"Perhatiannya sebentar!! Guru-guru lagi pada rapat, nah bu Ani ngasih tugas catatan. Nanti dikerjain ya!" ucap Richard didepan kelas.
"Dikumpulin?" tanya salah satu siswa kelas tersebut.
"Dikumpulinya minggu depan." Jawab Richard lagi.
"Foto aja foto terus share di grup." Saran Laura.
"Ya udah diurus aja enaknya gimana, pokoknya minggu depan dah pada selesai ya?" ucap Richard mengingatkan.
Sleppett.
"Anjiirrr. Siapa nih yang nyelepet gue?" tanya Richard yang terkena slepetan gulungan kertas kecil.
"Hahahaha, bawel banget sih ketua suku." Ejek Linzy yang sedang memegang karet.
"Wah songong, nantangin nih?" tanya Richard.
Lizypun menyelepet Richard lagi dan tepat mengenai lehernnya.
"Wah curang nih, gue belom siap. Eh yang punya karet bagi dong!" ucap Richard sedikit panik karena Linzy yang bersiap menyelepet lagi.
"Ssssttt Linzy nih kertasnya." Ucap Laura pelan-pelan dari kolong meja.
"Bagus bagus. Bikin peluru yang banyak ya!" ucap Linzy sambil mengambil gulungan kertas tersebut.
Perang slepetan gulungan kertaspun terjadi hingga suasana kelas berubah menjadi seperti medan perang. Banyak anak perempuan yang juga ikut bermain slepetan seperti Linzy.
Linzy melepaskan sepatunya dan meninggalkannya di kolong mejanya. Dia dengan diam-diam keluar kelas berniat ingin ke toilet. Setelah selesai dari toilet, Linzy melihat Valen sedang mengintip kelasnya dengan beberapa temannya.
Slpeett. Slepeettt.
"Duhh, wah siap-siap lo! Gue bawa pasukan gue nih." Ucap Valen sambil memegang tangannya yang memerah.
"Bawa dahhh bawa." Ucap Linzy meledek seraya mnyelepat Valen dengan temanya kembali.
Valen dan temannya pun kembali ke kelas mereka dan membawa sebagian siswa kelasnya dengan persiapan karet di tangan juga gulungan kertas kecil-kecil.
Terjadilah perang slepetan antara kelas 12 IIS 2 dengan kelas 12 IIS 3.
Slepeett. Slpeettt. Slpeeett.
"Anjirrr anjirrr Aduhhh," teriak Linzy karena dikepung oleh Valen dan temannya yang terus-menerus menyelepet Linzy di bagian paha.
Linzypun ingin membalas menyelepet Valen tapi karetnya putus dan dia tidak mempunyai cadangan lagi. Terpaksa Linzy lari-lari mencari karet lain.
Sleepeett. Slepeeet.
"Adaaawww." Teriak Valen karena pantatnya terkena slepetan dari Richard.
"Ntapplah," ucap Richard sambil terus menyelepet Valen dengan kencang.
Slpeeett. Slpeettt.
Linzy datang membantu Richard menyelepet Valen.
"WOIIII ADA GURU ADA GURUUUU!!" teriak Niko sambil berlari.
Dengan seketika kedua kelas IIS tersebut membubarkan diri dan kembali ke kelasnya masing-masing.
"Linzyy pake sepatu lo!" ucap Laura.
Dengan segera Linzypun memakai sepatunya dan duduk dengan tenang sambil merapihkan bajunya kembali.
Seorang guru wanita dengan rambutnya yang pendekpun memasuki kelas dengan tatapan menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Tak Berujung [SELESAI]
Roman pour Adolescents"Jika kalian penasaran tentang apa cerita ini, maka jawabannya kalian hanya perlu membaca isinya. Lalu apabila chapter ini telah usai kalian baca maka kalian harus seperti Linzy -- menantikan."