MHP- PART 3

4.4K 175 1
                                    

Segerombolan pemuda berkempul dengan membawa kendarannya mereka masing - masing. Beberapa ada yang asik berbicara dengan pemuda lain dan ada juga yang sedang asik menonton mereka yang sedang beradu kecepatan.

" siapa itu, rey ? " tanya seorang pemuda.

" seorang pembalap di daerah sini yang tak terkalahkan " balas bagas teman dekat Rey.

Pemuda itu tersenyum miring.

" tak terkalahkan katamu? Bagaiaman jika aku menantangnnya " ucap dimas.

" aku sarankan padamu agar tak menantangnya. bro, jika kau bisa menang darinya kau bahkan sama saja seperti pecundang. Dan apa lagi jika kau sampai di kalah olehnya kau itu tak lebih dari sampah!! "

PLAK.

" berani sekali kau berkata seperti itu padaku!!! Jika aku sampai bisa mengalahkannya, kau sendiri yang akan menerima akibatnnya " ucap dimas pada bagas.

" tidak perlu bermain kekerasan, oke. Jika kau bisa mengalahkannya, kau boleh berbuat sesukamu padaku " ucap bagas sambil mengulurkan tangannya.

Dimas manatap bagas yang sangat yakin itu dengan tatapan ragu. Tidak!! Seorang dimas tak boleh merasa ragu. Ia pasti bisa memenangkan balapan ini. Ia pasti,  dimas pun menerima tantangan itu dengan menjabat tangan bagas.

Sedangkan bagas hanya tersenyum kemenangan saat dimas mau menerima tantangannya.

" yang jelas aku sudah memberi peringatan padamu. bro " ucap bagas sambil tersenyum.

" tak usah banyak bicara!! Mana dia!! " teriak dimas.

" sabar, sabar. " ucap bagas sambil melihat ke arah arlojinnya dan tersenyum.

Tiba - tiba seseorang muncul dengan mengendarahi motor trailnya dengan kecepatan sangat tinggi pun mengacaukan balapan yang berada di jalan itu, pembalap - pembalap lain  yang pada saat itu sedang beradu memacuh kendaraannya satu sama lain pun seketika meminggirkan kendaran mereka. Mereka semua seakan tau siapa yang datang.

Pemuda yang dimas tau bernama bagas itu berteriak, seolah menyampaikan aba - aba pada yang lain dan begitu juga pada seorang pembalap yang baru saja mengacaukan balapan lain itu.

" bersiaplah, dan semoga beruntung " ucap bagas sambil tersenyum miring.

" BRNGSEK!! berani sekali dia meremehkanku, lihat saja, jika aku memenangkan balapan ini. Akan ku buat dia menanggung akibatannya karena telah berani menghina seorang dimas " batin dimas.

Dimas memakai atributnya sebelum menaiki motor kesayangannya, pemuda itu juga tak lupa memberikan beberapa arahan pada anak buahnnya. Hingga membuat bagas yang berada di dekat mereka heran.

" dia ingin balapan saja ribetnya Seperti ibu - ibu mau arisan. " ucap bagas pada temannnya.

Dimas memakai helem kesayangnnya lalu mengendarahi motornya menuju star yang telah di tetapkan. Pemuda itu menatap seorang yang bernama rey itu dengan tatapan sinis dan menilai. Melihat dari segala sisi, semakin membuat pemuda itu yakin bisa mengalahkan rey yang sekarang berada di sampingnnya. Sedangkan rey hannya bisa terkekeh pelan melihat lawannya yang menatapnnya seperti meremehkannya. Di balik kaca helemnya ia bisa melihat ekspresi lawannya ini.

" kita lihat saja, setelah ini siapa yang akan menjadi penguasa baru. " ucap dimas sombong.

Sedangkan rey hanya menggeleng - gelengkan kepalannya, sambil berusaha menahan tawa gelinnya.

Seorang wanita berdiri di antara dimas dan rey itu memberikan aba - aba. Tak lama bendara aba - aba pertanda pertandingan itu di mulai pun di kibarkan. Kedua pembalap itu melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Rey sengaja membiarkan dimas memimpin untuk sesaat, rey juga dapat samar - samar mendengar teriakan hebo dari anak buat dimas saat bosnya itu bisa memimpin balapan di babak pertama ini.

my husband police Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang