang ke ruang kerja para suster yang saat itu memang hanya ada dirinya disana, karena beberapa yang lain tengah bertugas mengontrol kondisi pasien di kamar rawat dan beberapa lainnya bersiap untuk pergantian shift.

Dokter muda itu hanya berdiri diam; ragu. Mulut nya terus terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi yang terjadi adalah tidak ada satupun kata yang keluar.

Ella yang bingung akan sikap Chanyeol, pada akhirnya memberanikan diri untuk bertanya mengapa si Dokter datang, namun tak ada jawaban apapun yang ia dapatkan.

"Dokter Park?" tegur Ella untuk yang kesekian kalinya setelah diabaikan. Ia memperhatikan gerak gerik Chanyeol yang terlihat sedang berpikir.

"Ella, kau bertugas untuk ruang dokumen. Benar?"

Gadis itu mengangguk, mengiyakan.

"Bisakah kau memberiku akses untuk masuk?"

Pertanyaan itu sukses membuatnya menatap Chanyeol dengan bingung.

"Ma- maaf Dokter Park, saya tidak bermaksud lancang. Tapi hanya saya dan Suster Ann yang boleh masuk ke dalam sana, anda pasti tahu alasannya."

Bukan maksud gadis itu lancang untuk menolak permintaan Chanyeol. Tapi peraturan Rumah Sakit sudah jelas dan tidak bisa diganggu gugat.

"Kau tahu bukan, aku adalah kandidat terkuat untuk naik ke posisi Dokter Kepala?"

Ella menelan ludah. Ia mengangguk setengah ragu, jujur saja desas desus bahwa Chanyeol yang kelak akan menggantikan posisi Dokter Kepala saat ini sudah beredar luas di lingkungan Rumah Sakit.

"Aku bisa menjamin bahwa kau akan berada di posisi Kepala Perawat jika kita bisa bekerjasama. Aku hanya ingin mencari data dan kau hanya perlu menyerahkan kunci ruang dokumen."

Tawaran yang diajukan Chanyeol benar-benar menarik. Siapa yang tidak ingin berada di posisi itu?

Ella diam berpikir. Namun beberapa saat kemudian, gadis itu memutuskan untuk mengambil tawaran Chanyeol. Ini kesempatan bagus, pikirnya, dan kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.

"Baiklah, aku akan menyerahkan kunci ruang dokumen padamu. Tapi ingat, jika sampai ada seseorang yang melihatmu berada disana, jangan libatkan aku sedikitpun Dokter Park."

Chanyeol tersenyum sinis. "Tak ku sangka. Kau bisa se-licik ini."

Tanpa jawaban, karena memang tidak ingin terlibat pembicaraan lebih banyak dengan sang Dokter tampan, Ella bangkit. Ia mengambil kunci di salah satu laci di sisi kiri tubuhnya dan menyerahkan kunci ruang dokumen tersebut pada Chanyeol yang telah menengadahkan tangan di hadapannya.

"Senang bekerjasama denganmu, Ella," ujar Chanyeol dengan senyum penuh arti.

Tanpa balasan dari gadis itu, Chanyeol melenggang pergi dengan memainkan kunci di tangannya.

Dalam keterdiamannya, gadis itu bertanya dalam hati. Apa yang sebenarnya Chanyeol cari, mengapa Dokter muda itu ingin masuk ke dalam ruang dokumen hingga menawarkan posisi penting padanya? Apakah itu sesuatu yang benar-benar penting?

.

Chanyeol menelusuri satu persatu lorong dengan rak besi berisi dokumen yang tersusun rapi di sisi kanan dan kirinya. Belum pernah Chanyeol memasuki ruang dokumen sebelumnya. Karena, ya, hanya Ella dan Suster Ann saja yang memiliki akses masuk ke ruang dokumen. Data pasien yang berada di dalam ruangan itu adalah bersifat rahasia. Itulah sebabnya.

IF YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang