Chapter 8

308 28 17
                                    

Jam tujuh malam, dua hari setelahnya.

"Aku pulang!" SinB masuk ke dalam rumah Yuju.

Tiba-tiba SinB berhenti melangkah.

"Hai, SinB, jangan takut begitu. Aku ke sini bukan untuk menyuruhmu pulang, kok." Yerin tersenyum.

"Sini, duduk." Yerin melambaikan tangan kanannya kepada SinB.

"Aku mau ganti pakaian dulu." SinB berjalan menuju kamarnya.

***

Beberapa menit kemudian, SinB kembali ke ruang keluarga. Dia duduk di sebelah kanan Yuju.

"SinB, bagaimana pekerjaanmu?" tanya Yerin.

SinB menopang dagunya dengan tangan kanannya. "Ya, begitulah."

Tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi. Yuju berjalan menuju pintu. Dia membuka pintu rumahnya, dilihatnya seorang siswi yang memakai seragam sekolah yang sama dengan seragam yang biasa dipakai Umji.

"Maaf mengganggu, Unnie kakaknya Umji, kan?" kata siswi itu dengan kepala yang sedikit tertunduk.

"Iya, ada apa, ya?"

"Aku teman sekelas Umji, boleh tidak aku bicara dengan Unnie sebentar?"

"Boleh, ayo masuk ke dalam." Yuju mempersilahkan siswi itu.

***

"Siapa dia?" Yerin bertanya kepada Yuju yang berada di sebelah kiri siswi itu.

"Teman sekelas Umji."

Siswi itu duduk bersama dengan yang lainnya. Dia duduk di sebelah kiri Yuju.

"Maafkan aku, Unnie." Tiba-tiba siswi itu bersujud di hadapan Yuju.

"Ada apa ini?" tanya Yuju.

"Maafkan aku atas perbuatanku kepada Umji."

"Apa maksudmu? Sudah, duduk lagi sini." Yuju mencoba membangunkan siswi itu.

Siswi itu duduk dan sedikit membungkukkan badannya kepada Yuju. "Unnie, aku sudah jahat kepada Umji, jadi tolong maafkan aku."

"Maksudmu?" Yuju terlihat kebingungan.

"Saat di sekolah, aku selalu menyiksa Umji, terkadang aku memukulinya, maafkan aku." Siswi itu berbicara dengan perlahan.

"Apa?" SinB menghampiri siswi itu dan mencengkeram kerahnya. "Jadi kamu penyebabnya?" SinB berbicara dengan lantang.

"Sudah, SinB, tenanglah." Yuju memegang kedua bahu SinB.

SinB melepaskan cengkeramannya. "Dia ini sudah jahat kepada adikmu, bagaimana bisa kamu begitu tenang, Unnie?"

Yuju tersenyum kepada SinB. "Membalas dendam dan melampiaskan kemarahan itu tidak ada gunanya."

SinB kembali duduk di tempat semula.

"Kenapa kamu tiba-tiba mengaku?" Yerin bertanya.

"Aku terus menerus merasa bersalah saat Umji mulai tidak masuk sekolah, aku merasa seperti Umji mengawasiku setiap aku pergi ke luar rumah. Aku juga sering mengalami kecelakaan kecil sejak itu."

Yuju mengeluarkan dompet dari kantong celananya lalu mengulurkan beberapa lembar uang kertas kepada SinB. "SinB, aku minta tolong dong, belikan aku lima botol jus di mini market."

"Sekarang?" SinB mengenyitkan alisnya.

Yuju tersenyum. "Iya, tolong."

"Baiklah." SinB mengambil uang tersebut lalu berjalan.

Bulan Setelah Malam ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang