Chapter 1

605 51 12
                                    

Satu bulan yang lalu.

"Bagaimana sekolahmu hari ini, Umji?" tanya seorang wanita berambut panjang dan merah.

"Baik-baik saja seperti biasanya, Yuju unnie," jawab Umji sambil tersenyum.

Umji selesai melepaskan sepatunya, dia berjalan terburu-buru menuju kamarnya.

"Jangan lupa mandi dulu sebelum ganti pakaian ya?"

Umji tidak menjawab dan terus berjalan.

***

Umji meletakkan tasnya di meja belajarnya, lalu dia membuka sedikit jendela kamarnya. Air matanya menetes perlahan.

"Umji! Makan malam sudah siap, ayo makan dulu!"

Umji mengusap matanya dengan cepat, dia segera keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Seperti biasanya, Umji duduk di depan Yuju.

Yuju memandangi Umji. "Ada apa, Umji?"

"Ah, tidak, tidak ada apa-apa Unnie, maaf." Umji mengambil sumpit yang ada di atas meja.

"Apa kamu bosan dengan masakanku?"

"Tidak Unnie, aku sangat suka kok masakan Unnie." Umji tersenyum kepada Yuju.

"Kalau begitu, ayo dimakan." Yuju pun tersenyum.

***

"Unnie, aku sudah selesai makannya." Umji meletakkan sumpitnya di atas meja.

"Kenapa kamu hanya makan sedikit? Kamu sakit?" tanya Yuju yang masih memegang sumpit di tangan kanannya.

Umji berdiri dari kursinya. "Tidak Unnie, aku hanya sedang diet."

"Untuk apa kamu diet, tubuh kamu sudah bagus dan kamu juga cantik."

"Aku ingin punya tubuh sebagus Unnie." Umji tertawa kecil.

"Kamu menghina aku ya?" Yuju cemberut, lalu dia tertawa.

"Aku ke kamar ya, Unnie, banyak tugas yang ingin aku selesaikan."

"Jangan tidur malam-malam ya?"

***

Sesampainya di kamar, Umji langsung duduk di kursi meja belajarnya. Dia menyilangkan kedua tangannya di atas meja belajar dan menyandarkan pipi kanannya di atas kedua tangannya tersebut. Wajahnya terlihat sedih dan penuh kekhawatiran.

***

Yuju menghampiri Umji yang sedang meletakkan sepatunya, "Umji, kok kamu sudah pulang sekolah?"

"Ada rapat guru di sekolah."

Umji menunduk sambil terus berjalan pelan, seakan menghindari untuk menatap wajah Yuju.

Yuju memegang pundak kanan Umji dengan tangan kanannya. "Benarkah? Tunggu dulu."

Umji berhenti, kepalanya masih terus ditundukkan. Yuju menunduk, memandangi kedua mata Umji dari dekat. "Kamu habis menangis ya? Kenapa matamu merah seperti itu?"

"Mu-mungkin karena kena debu di jalan tadi, Unnie." Umji tersenyum lalu mulai berjalan lagi.

Yuju terdiam memandangi Umji.

***

"Umji, ayo makan malam!" Yuju mengetuk pintu kamar Umji.

Umji membuka pintu kamarnya tanpa berbicara apapun. Dia mengikuti Yuju sambil memegangi perutnya.

Bulan Setelah Malam ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang