FEELING

Pelabuhan

Diufuk barat matahari memunculkan semburan jingganya
Memberitahu penduduk bumi wqjtu sudah pagi
Sudah waktunya beraktifitas kembali.

Aku berdiri di sini
Di pelabuhan tempat penyeberangan
Membawaku padamu

Hembusan angin pagi kala itu bahkan sampai menembus hingga ke dalam tulang rusukku
Dingin.
Aku kedinginan

Kamu tahu sejauh itu aku menemuimu
Tapi apa yang kau berikan?
Hanya luka
Luka yang tak tahu sudah sedalam apa
Sebesar apa

Aku rela jauh untuk menemui
Tapi begitu aku sampai
Nyatanya kamu bersama orang lain
Orang lain yang dengan mudahnya memikatmu
Orang lain yang bisa membuatmu bahkan lupa padaku
Lupa jika ada aku
Ada aku yang selalu mencintaimu dengan tulus
Tanpa adanya permintaan lebih
Aku hanya ingin kamu

Kamu yang dulu selalu ada untukku
Kamu yang dulu selalu disampingku
Kamu yang dulu selalu menyayangiku
Tapi itu dulu...

Sakit.
Begitu sakit melihatmu dengan orang baru itu
Begitu sakit melihatmu tertawa bahagia dengannya
Begitu sakit kamu memberikan pundak mu tempat sandarannya
Dimana pundakmu itu yang selalu menjadi sandaranku
Saat aku sedih maupun kecewa.

Aku lelah.
Sudah.
Aku tak sanggup lagi melihat lenih banyak lagi
Aku berbalik dan mudur secara perlahan
Beranjak meninggalkan kota dengan sejuta kekecewaan
Kota sejuta luka kau ciptakan.

Aku pergi, tidak untuk kembali
Tapi pergi selamanya dari kehidupanmu
Semoga kau bahafia
Semoga dia memberikanmu cinta yang tulus sepertiku
Semoga dia bisa menjadi tempatmu berbagi suka maupun duka.

Selamat tinggal
Selamat tinggal duhai kamu yang dulu pernah mengisi hatiku
Selamat tinggal duhai kamu yang pernah mengisi hari-hariku
Semoga kelak kau akan mengetahui jika kau sudah pernah menyia-nyiakan seseorang yang begitu mencintaimu dengan tulus
Apa adanya, bukan ada apanya.

🍁🍁🍁🍁

2018/09/19

A/N : sudah numpuk diotak, sayang bila tidak dituangkan.