Chapter 2

445 43 6
                                    

Jam tujuh malam, Yuju menutup toko bunganya.

"Ke mana Umji sudah jam segini belum juga pulang?"

Yuju memutuskan untuk menjemput Umji, dia berjalan dengan membawa senter di tangan kanannya. Yuju mempercepat jalannya.

"Umji! Umji!" Yuju berteriak berkali-kali setelah melihat tidak ada siapapun di taman.

Yuju berputar-putar ke sekeliling taman sambil terus berteriak.

"Ke mana kamu, Umji? Apakah mungkin dia main ke rumah Eunha?" Yuju segera mengambil ponsel dari kantung celananya.

"Eunha, maaf mengganggu, apakah Umji main ke rumahmu?" Napas Yuju terdengar tidak beraturan.

"Tidak, aku di rumah sendirian saja, aku baru saja pulang dari rumah temanku."

"Oh, begitu, maaf sudah mengganggumu."

"Ada apa, Yuju? Ada apa dengan Umji?"

"Umji belum juga pulang ke rumah."

"Sudah coba kamu hubungi ponselnya?

"Dia meninggalkan ponselnya di kamarnya."

"Semua temannya sudah kamu coba hubungi?"

"Teman Umji hanya kalian berempat."

"Yerin unnie dan SinB, sudah kamu hubungi?"

"Bukankah Yerin unnie sedang ke luar kota? Dan SinB entah pergi ke mana."

"Ah iya, maafkan aku, aku akan ke rumahmu sekarang, lalu kita cari Umji bersama-sama."

"Baik, maaf merepotkan."

"Tidak kok, bye."

Yuju berjalan kembali. "Mungkin Umji sudah pulang sekarang."

Dengan terburu-buru, Yuju masuk ke dalam rumah. "Umji!, Umji!"

Yuju keluar dari rumahnya setelah memeriksa semua ruangan yang ada. Dia memutuskan untuk berkeliling di sekitar wilayah rumahnya.

"Ke mana kamu, Umji?" Yuju tidak dapat lagi membendung air matanya.

***

Sepuluh menit kemudian Eunha tiba dengan menaiki taksi. Eunha segera menghampiri Yuju yang sedang berjalan bolak-balik mengelilingi sekitar rumahnya.

"Yuju!" Eunha berlari dan langsung menggenggam kedua tangan Yuju.

"Eunha... aku harus mencarinya ke mana lagi?" Yuju memeluk Eunha sambil menangis.

"Tenang dulu Yuju, ayo kita cari bersama sekarang."

Mereka berdua berjalan berkeliling kompleks dan juga mencari di taman tempat Umji bermain tetapi tetap tidak bisa menemukannya. Lima belas menit telah mereka habiskan mencari Umji.

"Bagaimana kalau kita telepon polisi saja?" Eunha mengambil ponsel dari dalam kantong celananya.

"Jangan dulu, mungkin sebentar lagi Umji pulang."

"Yuju, sebaiknya kamu beristirahat dulu di dalam rumah, ayo." Eunha memegang tangan kiri Yuju dengan tangan kanannya, lalu menuntunnya masuk ke dalam rumah Yuju.

"Kamu duduk dulu di sini, biar aku ambil air mineral untukmu." Eunha segera berjalan dengan cepat ke ruang makan.

Yuju menundukkan kepala, kedua tangannya menutupi wajahnya. "Bagaimana kalau Umji tidak akan pulang ke sini lagi?"

"Apa yang kamu katakan? Tidak baik berkata seperti itu, Umji pasti akan pulang!" Eunha duduk di sebelah kanan Yuju, lalu memberikan sebuah cangkir kepadanya.

Bulan Setelah Malam ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang