Aku tak bisa mengelak ketika kenyataan pahit mendobrak hatiku, memaksaku mencicipi pahitnya luka yang akan menggores hatiku
Aku kehilangannya...
Sekali lagi,
aku kehilangannyaLihatlah, betapa hidup tak adil padaku
Aku kehilangannya,
Aku kehilangan
Apa yang harus aku lakukan!
Marah pada tuhan?!
Tidak! Aku tidak sebodoh ituAku marah pada diriku
Rasanya ingin sekali mengulang kisah lama
Rasanya ingin kembali pada awal pertemuan itu terjadiAku tau aku tak pantas menangis
Aku mengerti aku tak pantas untuk meratapi kehilangan ini
Tapi masa bodoh dengan itu semua!
Aku terlanjut jatuh pada jurang darah tak berwarna
berenang dalam lautan airmata
Dan menyantap lauk jerit penderitaanOh Tuhan
Mengapa engkau sekejam ini padaku
Wanita itu adalah istriku
Dia istriku
Lalu mengapa engkau mengajaknya pulang ketika aku baru saja memilikinya seutuhnya,Tuhan,
Bisikan sesuatu padaku agar aku mampu bertahan dalam kejamnya dunia kenangan,Khadijah istriku...
Aku meridhai engkau pulang
Semoga surga menjadi tempatmu tertidur
Dan,
Aku mencintaimu...Kata cinta dari bibirku yang ingin kau dengar bukan
Aku akan mengatakannya padamu maka bangunlah Khadijah,
Biarkan aku memelukmu sejekap
Biarkan aku menatap manik matamu yang tak pernah ku tatap,
Buka matamu!-Ahmad Ats-Tsauri-
KAMU SEDANG MEMBACA
Memejam Sekejap
Spiritual-Cerita ke 3 saya, Lanjutkan dari Syauqillah Syadzahra, baca Syauqillah Syadzahra terlebih dahulu ya..- Aku bertemu dia, sang Gadis yang selalu saja menangis di tempat tenang dan selalu menganggu ketenanganku lewat isakannya. Tidak bisakah dia pergi...