Chapter 3

910 43 4
                                    

Chapter III

Aku sendiri tidak tau, entah kenapa hujan selalu datang disaat seperti ini, saat yang tepat karena aku merindukannya. Sesekali pikiranku melayang bersama kenangan lampau bersama gadis itu, Asyifa Humaira.

-Hujan & Nafas Tauhid Khadijah-

-Aisyadzahra-
***

Ahmad POV

"Wah hujan ya pak"

Aku melihat dia lagi, di sampingku. Semesta menakdirkan kami menunggu usainya hujan.

"Hm"

"Bapak lagi sariawan ya? Ngomongnya pelit amat"

Mencibir kesal itu hal yang sedang aku lakukan, bibirku mengerucut sebal dan dia malah terkekeh tidak jelas. Tangan mungil itu berusaha meraih tetes demi tetes air hujan, bibirnya terus melengkung dan tawanya yang merdu, ku lihat tangannya melambai ke arahku

"Pak dosen, cobain sih tangkap hujan kayak begini"

Kedua tangannya menyatu, membentuk lengkungan indah serupa senyumnya. Tapi tetap saja aku tak minat meskipun ku lihat gadis ini tertawa sumringah seolah tiada beban dan melupakan tangisannya beberapa menit lalu.

"Tidak"

"Ck, ini asik pak! Coba sini"

"Brisik!"

Jujur, aku ingin tertawa ketika mataku menangkap wajahnya yang kusut karena hujan yang tak kunjung dia tangkap, Wajahnya frustasi sementara khimarnya sudah hampir sempurna basah, pikirku apa dia tidak merasa dingin didekap hujan?

"Bapak tau tidak?"

Aku menggeleng, memangnya aku tau apa ck,

"Kata Umi, hujan itu hal yang paling indah"

Aku menatapnya yang mulai menunduk dan tenang, mulai tertarik dengan hujan.

"Kenapa?"

"Ibu pernah mengatakan, jika hujan adalah satu hal penuh kebohongan, seperti ini"

Bodoh! Satu kata yang sama dan kembali untum gadis itu! Ahh, bodoh sekali dia. Dia sudah berlari menembus hujan dan berhenti beberapa meter dariku, ia bahkan tak khawatir tas dan isinya basah kuyup.

"Pak sini, sini!"

Kekanak-kanakan batinku, dan lihat saat ini dia sedang tertawa tak perduli tubuhnya yang dingin.

Tak perduli padanya, aku berbalik dan pergi. Agar tidak larut kembali pada kisah lama. Meninggalkan gadis yang ternyata menatap punggungku dengan kaku.

***

Memejam SekejapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang